Curi emas pasien, dukun cantik mengaku khilaf karena hamil 4 bulan

Merdeka.com - Nama Gusti Ayu Putu Wina Pramanda Sari asal Desa Kaliakah, Kabupaten Jembrana di Bali ini mendadak tenar. Ini bukan karena talenta yang dimilikinya, tetapi lantaran tindakannya yang menggasak sejumlah perhiasan milik pasiennya.

Dari pengakuan korban, Ni Made Sumardani asal Desa Manistutu Kecamatan Melaya, Jembrana saat kehilangan perhiasan pertama, terjadi di rumah dukun ini. Itu terjadi saat dirinya berobat untuk kesembuhannya.

"Memang benar, badan saya terasa lebih baik dibandingkan sebelumnya setelah ditangani dia (dukun cantik). Katanya saya kena 'bebaian' (santet) dan harus di cek lagi," ungkap Sumardani, Kamis malam (29/1) di Polres Jembrana, bali.

Karena merasa cocok, dia mengiyakan dukun cantik ini bertandang ke rumahnya di Melaya. Saat itu diakuinya sudah kehilangan, namun takut untuk menuduh. "Saya takut menuduh dia, karena saya sendiri merasa disembuhkan," akunya.

Saat ritual di rumahnya, korban dan keluarganya diminta keluar. Itu setelah Gusti Ayu ingin ditinggalkan dalam kamar korban sendirian. "Dia mau ritual pembersihan aura negatif di kamar saya. Dan minta sendirian tanpa ditemani," terang Sumardani, dan menjelaskan di kamarnya seluruh perhiasannya digasak.

Di hadapan polisi, dia mengaku khilaf lantaran sedang mengandung 4 bulan dan butuh biaya. Anehnya, tindakan itu dilakukan atas skenario bersama suaminya Komang Pungki Adi Wirawan (20).

"Pelaku dan suaminya kita tangkap saat usai menjual sejumlah perhiasan tersebut. Total seluruhnya ada Rp 16 juta," terang Kasubag Humas Polres Jembrana AKP Wayan Setiajaya, Kamis (29/1) di Jembrana, Bali.

Kata Setiajaya, pelaku dijerat dengan pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara. Sementara suaminya dikenakan pasal 480 KUHP dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara. (mdk/hhw)