Demo Hardiknas di Makassar ricuh, anggota Brimob luka kena batu
Merdeka.com - Aksi demonstrasi memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Kamis (2/5) di halaman kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, diwarnai kericuhan.
Awalnya, demo yang dilakukan sekitar 50 orang dari Aliansi Mahasiswa Sulsel Pemerhati Pendidikan sekitar pukul 13.45 Wita ini berlangsung tertib.
Sambil membawa spanduk, poster ini melakukan orasi di depan pintu gerbang masuk ke halaman kantor Gubernur. Mereka dijaga ketat oleh aparat keamanan Brimob Polda Sulsel, Polrestabes Makassar dan Personel dari Polsek Panakukkang.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Mengapa mahasiswa demo di tahun 1965? Para mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) itu tidak puas dengan kebijakan pemerintahan Orde Lama. Mereka terus melakukan demonstrasi dan meminta Presiden Sukarno bertindak tegas terhadap PKI dan menteri-menteri yang tidak becus bekerja.
-
Kenapa siswa membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
-
Mengapa pelajar terlibat perkelahian? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
Di atas mobil boks yang mereka sandera, mahasiswa berorasi menyikapi hari pendidikan nasional yang jatuh hari ini. Salah seorang mahasiswa, Awal, selaku korlap meminta agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono turun dari jabatannya. Terlebih juga kepada Menteri Pendidikan M Nuh
Aksi demonstrasi memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Kamis (2/5) di halaman kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, diwarnai kericuhan.
Awalnya, demo yang dilakukan sekitar 50 orang dari Aliansi Mahasiswa Sulsel Pemerhati Pendidikan sekitar pukul 13.45 Wita ini berlangsung tertib.
Sambil membawa spanduk, poster ini melakukan orasi di depan pintu gerbang masuk ke halaman kantor Gubernur. Mereka dijaga ketat oleh aparat keamanan Brimob Polda Sulsel, Polrestabes Makassar dan Personel dari Polsek Panakukkang.
Di atas mobil boks yang mereka sandera, mahasiswa berorasi menyikapi hari pendidikan nasional yang jatuh hari ini. Salah seorang mahasiswa, Awal, selaku korlap meminta agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono turun dari jabatannya. Terlebih juga kepada Menteri Pendidikan M Nuh yang dinilai tidak becus mengurus Ujian Nasional.
Massa yang membakar ban bekas juga meminta dihentikannya komersialisasi pendidikan, dan memangkas anggara pendidikan karena telah menjadi lahan korupsi bagi oknum-oknum yang hendak memperkaya diri sendiri.
Aksi yang berlangsung damai berubah menjadi anarkistis sekitar pukul 14.00 Wita. Mahasiswa mulai mendorong-dorong pagar pintu masuk kantor Gubernur. Bukan hanya itu, mereka juga melempari polisi dengan batu. Lemparan mahasiswa dibalas dengan tembakan gas air mata sehingga pengunjukrasa kocar kacir.
Saat mahasiswa melempar batu, seorang anggota Brimob yang belum diketahui identitasnya terluka pada bagian mukanya. Polisi dan Brimob yang berpakaian lengkap mengejar para mahasiswa yang anarkistis. Seorang demonstran bernama Wawan dari Fakultas Hukum Universitas 45 diamankan. Namun, setelah berkoordinasi Wawan kemudian dilepaskan. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Delapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaKoordinator aksi demo kamisan Semarang, Iqbal Alam merinci total 26 orang luka-luka dan 16 diantaranya harus dilakukan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaPolisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Tak berselang lama, satu unit pete-pete terbakar tepat di depan halte Unibos Makassar.
Baca SelengkapnyaPihak damkar sangat menyayangkan tindakan warga yang merusak armada dan juga memukul personel Damkar Makassar
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaDua demonstran terekam kamera melempar mobil dinas Satlantas Polrestabes Makassar. Akibat lemparan itu kaca mobil pecah dan Kasatlantas terluka.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut berujung ricuh setelah mahasiswa yang ingin masuk kedalam gedung DPRD dipukul mundur polisi.
Baca Selengkapnya