Demo Hardiknas ricuh, mahasiswa lempar molotov ke Satpol PP
Merdeka.com - Demonstrasi mahasiswa di Makassar terkait peringatan Hari Pendidikan Nasional berakhir ricuh. Mahasiswa melempar bom molotov ke pos Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar.
Menurut keterangan Brigpol Hardi, salah seorang anggota Polsek Panakkukang yang melakukan pengamanan, saat terjadi keributan mahasiswa melempar batu ke arah polisi yang memblokade jalan masuk ke halaman kantor Gubernur.
Sekitar 50 mahasiswa melempar batu dan melempar bom molotov ke arah pos Satpol PP yang terletak di sisi dalam gerbang. Beruntung Satpol PP segera memadamkan api, sehingga tak sampai membakar pos mereka.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa yang dilakukan Brimob di depan gedung Kejagung? 'Iya (benar ramai konvoi Brimob). (Kondisi Kejagung) Pintunya ketutup, enggak perhatiin cuma ya motornya doang. Rame-rame,' ucapnya saat ditemui, Minggu (26/6).
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
"Ada sekitar 3 botol bersumbu yang dilempar mahasiswa ke arah pos Satpol PP, untung tidak meledak tapi sempat menyala," kata Hardi di Makassar, Kamis (2/5).
Polisi yang terdiri dari Brimobda Sulsel, Polrestabes Makassar, Polsek Panakkukang dibantu Polsek Manggala dan Satpol PP terlibat bentrok dengan mahasiswa. Mahasiswa kecewa karena tak berhasil menemui perwakilan dari pemerintah ataupun Gubernur Sulsel, sehingga mereka memaksa masuk.
Terjadi saling dorong antara aparat dan mahasiswa, sehingga polisi harus melepaskan tembakan gas air mata ketika massa melempar batu. Dua orang anggota polisi terluka pada bagian muka, sementara empat orang mahasiswa mengalami luka bocor pada bagian kepala.
Sebelumnya, seorang anggota Brimob terluka pada bagian mukanya karena lemparan batu. Polisi dan Brimob yang berpakaian lengkap mengejar para mahasiswa yang anarkistis. Seorang demonstran bernama Wawan dari Fakultas Hukum Universitas 45 diamankan. Namun, setelah berkoordinasi Wawan kemudian dilepaskan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut berujung ricuh setelah mahasiswa yang ingin masuk kedalam gedung DPRD dipukul mundur polisi.
Baca SelengkapnyaKoordinator aksi demo kamisan Semarang, Iqbal Alam merinci total 26 orang luka-luka dan 16 diantaranya harus dilakukan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaSeorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, massa yang berjumlah sekira seribuan orang mendatangi kantor bupati dan DPRD setempat.
Baca SelengkapnyaDi sisi kanan, massa membakar ban bekas dan melemparkan botol-botol ke arah barikade petugas yang berada di dalam kawasan Gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaPolisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Tak berselang lama, satu unit pete-pete terbakar tepat di depan halte Unibos Makassar.
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa ini menyuarakan penolakan terhadap revisi Undang-Undang Pilkada.
Baca Selengkapnya