Demo Mahasiswa di Makassar, Palopo dan Enrekang Berakhir Ricuh
Merdeka.com - Sejumlah elemen mahasiswa di Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar demonstrasi secara serentak. Dalam aksi demonstrasi tersebut, di beberapa daerah berakhir ricuh.
Aksi demonstrasi di Kabupaten Enrekang berakhir ricuh antara mahasiswa dan polisi. Bahkan seorang polisi tertangkap kamera warga, memukul seorang mahasiswa mengenakan almamater berwarna ungu.
Beruntung aksi pemukulan tersebut cepat dilerai warga dan seorang polisi lainnya yang berada lokasi. Informasi dihimpun, bentrok terjadi saat mahasiswa akan membakar ban yang menyebabkan terjadinya aksi saling dorong.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Dimana kerusuhan terjadi? Prada Triwandi berani mengamankan masyarakat saat terjadi kerusuhan di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura.
-
Mengapa mahasiswa demo di tahun 1965? Para mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) itu tidak puas dengan kebijakan pemerintahan Orde Lama. Mereka terus melakukan demonstrasi dan meminta Presiden Sukarno bertindak tegas terhadap PKI dan menteri-menteri yang tidak becus bekerja.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
Aksi demonstrasi berakhir ricuh juga terjadi di Kota Palopo, Sulsel. Bahkan, polisi sampai harus menembakkan gas air mata untuk membubarkan aksi di depan Kantor DPRD Kota Palopo.
Demonstrasi berakhir ricuh berawal saat mahasiswa merusak pagar berduri yang dipasang polisi di depan Kantor DPRD Kota Palopo. Mahasiswa dari empat kampus di Kota Palopo mencoba memaksa masuk ke gedung DPRD.
Saat itu pula terjadi lemparan batu ke halaman kantor DPRD Palopo. Akibatnya, polisi langsung menembakkan gas air mata untuk membubarkan mahasiswa.
Hal serupa juga terjadi di Kota Makassar. Aksi yang awalnya berjalan damai di Flyover dan depan Kantor DPRD Sulsel, akhirnya berakhir ricuh.
©2022 Merdeka.comKericuhan terjadi saat Wakil Ketua DPRD Sulsel, Syaharuddin Alrif bersama anggota lainnya menemui mahasiswa. Saat menerima aspirasi dari mahasiswa tersebut, terjadi lemparan botol, sehingga menyebabkan penerimaan aspirasi tersebut langsung dihentikan.
Melihat kondisi semakin memanas, anggota DPRD Sulsel tersebut dievakuasi polisi masuk ke dalam kantor. Setelah itu, sejumlah orang melakukan aksi pelemparan bahkan berupaya menjebol pintu pagar gedung DPRD Sulsel.
Polisi yang berjaga mencoba untuk melakukan upaya persuasif, tetapi sejumlah mahasiswa tetap melempar batu dan botol mineral ke gedung DPRD Sulsel. Akibatnya, polisi terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan aksi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaPolisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Tak berselang lama, satu unit pete-pete terbakar tepat di depan halte Unibos Makassar.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaKelompok Anarko ini menyusup dan melarikan diri ke sejumlah kampus yang sebelumnya menggelar aksi unjuk rasa.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaPolisi dan mahasiswa saling halau. Mahasiswa yang mundur ke depan kampung Universitas Diponegoro menghalau polisi kembali ke Gedung DPRD Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi asal sekolah pelajar yang diamankan. Dari 10 sekolah, hanya dua di antaranya yang berada di Kota Semarang.
Baca Selengkapnya