Demo tolak UU MD3 di Samarinda ricuh, 4 mahasiswa terluka
Merdeka.com - Demo puluhan mahasiswa menolak UU No 17/2014 Tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD, di DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar, Samarinda, berujung bentrok dengan aparat Kepolisian. Empat mahasiswa luka-luka. Seorang di antaranya diduga terkena peluru karet.
Pascakejadian sekira pukul 17.00 Wita, didampingi rekan-rekannya, keempat mahasiswa itu, Meilinda (19) dan Dedy (20) serta Revi (17) asal Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945, dan Akbar (21) sebagai Presiden BEM Fisip Universitas Mulawarman Samarinda, mendatangi RSUD AW Sjahranie Samarinda untuk melakukan visum.
"Hasil visum ini, kita segera lapor ke Provost Polresta Samarinda," kata Akbar ditemui merdeka.com di RSUD AW Sjahranie Samarinda, Senin (5/3) sore.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa saja yang ikut demo di KPU? Soenarko menambahkan, aksi ini akan diikuti oleh sejumlah elemen masyarakat sampai beberapa organisasi relawan dari pasangan calon 01, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) dan paslon 03, Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
Peristiwa ini berawal dari aksi mahasiswa berbagai elemen dan kampus, mendemo DPRD Kaltim untuk menyuarakan penolakan UU MD3. Demo di sesi pertama berjalan lancar, namun tidak di sesi kedua.
Mahasiswa yang ingin memasuki halaman DPRD Kaltim dan menemui anggota DPRD terlibat aksi saling dorong dengan Kepolisian yang menjaga ketat gedung DPRD. Petugas pun menyemprotkan water canon untuk membubarkan aksi.
Belakangan, sebagian kepolisian menggunakan tameng dan rotan, menyeruak keluar mengejar mahasiswa. Beberapa di antara mahasiswa mengalami memar.
"Tadi sempat tenang. Ada beberapa teman yang dibawa masuk ke dalam halaman DPRD. Tiba-tiba kembali suasana berubah, kita duga menggunakan peluru karet," ungkap Akbar.
Di lokasi, Wakapolresta Samarinda AKBP Rino Eko mengatakan, tidak ada niatan personelnya menyakiti mahasiswa yang demo. "Tidak ada niatan kami menyakiti mahasiswa. Tetap kita utamakan dialog," kata Rino.
"Tapi dialog itu tidak berjalan, karena mahasiswa memaksakan kehendak yang tidak dipenuhi pada saat ini. Mereka berkeinginan menemui anggota dewan. Tapi anggota dewan itu tidak ada," lanjut Eko.
Diketahui, penolakan dan gugatan UU MD3 muncul dari banyak pihak. Undang-undang itu merupakan revisi, dan disahkan dalam rapat paripurna DPR RI, Senin (12/2) lalu.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut berujung ricuh setelah mahasiswa yang ingin masuk kedalam gedung DPRD dipukul mundur polisi.
Baca SelengkapnyaMantan aktivis 98 itu mengaku akan mengadvokasi para demonstran yang ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi dan mahasiswa saling halau. Mahasiswa yang mundur ke depan kampung Universitas Diponegoro menghalau polisi kembali ke Gedung DPRD Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKoordinator aksi demo kamisan Semarang, Iqbal Alam merinci total 26 orang luka-luka dan 16 diantaranya harus dilakukan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa ini menyuarakan penolakan terhadap revisi Undang-Undang Pilkada.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaDi tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaDia terpaksa diboyong menggunakan mobil ambulans karena terluka di bagian mata.
Baca Selengkapnya