Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Demokrat nilai penyanderaan WNI terulang karena 3 negara tak serius

Demokrat nilai penyanderaan WNI terulang karena 3 negara tak serius Ilustrasi Penyanderaan. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Anggota Komisi I DPR Mayjen TNI (Purn) Salim S Mengga menegaskan, di wilayah perbatasan laut Indonesia, Filipina, dan Malaysia merupakan wilayah tangkapan nelayan tradisional sekaligus berfungsi sebagai pelintasan perdagangan antar pulau yang sudah berlangsung cukup lama.

Namun di wilayah tersebut juga beroperasi perompak, bukan hanya dari kelompok Abu Sayyaf. Maka dari itu Salim menilai 3 WNI yang kembali disandera kelompok bersenjata, dampak dari tidak seriusnya kerjasama keamanan 3 negara tersebut.

"Hal seperti ini akan terus terjadi kalau negara seperti Indonesia, Malaysia, dan Filipina tidak secara serius membangun kerja sama keamanan laut bersama. Kerjasama menjadi sangat penting bagi ketiga negara ini," kata Salim saat dihubungi, Selasa (12/7).

Anggota dewan pembina Partai Demokrat ini mengatakan, pola menyadera tiga orang yang memiliki pasport (WNI), tidak identik dengan kelompok Abu Sayyaf. Kemungkinan menurutnya mereka perompak lain.

"Atau kalau mungkin mereka bagian dari kelompok perlawanan yang ada Filipina mereka adalah sempalan yang sudah tidak loyal," tuturnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari kecewa atas WNI kembali disandera kelompok bersenjata. Kali ini ada 3 WNI yang memiliki pasport disandera di Perairan Sabah, Malaysia. ‎

Menurut dia, negara kita sudah dilecehkan. "‎Prihatin kenapa negara kita dilecehkan oleh orang atau kelompok. Itu artinya kewibawaan kita tidak dihitung," kata Kharis saat dihubungi, Senin (11/7).

Politikus PKS tersebut menilai seharusnya ada diplomasi yang dilakukan tidak secara instan. Hal tersebut agar Indonesia diperhitungkan kewibawaannya.

‎"Awasi 24 jam seluruh wilayah laut dan enggak mungkin awasi tiap kapal yang lewat. Yang memungkinkan tingkatkan kewibawaan kita agar mereka menghitung," tuturnya. (mdk/hrs)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
DPR Berharap Peserta AMMTC Komitmen Berantas TPPO
DPR Berharap Peserta AMMTC Komitmen Berantas TPPO

Presiden Joko Widodo membuka ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime (AMMTC) ke-17 di Labuan Bajo, NTT, Senin (21/8).

Baca Selengkapnya
Kecam Prajurit TNI Geruduk Polrestabes Medan, DPR: Jangan Sampai Merusak Kepercayaan Publik
Kecam Prajurit TNI Geruduk Polrestabes Medan, DPR: Jangan Sampai Merusak Kepercayaan Publik

Agar tindakan segelintir oknum tidak merusak citra Mabes TNI.

Baca Selengkapnya
Koalisi Masyarakat Sipil Desak 3 TNI Culik dan Bunuh Imam Masyukur Diadili di Peradilan Umum
Koalisi Masyarakat Sipil Desak 3 TNI Culik dan Bunuh Imam Masyukur Diadili di Peradilan Umum

Koalisi menilai tindakan penculikan dan penyiksaan sampai hilangnya nyawa warga sipil ini telah mencoreng nama baik TNI.

Baca Selengkapnya
Tiga WN Nigeria dan Zimbabwe Diamankan Petugas Imigrasi Soekarno-Hatta
Tiga WN Nigeria dan Zimbabwe Diamankan Petugas Imigrasi Soekarno-Hatta

Tiga WN Nigeria dan Zimbabwe Diamankan Petugas Imigrasi Soekarno-Hatta

Baca Selengkapnya
Berbakal Jago Bahasa Indonesia, 3 WNA Kedapatan Ajukan Paspor Indonesia
Berbakal Jago Bahasa Indonesia, 3 WNA Kedapatan Ajukan Paspor Indonesia

permohonan paspor Indonesia itu dimohonkan oleh CT dan OZM di gerai layanan paspor Tangcity Mal

Baca Selengkapnya
DPR: Kemendikbud Harus Ambil Peran Lebih Pro Aktif Usut Kasus TPPO Mahasiswa 'Magang' di Jerman
DPR: Kemendikbud Harus Ambil Peran Lebih Pro Aktif Usut Kasus TPPO Mahasiswa 'Magang' di Jerman

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda meminta Kemendikbudristek menyelesaikan kasus TPPO Mahasiswa magang ke Jerman.

Baca Selengkapnya
Marak Kasus Bule Arogan Viral di Bali, Imigrasi Denpasar Perkuat Konsolidasi
Marak Kasus Bule Arogan Viral di Bali, Imigrasi Denpasar Perkuat Konsolidasi

Hal ini kemudian menjadi tantangan tersendiri bagi imigrasi untuk mengidentifikasi lokasi, waktu maupun pelaku kejadian.

Baca Selengkapnya
Drama Manusia Terlantar: Rahasia Mengerikan Imigran Rohingya Menembus Aceh
Drama Manusia Terlantar: Rahasia Mengerikan Imigran Rohingya Menembus Aceh

Ketiga WNA tersebut hadir dalam persidangan tanpa didampingi penasihat hukum, kecuali didampingi ahli alih bahasa atau penerjemah.

Baca Selengkapnya
Marak Penyalahgunaan VoA, Ini Langkah dan Sanksi Imigrasi untuk Tertibkan WNA Overstay
Marak Penyalahgunaan VoA, Ini Langkah dan Sanksi Imigrasi untuk Tertibkan WNA Overstay

Marak Penyalahgunaan VoA, Ini Langkah Imigrasi untuk Tertibkan WNA Overstay

Baca Selengkapnya
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA di Bali Terlibat Penipuan Online, Ini Asal Negaranya
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA di Bali Terlibat Penipuan Online, Ini Asal Negaranya

berdasarkan data jumlah wisatawan asing masuk Indonesia naik 30 persen terhitung hingga Mei 2024

Baca Selengkapnya
TNI AD Lakukan Evaluasi Usai Kasus Paspampres Culik-Bunuh Warga hingga Perwira Lawan Arah di MBZ
TNI AD Lakukan Evaluasi Usai Kasus Paspampres Culik-Bunuh Warga hingga Perwira Lawan Arah di MBZ

Ia menegaskan, meski adanya ratusan ribuan prajurit TNI, pihaknya tetap melakukan evaluasi jika ada kasus yang melibatkan anggota.

Baca Selengkapnya
Jika Seseorang Dideportasi, Siapa Yang Menanggung Biayanya?
Jika Seseorang Dideportasi, Siapa Yang Menanggung Biayanya?

Berdasarkan aturan keimigrasian, ada tiga ketentuan yang menjadi tanggung jawab biaya deportasi.

Baca Selengkapnya