Desain Khas Rumah Adat Osing Juarai Sayembara Gedung Geopark Banyuwangi
Merdeka.com - Sayembara desain arsitektur untuk gedung Pusat Informasi Pariwisata Geopark Nasional Banyuwangi telah diumumkan pemenangnya, Sabtu (13/7). Karya berjudul "Umyah Puthuk" ditetapkan sebagai juaranya.
Umyah Puthuk sendiri merupakan desain arsitek Lucky Fachrurrozi dan Arza T.O. Waas dari Jakarta. Konsep yang diangkat terinspirasi dengan nilai lokal. Mulai rumah adat Suku Osing, udeng Banyuwangi dan Kentongan.
"Ini untuk memperkuat nilai sejarah dan budaya sembari memberikan karakteristik lokal ke dalam desain arsitektural," ungkap Lucky.
-
Bagaimana Banyuwangi mendorong penguatan seni budaya lokal? “Bukan berarti tradisi dan budaya kita menjadi hilang kesakralannya karena kita festivalkan. Namun, kita kemas lebih menarik dan kreatif menjadi sebuah atraksi seni yang bisa ditonton wisatawan. Kita tata bagaimana letak panggungnya, kita ajarkan pre eventnya.
-
Bagaimana Banyuwangi jamin tradisi budaya? Untuk menjaga tradisi dan budaya leluhur, Pemkab Banyuwangi juga rutin menggelar sejumlah agenda. Salah satunya Festival Banyuwangi Kuliner yang konsisten mengangkat masakan khas daerah. Sebut saja pecel rawon, ayam pedas, pecel pitik, sego tempong, hingga ayam kesrut juga pernah ditampilkan dalam ajang tahunan tersebut.
-
Mengapa arsitek Indonesia menciptakan gaya arsitektur Jengki? Munculnya gaya arsitektur jengki asli Indonesia tak lepas dari sikap nasionalis para arsitek menghadapi masa kolonialisme. Berbekal keinginan lepas dari bayang-bayang gaya arsitektur kolonial, para arsitek Indonesia menciptakan gaya arsitektur lokal yang menawan.
-
Bagaimana cara Banyuwangi menjaga kelestarian budaya dan alamnya? 'Anugerah Tuhan yang dilimpahkan ke Banyuwangi dengan bentang alamnya yang indah dan unik serta keragaman budayanya ini, akan terus kami lestarikan. Sembari terus kami kelola dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat,' ungkap Ipuk.
-
Mengapa Museum Batik Yogyakarta dibangun? Museum itu dibangun karena keprihatinan para pengrajin batik dengan munculnya batik printing. Saat itu, kehadiran batik printing sangat terlihat.'Karena itu nilai batik di tengah masyarakat mulai memudar. Batik bukan hanya selembar kain, tapi di dalamnya ada makna, doa, simbol, dan ada pula harapan,' kata Pemandu dan Pembatik Museum Batik Yogyakarta, Didik Wibowo, dikutip dari liputan6.com.
-
Bagaimana GKJ Baki melestarikan budaya Jawa? Kini usaha pelestarian itu dilanjutkan oleh para generasi muda anggota pemuda gereja. Dikutip dari jurnal berjudul 'Inkulturasi Budaya Jawa pada Komunitas Pemuda Gereja Kristen Jawa (GKJ) Baki, Kabupaten Sukoharjo' (2024) karya Chandra Halim, para pemuda-pemudi di GKJ Baki sangat antusias terhadap musik gamelan. Hal ini terlihat dari banyaknya pemuda gereja yang aktif dalam mengikuti kegiatan musik Jawa seperti latihan gamelan dan pentas seni.
Umyah Puthuk semakin menonjol dengan konsepnya yang ramah lingkungan. Pembangunannya sangat meminimalisir intervensi terhadap alam. Pepohonan dan bebatuan yang eksisting dipertahankan.
"Selain itu, bangunannya menggunakan sistem pilotis. Bangunannya tidak menapak ke tanah sehingga masih bisa menyerap air maupun lalu lalang biota lainnya. Jadi, bangunannya lebih menyatu dengan alam," terang Lucky.
©2019 Merdeka.comDesain Umyah Puthuk sendiri, berhasil lolos seleksi dari 65 karya yang masuk ke panitia. Kemudian masuk ke grand final bersama dua karya lainnya. Yakni karya yang berjudul "Amperan Banyuwangi" dan "Organic Geometric Geopark".
Sejumlah arsitek Nasional terlibat dalam penjurian. Seperti halnya Eko Prawoto, Tan Tik Lam, hingga Hari Sunarko. Selain itu, penjurian juga melibatkan Samsudin Adlawi sebagai representasi budayawan Banyuwangi dan Mujiono dari Pemda Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas sendiri tak menyangka jika kompetisi tersebut, menarik banyak perhatian para arsitek muda Nasional. "Ini menjadi kabar baik bagi Banyuwangi. Sedikit demi sedikit mulai dikenal oleh komunitas arsitek," ujar Anas.
Pusat Informasi Pariwisata Geopark Nasjonal Banyuwangi ini nantinya akan difungsikan sebagai pusat informasi tentang keberagaman geologi, keanekaragaman hayati, dan budaya di sekitar situs-situs GNB. Banyuwangi sendiri telah ditetapkan sebagai kawasan Geopark Nasional, yang saat ini dalam proses pengajuan masuk jaringan geopark dunia (Global Geopark Network UNESCO).
©2019 Merdeka.comLokasi pusat informasi geopark itu berada di tengah areal persawahan Desa Kenjo Kecamatan Glagah seluas 8.200 meter persegi. Kenjo merupakan salah satu desa di Banyuwangi yang berada tak jauh dari kaki Gunung Ijen. Warga desa tersebut dikenal sebagai Suku Osing, masyarakat lokal Banyuwangi.
Salah seorang juri yang juga arsitek kondang, Tan Tik Lam memuji Banyuwangi yang menggelar sayembara desain bangunan publik. Menurutnya, ini akan membawa kebaikan bagi daerah.
"Apa yang dilakukan pemkab ini sangat positif, bangunannya pasti akan lebih adaptif terhadap masyarakat. Karena arsitek dalam membuat bangunan selalu memperhitungkan lingkungan, fungsi bangunan, publiknya dan juga pemakainya. Ini membw nilai positif untuk kawasannya," kata Tan Tik Lam.
"Saya harap, karya pemenang ini, bangunannya bisa segera diwujudkan, dan dibangun dengan sebaik-baiknya. Dan semoga menjadj fungsi yang dapat dimanfaatkan masyarakat," kata Tan Tik Lam. (mdk/paw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Desa Wisata Osing menawarkan pengalaman budaya yang unik dan menarik di ujung timur Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaRumat Adat Suku Osing memiliki keistimewaan yang terletak pada konstruksi bangunan yang menggunakan sistem know down atau bongkar pasang.
Baca SelengkapnyaRumah persegi empat ini memiliki ciri khas berbentuk panggung dengan tinggi kurang lebih 1 hingga 2 meter yang terletak di Desa Kenali.
Baca SelengkapnyaRumah Joglo ini jadi ikon Desa Wisata Tanjung di Kabupaten Sleman DIY.
Baca SelengkapnyaMenparekraf Sandiaga Salahuddin Uno melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaKonsep ini ditunjukkan agar kearifan lokal yang ada di IKN tetap terlihat jelas.
Baca SelengkapnyaDi masa kini, bahkan masyarakatnya masih seringkali menggunakan pakaian adat hingga melestarikan sejumlah kebiasaan kuno.
Baca SelengkapnyaRumah adat asal Lampung ini sudah menjadi salah satu warisan budaya Indonesia yang memiliki unsur arsitektur unik.
Baca SelengkapnyaWarisan budaya leluhur di Kampung Naga amat menarik untuk dipelajari.
Baca SelengkapnyaDi Desa Budaya Pampang pengunjung nantinya akan dijelaskan makna dari setiap kesenian yang akan ditampilkan.
Baca SelengkapnyaKini rumah ini menjadi sebuah museum yang bisa dikunjungi wisatawan secara gratis
Baca SelengkapnyaRumah Rungko menjadi salah satu warisan budaya tak benda di Tanah Aceh.
Baca Selengkapnya