Dewan Etik Persepi Diminta Turun Tangan Audit Data Hasil Survei SMRC-Indikator di Pilkada Jateng
Guru Besar Universitas Andalas, Asrinaldi menegaskan, Dewan Etik Persepi harus bertindak tegas.
Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) diminta membongkar data hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dan Indikator Politik Indonesia di Pilkada Jawa Tengah 2024.
Permintaan ini lantaran hasil survei SMRC dan Indikator Politik berbeda jauh. Padahal, periode survei SMRC dan Indikator Politik berdekatan. SMRC melakukan survei pada 7-12 November, sementara IPI pada 7-13 November.
Guru Besar Universitas Andalas, Asrinaldi menegaskan, Dewan Etik Persepi harus bertindak tegas.
“Saya pikir memang harus didalami perbedaan ini oleh Dewan Etik agar semua jadi jelas memang perlu pendalaman dengan mendiskusikannya dengan pihak-pihak terkait,” ujar Asrinaldi, Selasa (19/11).
Menurut Asrinaldi, pemeriksaan terhadap data survei tersebut adalah langkah penting untuk mengembalikan kepercayaan publik. Audit menyeluruh wajib dilakukan agar hasil survei yang disajikan benar-benar dapat dipercaya dan objektif.
“Baiknya memang diaudit data mentah hasil survei ini, diaudit untuk mengetahui apa persoalannya. Kita tidak bisa juga menyimpulkan sebelum diperiksa secara menyeluruh,” tegasnya.
Dalam rilis survei periode 7-12 November, SMRC menyatakan elektabilitas dari pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi unggul dari pesaingnya, pasangan nomor urut 2, Ahmad Lutfi-Taj Yasin.
Dalam survei itu, Andika Hendrar unggul dengan elektabilitas mencapai 50,4 persen dan Ahmad Lutfi-Taj Yasin meraih 47,0 persen. Sementara, hasil survei IPI menunjukkan hasil berbeda.
Dalam hasil survei periode 7-13 November 2024 elektabilitas pasangan Lutfi-Taj Yasin unggul dengan 47,19 persen. Sementara pasangan Andika-Hendrar 43,46 persen.