Makan Bergizi Gratis Penuhi Kebutuhan Gizi Sejak Periode Golden Age
Sasaran pemberian MBG kepada ibu hamil, menyusui, dan balita juga menjadi hal penting penuhi asupan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupannya.
Selain untuk anak sekolah, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga menyasar untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan kelompok bayi di bawah usia lima tahun (balita). Hal ini sesuai dengan asupan kebutuhan gizi yang dibutuhkan sejak periode golden age, yaitu saat anak berada di 1.000 hari pertama kehidupan yang dihitung sejak masih dalam kandungan.
Keterangan ini disampaikan oleh Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia, Prita Laura, pada Jumat (10/01/2025). Hal tersebut dilakukan di tengah kesibukan petugas dapur SPPG Khusus Yayasan Rumah Aksi Inspirasi, Ciracas, Jakarta Timur, menyiapkan paket MBG.
-
Dimana program makan bergizi gratis dijalankan? Kitong Bisa Foundation (KBF) Indonesia, sebuah yayasan pendidikan di Papua, telah menjalankan Program Makan Bergizi Gratis untuk sekitar 80 anak dalam setiap pertemuan di Merauke, Papua Selatan.
-
Siapa yang menjalankan program makan bergizi gratis? Yayasan ini bertugas mendistribusikan makan bergizi gratis wilayah Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah. Mereka mengelola dua SPPG Gagaksipat dengan mengerahkan warga yang berasal dari warga sekitar SPPG yang telah menjalani pelatihan pengelolaan dapur dengan standar yang ditetapkan Badan Gizi Nasional.
-
Apa yang diberikan dalam program makan bergizi gratis? 'Menu yang kami sediakan mengikuti arahan standar yang telah ditetapkan oleh IFSR, berdasarkan kerangka kerja sama kami, yakni beras, telur, ikan lele, sayur kacang, kangkung sebagai makanan minimum. Beberapa kali kami juga memberikan susu dan buah sebagai pendamping dari makanan yang kami berikan,' kata Manager Program Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Papua, Risa Maulegi.
-
Apa manfaat program makan bergizi gratis? 'Ini membuka lapangan pekerjaan, karena merekrut tetangga-tetangga di sekitar yang ada dekat unit pelayanan, untuk dipekerjakan di sini,' ungkap Amelia kepada wartawan, Rabu (8/1).
-
Apa yang dilakukan dalam program makan bergizi gratis? Mereka mengelola dua SPPG Gagaksipat dengan mengerahkan warga yang berasal dari warga sekitar SPPG yang telah menjalani pelatihan pengelolaan dapur dengan standar yang ditetapkan Badan Gizi Nasional.
-
Siapa yang memberikan makan gratis? Wapres Gibran hadir untuk menyaksikan langsung program uji coba Makan Bergizi Gratis (MGB).
“Untuk saat ini, sekali dalam sepekan MBG diberikan. Ke depannya, MBG akan diberikan tiap hari kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Lewat posyandu ini, kita ingin memastikan MBG diterima anak sejak mereka berada di masa golden age, agar terhindar dari ancaman stunting, obesitas, dan dampak malnutrisi lainnya,” ujarnya.
Sebagai informasi, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Ciracas memberikan pelayanan kepada sejumlah posyandu, seperti Posyandu Anyelir dan Dahlia. Tercatat, para penerima MBG di Posyandu Anyelir meliputi 4 ibu hamil, 3 ibu menyusui, dan 23 balita dengan total 30 paket. Sementara itu, penerima MBG di Posyandu Dahlia antara lain 9 ibu menyusui dan 26 balita dengan total 45 paket.
“Secara keseluruhan, SPPG Ciracas ini menyiapkan 300 paket MBG khusus yang disebar ke tujuh posyandu,” jelasnya.
Pastikan Angka Kecukupan Gizi Sesuai Petunjuk Teknis
Di Dapur MBG Ciracas, para juru masak menyiapkan menu makanan yang terdiri dari nasi putih, telur mentega, tumis labu siam bakso dan buah jeruk. Ada juga susu UHT kemasan yang diberikan untuk memenuhi angka kecukupan gizi bagi kelompok khusus di posyandu tersebut.
Ahli Gizi SPPG sendiri juga memastikan angka kecukupa gizi dari menu yang disajikan sesuai dengan petunjuk teknis. Beberapa ketentuan yang harus dipenuhi mulai dari kandungan karbohidrat untuk ibu hamil dan ibu menyusui sedikitnya 200 gram perporsi makanan. Sedangkan untuk balita kandungan karbohidratnya cukup 100 sampai 120 gram.
Korelasi Erat dengan Peningkatan Kualitas SDM Indonesia
Sejatinya, Program MBG yang tengah dijalankan ini tidak hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan nutrisi masyarakat saja. Tapi, juga memiliki korelasi erat dengan peningkatan kualitas SDM Indonesa dan pemberdayaan ekonomi.
“Program Presiden Prabowo Subianto ini adalah langkah strategis mewujudkan SDM unggul. Kualitas gizi merupakan kunci utama menciptakan sumber daya manusia yang unggul itu,” katanya.
Sasaran pemberian MBG kepada ibu hamil, menyusui, dan balita juga menjadi hal penting mengingat periode golden age anak berada di 1.000 hari pertama kehidupan mereka terhitung sejak berada dalam kandungan hingga anak-anak mencapai usia 2 tahun. Golden age sendiri merupakan tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang paling penting di masa awal kehidupan. Di masa tersebut, otak anak tumbuh secara maksimal. Begitu pun dengan pertumbuhan fisik mereka.
Tak hanya itu saja, perkembangan dan kepribadian anak juga terbentuk. Termasuk sikap dan ekspresi emosi mereka. Jika kebutuhan anak diabaikan di masa tersebut, dikhawatirkan bisa mengalami masa tumbuh dan berkembang yang kurang optimal.
“Kalau kita mengutip School Meals Coalition, melalui Program MBG ini, pemerintah memastikan makanan bergizi tersedia dengan cepat dan langsung bagi masyarakat yang paling membutuhkan bantuan,” katanya.
Sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045
Sementara itu, Program MBG sendiri sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045 yang menargetkan terciptanya generasi emas atau generasi yang mampu membawa Indonesia menjadi negara maju.
Indonesia diproyeksikan akan memiliki populasi muda yang besar pada tahun 2045, sehingga program MBG dapat menjadi pilar penting mendukung generasi muda yang sehat, produktif, dan siap bersaing di masa depan.
Turut hadir dalam pembagian MBG khusus ini, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, Anggota DPR RI Putri Komarudin, dan Deputi Bidang Diseminasi Komunikasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan Noudhy Valdryno.