Orangtua Kuli Bangunan, Serda Nur Fajar Jadi Pengawas Bangunan di Lingkungan TNI AD 'Dari Kecil Ikut Ortu Nukang'
Serda Nur Fajar, prajurit TNI anak kuli yang sukses jadi pengawas bangunan di TNI AD.
Kolonel Edward Sitorus dalam akun pribadinya sedang memantau pembangunan rumah TNI AD. Di sana ia menunjukkan bagian-bagian penting dalam pembangunan tersebut mulai dari halaman depan sampai belakang rumah.
Pada momen tersebut, Kolonel Edward Sitorus menemukan seorang prajurit TNI AD yaitu bernama Serda Nur Fajar, pengawas utama bangunan yang mengawasi pembangunan di kompleks tersebut.
Ternyata, Serda Nur Fajar bukanlah sosok prajurit sembarangan. Ia merupakan putra dari seorang tukang bangunan yang sehari-hari bergelut dengan dunia pertukangan. Simak ulasannya sebagai berikut.
Prajurit Anak Kuli Bangunan Jadi Pengawas Bangunan di Lingkungan TNI
Sebuah video yang diunggah oleh akun @edwardsitorus70 memperlihatkan seorang perwira TNI Kolonel Edward Sitorus yang merekam pembangunan rumah di lingkungan TNI AD.
Pembangunan tersebut ternyata melibatkan seorang prajurit TNI yang berasal dari keluarga yang tidak biasa. Prajurit tersebut bernama Serda Nur Fajar. Ia adalah anak dari tukang bangunan.
“Kami kebetulan dari kecil ikut orang tua nukang di kampung, Palembang,” ucap Serda Nur Fajar kepada Kolonel Edward Sitorus.
Sehingga saat masih tinggal bersama orang tuanya, Serda Nur Fajar sudah sangat kental dengan dunia pertukangan. Serda Fajar mengaku bahwa ia sudah ikut orang tuanya menjadi kuli bangunan sejak ia masih kecil.
“Ini bapak kamu putra dari seorang tukang bangunan, mandor apa tukang?” tanya Kolonel Edward.
“Tukang, asli,” jawab Serda Fajar.
Anak Tukang Lulusan Pesantren
Ternyata, Serda Nur Fajar bukanlah prajurit sembarangan, ia tidak hanya berjuang sejak kecil bersama dengan orang tuanya. Serda Fajar mengaku ia dulu merupakan lulusan pesantren.
“Kamu sekolah di mana SMA-nya?” tanya Kolonel Edward Sitorus.
“Kami izin di pesantren,” jawab Serda Fajar.
Mendengar jawaban tersebut, Kolonel Edward Sitorus langsung antusias. Ia bahkan mengatakan jika lulusan pondok pesantren akan memiliki kemampuan yang baik dalam hal mengaji.
“Wah di pesantren, berarti ngajinya bagus dong,” jawab Kolonel Edward.
Serda Nur Fajar pun mengakui bahwa ia memiliki masa depan yang panjang. Ia juga memiliki target untuk kuliah demi meraih masa depan yang cerah.