Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dewan Pers sarankan media kelola bisnis 'sehat'

Dewan Pers sarankan media kelola bisnis 'sehat' Gedung dewan pers. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Dewan Pers menyarankan para pemilik dan pimpinan media agar dapat mengelola bisnis secara sehat sebagai upaya untuk turut membangun pers yang berkualitas. "Kita tidak bisa berbicara pers yang berkualitas dan sehat, ketika bisnis medianya tidak dikelola dengan sehat," kata anggota Dewan Pers I Made Ray Karuna Wijaya saat menjadi pembicara pada diskusi grup terfokus (FGD) dengan tema 'Masyarakat Cerdas, Pers Berkualitas' di Denpasar, seperti dikutip dari Antara, Rabu (4/6).

Menurut dia, dengan pengelolaan bisnis media yang sehat, maka dapat menjamin kesejahteraan para jurnalis dan pekerja media lain di dalamnya. Dengan kesejahteraan yang terjamin itulah kompetensi jurnalis dapat terjaga.

"Selain itu, di tangan jurnalis yang kompeten, media juga bisa menjadi berkualitas, baik secara bisnis maupun dari sisi jurnalistiknya," ucapnya pada kegiatan yang diselenggarakan oleh Biro Humas Pemprov Bali itu.

Orang lain juga bertanya?

Ray Wijaya mengingatkan pengelola media juga harus terus membangun kompetensi jurnalis setinggi-tingginya melalui berbagai pelatihan, selain menjamin kesejahteraannya. Dan yang tidak kalah penting untuk membangun pers berkualitas itu diperlukan komitmen moral, intelektual, dan sosial dari kalangan jurnalis sendiri dan pemilik media.

Sementara itu, pengamat media dan politik I Gusti Putu Artha menekankan bahwa sesungguhnya publik berhak memperoleh informasi yang jernih dari media. Hanya saja, realitasnya selama ini ruang publik masih banyak dijejali dengan informasi yang 'kotor' karena terkait dengan kepentingan bisnisnya.

Mantan anggota KPU itupun mengatakan harus dipikirkan upaya pembatasan yang jelas terkait persyaratan untuk membuat media cetak maupun media elektronik.

"Misalnya harus diperhitungkan juga mampukah media itu nanti menjamin kesejahteraan wartawannya? Kalau tidak bisa menjamin, pers yang sehat pun bisa menjadi tergerus tidak sehat. Selain itu yang menjadi jurnalis harus memiliki sertifikasi sehingga bisa diperlakukan sama dengan profesi lainnya seperti dokter dan guru," ucap mantan jurnalis media terbesar di Bali itu.

Di sisi lain, tambah Artha, media yang ada sekarang juga tidak bisa dilepaskan dari kepentingan kapitalisme dan liberalisme sehingga ke depan para wakil rakyat perlu membuat beberapa regulasi supaya ruang publik tidak digunakan seenaknya saja demi kepentingan tertentu dari pemilik media.

Sementara itu, Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali Ketut Teneng mengatakan melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat membangun kebersamaan pandangan dan pemahaman tentang kondisi pers saat ini, untuk selanjutnya dirumuskan program dalam upaya membangun masyarakat yang cerdas.

"Iklim kebebasan pers tidak boleh diterjemahkan tanpa batas, namun harus tetap memperhatikan pemberitaan yang independen, netral, dan proporsional. Kegiatan ini menjadi penting untuk semua pemangku kepentingan untuk masyarakat cerdas di tengah beragamnya media yang ada," ujarnya.

Di sisi lain, Teneng mengharapkan pers mampu merangkul elemen masyarakat untuk mencari solusi terhadap berbagai persoalan pembangunan dan jangan hanya menyuarakan hal-hal yang mengundang polemik.

FGD tersebut diikuti oleh pimpinan redaksi berbagai media di Bali, perwakilan sekolah dan kampus, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali, perwakilan AJI dan PWI serta undangan lainnya. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dukung Pers Sehat, BPJS Kesehatan Kembali Raih Penghargaan Bergengsi
Dukung Pers Sehat, BPJS Kesehatan Kembali Raih Penghargaan Bergengsi

BPJS Kesehatan raih penghargaan Gold Winner dalam kategori Indonesia Digital Media Awards.

Baca Selengkapnya
Sahroni Desak Penegak Hukum Tingkatkan Perlindungan untuk Insan Pers
Sahroni Desak Penegak Hukum Tingkatkan Perlindungan untuk Insan Pers

Kejagung dan Dewan Pers memperkuat kolaborasi dalam upaya melindungi jurnalis dari kekerasan dan intimidasi.

Baca Selengkapnya
Ketua Dewan Pers Sebut Perpres Publisher Rights Segera Diteken Presiden
Ketua Dewan Pers Sebut Perpres Publisher Rights Segera Diteken Presiden

Dewan pers bersama konstituen dan pemerintah sudah memiliki kesamaan pandangan soal perpres publisher rights untuk segera disahkan

Baca Selengkapnya
Dewan Pers Tolak Draf RUU Penyiaran
Dewan Pers Tolak Draf RUU Penyiaran

Ninik menegaskan mandat penyelesaian karya jurnalistik itu seharunya ada di Dewan Pers.

Baca Selengkapnya
AMSI, AJI, IJTI & IDA Minta Presiden Cari Jalan Terbaik untuk Perpres Publishers Rights
AMSI, AJI, IJTI & IDA Minta Presiden Cari Jalan Terbaik untuk Perpres Publishers Rights

AMSI dan AJI merupakan dua organisasi dari Indonesia yang terlibat dalam perumusan prinsip global tersebut.

Baca Selengkapnya
Menkominfo: Publisher Rights Wujudkan Jurnalisme Berkualitas
Menkominfo: Publisher Rights Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Media saat ini harus bisa menyesuaikan diri terhadap perkembangan zaman untuk terus dapat eksis.

Baca Selengkapnya
Dewan Pers Sebut KPI Produk Politik, Tak Tepat Urus Sengketa Jurnalistik
Dewan Pers Sebut KPI Produk Politik, Tak Tepat Urus Sengketa Jurnalistik

Anggota Dewan Pers Yadi Hendriana menyebut, ada perbedaan mendasar antara KPI dengan Dewan Pers

Baca Selengkapnya
Koalisi Masyarakat Sipil Mendorong Pembentukan Komite Publisher Rights Berintegritas
Koalisi Masyarakat Sipil Mendorong Pembentukan Komite Publisher Rights Berintegritas

Ada tiga rekomendasi yang diberikan untuk pemerintah dalam pembentukan komite publisher rights.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Berita yang Baik Bukan Asal Viral dan Sensasional
Jokowi: Berita yang Baik Bukan Asal Viral dan Sensasional

Jokowi meminta kode etik jurnalistik terus dipegang teguh.

Baca Selengkapnya
Dewan Pers: Kritisi Pemberitaan Gunakan Hak Jawab, Tidak Usah Main Kekerasan
Dewan Pers: Kritisi Pemberitaan Gunakan Hak Jawab, Tidak Usah Main Kekerasan

Ninik pun meminta kepada siapapun agar memahami dan bisa menghormati kerja-kerja dari jurnalis.

Baca Selengkapnya
Wamenkominfo Tegaskan Perpres Publisher Rights Tak Bungkam Kebebasan Pers
Wamenkominfo Tegaskan Perpres Publisher Rights Tak Bungkam Kebebasan Pers

Dia menjelaskan, Perpres ini bahkan tidak mengatur konten yang disebut jurnalisme berkualitas. Definisi konten berkualitas akan ditentukan oleh perusahaan pers.

Baca Selengkapnya
KY Dorong Media Massa Kawal Penegakan Integritas Hakim
KY Dorong Media Massa Kawal Penegakan Integritas Hakim

Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang KY.

Baca Selengkapnya