Dewas Sempat Pro Kontra, Tumpak ke Pegawai KPK 'Berilah Restu Kepada Kami'
![Dewas Sempat Pro Kontra, Tumpak ke Pegawai KPK 'Berilah Restu Kepada Kami'](https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2019/12/20/1135092/540x270/dewas-sempat-pro-kontra-tumpak-ke-pegawai-kpk-berilah-restu-kepada-kami.jpg)
Merdeka.com - Usai pelantikan di Istana, lima anggota Dewan Pengawas langsung mengunjungi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka menghadiri serah terima jabatan pimpinan KPK baru sekaligus bertemu dengan pegawai.
"Agak susah saya bicara sore ini karena rasa keharuan. Saya tidak tahu kenapa saya harus kembali lagi ke KPK ini. Opung kembali! Ke KPK ini yang sudah lama saya tinggalkan," tutur Ketua Dewas KPK, Tumpak Hatorangan Panggabean, disambut riuh tepuk tangan dan sorakan para pegawai KPK, Jumat (20/12)
Mantan Wakil Ketua KPK periode 2003-2007 itu berharap agar dirinya dan empat anggota dewas lainnya dapat diterima.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Kenapa Dewas KPK sidang etik mantan Kamtib dan Karutan? Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar sidang etik buntut dari kasus pungli di rumah tahanan (Rutan) KPK.
-
Kenapa ketua KPPS dibacok? Pemicunya karena saat pencoblosan siang harinya pelaku kesal istrinya yang hamil meminta didahulukan mencoblos tetapi tidak digubris korban. OS tetap menyuruh istri pelaku mencoblos sesuai antrean.
-
Apa yang diadukan kepada Ketua KPU? Ketua KPU Hasyim Asyari didalilkan lalai dan tidak cermat dalam menentukan serta menetapkan anggota KPU Kabupaten Puncak yang terindikasi sebagai anggota aktif partai politik.
-
Kenapa Ketua KPU diberhentikan? Dalam sidang digelar oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI pada hari ini, Rabu (3/7), Hasyim Asy'ari dijatuhi sanksi pemberhentian tetap sebagai Ketua KPU RI.'Menjatuhkan sanksi pemberhentian tetap kepada teradu Hasyim Asy'ari selaku ketua merangkap anggota Komisi Pemilihan Umum RI terhitung putusan ini dibacakan,' kata Ketua DKPP RI Heddy Lugito dalam sidang pembacaan putusan di kantor DKPP RI, Jakarta Pusat.
"Kita tahu telah terjadi perubahan Undang-Undang KPK di mana ada kehadiran dewas di situ. Saya tahu ini masalah yang pelik yang menyentuh seluruh pegawai KPK, termasuk saya pada waktu itu," jelas dia.
"Tapi mari kita selesaikan semua dengan baik. Kalau pun ada kekurangan sana sini, kita bisa sempurnakan kembali. Oleh karena itu teman-teman yang sudah lama di KPK ini, berilah restu kepada kami," lanjut Tumpak.
Tumpak menyatakan sikapnya berkomitmen memberantas korupsi bersama dengan empat anggota dewas. Termasuk berjanji bersinergi dengan seluruh aparat penegak hukum
"Itu janji dan harapan kami. Kami mohon kami berlima sebagai organ yang baru di sini, dapat diterima dengan baik. Mungkin juga kita bisa memperkuat daripada yang sebelumnya. Kami akan sangat mendukung dan memberikan kepastian hukum dalam penindakan, pencegahan oleh KPK," Tumpak menandaskan.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
![KPK Akui Kritik dari Dewas Bagus, Faktanya Memang Ada Perlawanan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/6/6/1717660446806-bicuqh.jpeg)
KPK buka suara usai dikritik habis-habisan oleh ketua Dewas KPK Tumpak Hatorangan.
Baca Selengkapnya![Akhiri Masa Jabatan, Ketua Dewas KPK: Mohon Maaf Kalau Kami Belum Berhasil](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/12/12/1734007303207-0vcrj.jpeg)
Tumpak juga meyinggung soal banyak pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh pegawai KPK.
Baca Selengkapnya![Internal KPK Makin 'Panas', Ini Respons Dewas usai Dilaporkan Nurul Ghufron ke Mabes Polri](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/5/21/1716284921564-phlmzk.jpeg)
Tumpak mengaku belum mengetahui lebih detail soal laporan yang dilayangkan oleh Ghufron dengan dugaan pencemaran nama baik.
Baca Selengkapnya![VIDEO: Opung Tumpak Heran KPK Puluhan Tahun Tapi RI Masih Banyak Korupsi: Apa yang Salah Negeri Ini?](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/12/21/1734735277839-n4qj9.jpeg)
Tumpak Hatorangan menilai kasus korupsi masih terus ada di Indonesia. Padahal KPK sudah berdiri lebih dari 20 tahun
Baca Selengkapnya![Dewas Curhat Sulitnya Dapat Data KPK: Dua Tahun Ini Harus Melalui Pimpinan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/6/5/1717563944187-g7v51.jpeg)
Tumpak menyebut, sulitnya memperoleh akses lantaran adanya ketentuan dari Pimpinan KPK
Baca Selengkapnya![Pidato Perpisahan Tumpak Hatorangan Sebagai Dewas KPK: Apa yang Salah di Negeri Ini? 25 Tahun Masih Banyak Korupsi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/12/21/1734744064019-1zxo5.jpeg)
Tumpak menekankan perlunya introspeksi dan evaluasi untuk semua pihak.
Baca Selengkapnya![VIDEO: Dewas KPK 'Melawan' Bereaksi Kena Kritik Pedas DPR Seperti Macan Ompong](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/6/5/1717582563641-h1rtu.jpeg)
Namun, menurut Benny, Dewas KPK tak sepenuhnya menjalankan tugas tersebut.
Baca Selengkapnya![Respons Dewas KPK Dilaporkan Nurul Ghufron ke Bareskrim Polri: Apakah Kami Berbuat Kriminal?](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/5/21/1716298367805-r0mksj.jpeg)
Ghufron melaporkan lebih dari satu orang Dewas KPK ke Bareskrim Polri.
Baca Selengkapnya![Pimpinan KPK Kompak Tolak Pengunduran Diri Brigjen Asep Guntur dari Direktur Penyidikan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/8/2/1690975145481-zitni.jpeg)
Pimpinan tetap meminta Brigjen Asep Guntur menjadi Direktur Penyidikan dan Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK.
Baca Selengkapnya![Tak Sanggup Alami Intimidasi, PPK Tapos Ramai-Ramai Mengundurkan Diri saat Rekapitulasi Suara](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/3/6/1709720021078-1g7lt.jpeg)
Kisruh rekapitulasi penghitungan tingkat Kota Depok berdampak pada petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
Baca Selengkapnya![Ramai-Ramai Anak Buah Asep Guntur Kecewa ke Pimpinan KPK: Cuci Tangan & Salahkan Bawahan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/7/29/1690600107427-9eh55.jpeg)
Disusul dengan permintaan maaf Johanis ke TNI dengan menyebut penyelidiknya khilaf saat OTT (Operasi Tangkap Tangan) kasus dugaan suap di Basarnas.
Baca Selengkapnya![Alexander Marwata Soal Situasi KPK Sedang Memanas: Dari Dulu Juga Kalau di Sini Enggak Enak](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/5/22/1716367333482-veoj2.jpeg)
"Perasaan itu saya dari dulu juga kalau di sini enggak enak," kata Alexander Marwata
Baca Selengkapnya