Dianiaya teman, siswa MI di Sleman kencing darah dan nyaris impoten
Merdeka.com - Seorang siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Sumberdadi, Kecamatan Mlati, Sleman DIY, berinisial JAT (8) harus menjalani operasi kelamin. JAT yang merupakan siswa kelas dua tersebut menjalani operasi alat kelamin setelah mengalami kekerasan yang diduga dilakukan teman sekolahnya.
Menurut Ayah JAT, Ulu Alan Surengga, JAT mengalami beberapa kekerasan sebelum akhirnya harus dioperasi alat kelaminnya. Kekerasan yang terjadi salah satunya dialami pada Kamis, (20/10) yang lalu.
Ulu menceritakan sepulang dari sekolah, JAT mengeluhkan sakit di kelamin. Ketika buang air kecil, alat kelamin JAT mengeluarkan darah. Ulu pun segera membawa JAT ke Rumah Sakit (RS) Universitas Gadjah Mada (UGM).
-
Bagaimana mahasiswa di Sleman tewas gantung diri? Sang ayah pada mulanya datang ke kos korban untuk mengantar makanan pukul 09.00. Sampai di kos, ayah korban mengetuk pintu, namun tidak dibuka oleh anaknya. Ayah korban meninggalkan makanan yang dibawanya di meja depan kamar korban. Selesai kerja, sang ayah kembali ke kosan anaknya pukul 11.30 WIB. Namun pintu kosan korban masih tertutup. Sang ayah mulai curiga karena tak ada tanggapan saat pintu diketuk. Ia kemudian memanggil pemilik kos untuk meminta kunci cadangan, namun pintu tetap tidak bisa dibuka. Keduanya kemudian berinisiatif melepas engsel jendela kamar korban. Saat berhasil masuk, korban sudah ditemukan tergantung di pojokan kamar kos.
-
Siapa pelaku pembunuhan mutilasi di Sleman? Pelaku adalah W, warga Magelang, dan RD, warga Jakarta. Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku dan korban sudah saling mengenal. Hingga kini polisi masih mendalami motif pelaku.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Kenapa mata siswi itu ditusuk? Namun karena tidak mau menuruti, pelaku akhirnya emosi dan melakukan penganiayaan kepada korban hingga mata sebelah kanan mengalami cedera akibat ditusuk dengan menggunakan tusuk cilok.
-
Siapa yang terluka dalam eksekusi tersebut? Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.
"Sebelum ke RS UGM, anak saya lebih dulu saya bawa ke dokter. Lalu disarankan ke RS," ujar Ulu di kantor Jogja Police Watch (JPW), Rabu (09/11) pagi.
Berdasarkan cerita dari JAT, Ulu mengatakan bahwa anaknya diduga mengalami tindak kekerasan yang dilakukan teman sekolahnya yang berinisial Df. Di sekolah JAT, Df sering mendapatkan sorotan dari pihak sekolah.
Ulu pun kemudian mendatangi sekolah JAT sehari setelah kejadian di Kamis (20/10). Dari kedatangannya Ulu ke sekolah, diketahui ada sejumlah anak selain Df yang melakukan kekerasan pada JAT. Di antaranya ada Nd dan Dn.
Belum selesai masalah itu, JAT kembali mendapat kekerasan dari teman sekolahnya pada Senin (31/10). Akibat kembali mengalami kekerasan itu, JAT dibawa ke RS Panti Rapih untuk menjalani operasi alat vitalnya. JAT menjalani operasi menjelang pukul 19.00 WIB.
"Sesudah operasi, dokter mengatakan anak saya ada luka yang menyumbat saluran kencing dan itu teratasi. Kata dokternya, terlambat sedikit saja, anak bapak bisa impoten," katanya.
Dia menambahkan, menjelang operasi, tak satupun perwakilan sekolah yang datang mendampingi. Saat operasi berlangsung, baru kemudian perwakilan sekolah mendatangi rumah sakit.
"Kami minta pihak sekolah tanggung jawab. Anak saya sudah cacat," ungkapnya.
Mustofa, guru MI Al Kautsar mengatakan tak mengetahui secara rinci peristiwa yang dialami JAT. Menurut dia, anak-anak sekolah memang biasa bermain namun dianggap lebih. "Setahu kami, anak bermain memang saat itu," kata dia.
Dia juga mengungkapkan telah mengupayakan mediasi dalam kasus itu. Meskipun, para orang tua belum bisa langsung dipertemukan. "Biaya operasi (JAT) juga sudah ditanggung sekolah. Semula Rp 13 jutaan, jadi Rp 10 jutaan," ungkapnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SOP di sekolah diubah agar peristiwa serupa tidak terulang.
Baca SelengkapnyaSang pejabat bahkan sudah membuatkan draf susunan kalimat yang diminta untuk dibacakan di hadapan awak media.
Baca SelengkapnyaKeluarga meminta pada polisi untuk ‘mempertemukan’ antara pelaku dengan korban.
Baca SelengkapnyaEmosi pelaku memuncak saat korban memfoto dan mengolok-oloknya saat salat Jumat.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan pihak rumah sakit menyatakan ada syaraf mata di sebelah kanan yang sudah tidak lagi berfungsi.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami perundungan sejak pertama kali masuk SMPN 4 Makassar.
Baca SelengkapnyaSiswa SMA Islam As-Syafi'iyah 01, Bukit Duri, Tebet, Kota Jakarta Selatan menjadi korban pengeroyokan senior hingga koma pada Selasa (8/10).
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa pihak sekolah ke puskesmas terdekat. Namun, karena kendala peralatan yang dianggap kurang lengkap.
Baca SelengkapnyaTernyata kemaluan korban terpotong cukup dalam sehingga langsung dilarikan ke RSUD.
Baca SelengkapnyaAksi perundungan itu terjadi pada Agustus 2024 setelah orangtua korban melihat gelagat aneh anaknya.
Baca SelengkapnyaKejadian itu juga membuat korban hingga belum banyak cerita perihal pelaku dan kejadian yang dialami.
Baca SelengkapnyaAksi perundungan dialami oleh Siswa SMP Negeri 2 Cimanggu di Cilacap oleh temannya sendiri. Korban mengalami luka akibat penganiayaan yang dilakukan temannya.
Baca Selengkapnya