Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Diduga Bikin Diare Korban Banjir, Bantuan Biskuit Kedaluwarsa Diperiksa BPOM Kupang

Diduga Bikin Diare Korban Banjir, Bantuan Biskuit Kedaluwarsa Diperiksa BPOM Kupang Biskuit kedaluwarsa untuk korban banjir di Kabupaten Kupang. ©2023 Merdeka.com/ananias

Merdeka.com - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) telah mengambil sampel biskuit bantuan yang dibagikan anggota DPRD Kabupaten Kupang untuk korban banjir di Desa Pariti, Kecamatan Sulamu untuk diperiksa di laboratorium. Sebelumnya, biskuit yang telah kedaluwarsa itu diduga menyebabkan anak-anak mengalami diare.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang Robert Amheka kepada wartawan mengatakan, pemeriksaan lanjutan dilakukan BPOM Kupang untuk mengecek efek serta bahaya dari biskuit bantuan itu.

"BPOM pastinya akan cek tanggal kedaluwarsa biskuit itu sehingga bisa ketahui efek dan bahayanya," jelas Robert Amheka, Jumat (6/1).

Ia menambahkan, sumbangan biskuit yang berlabel Kementerian Kesehatan itu bukan saja menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan, tapi harus menjadi tanggung jawab bersama.

"Label Kemenkes bukan berarti Dinkes harus bertanggung jawab sampai ke distribusi, tapi itu tanggung jawab bersama dalam keadaan seperti ini biar kita atasi dulu. Hal lain nanti kita urus secara baik-baik," ujarnya.

Robert Amheka mengaku pihaknya telah menganjurkan ke masyarakat setempat agar tidak berasumsi negatif terhadap sumbangan tersebut, karena pemerintah tidak berniat buruk terhadap masyarakatnya.

"Anjuran saya ke masyarakat jangan terlalu berasumsi karena tidak ada pemerintah yang berniat buruk dalam membantu masyarakatnya, hanya saja kebetulan terburu-buru adanya bencana alam sehingga tidak sempai cek," tutup Robert Amheka.

Sebelumnya, belasan anak berusia 3-10 tahun di Desa Pariti, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilaporkan mencret setelah memakan biskuit sumbangan. Biskuit diduga telah kedaluwarsa itu diketahui diberikan seorang anggota DPRD Kabupaten Kupang.

Anggota DPRD Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Yohanis Mase kemudian meminta maaf kepada masyarakat Dusun 04 dan 01 Desa Pariti, Kecamatan Sulamu. Dia mengaku tidak sengaja telah memberikan bantuan biskuit yang telah melewati masa kedaluwarsa.

(mdk/yan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bantuan Perlengkapan Balita Korban Banjir di Tangsel Kedaluwarsa, Dinsos Akui Lalai
Bantuan Perlengkapan Balita Korban Banjir di Tangsel Kedaluwarsa, Dinsos Akui Lalai

Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan mengakui tidak teliti dalam pemberian paket bantuan bagi masyarakat korban banjir.

Baca Selengkapnya
42 Balita Keracunan Usai Makan Bubur Program Stunting di Majene, Begini Penjelasan Dinkes Sulbar
42 Balita Keracunan Usai Makan Bubur Program Stunting di Majene, Begini Penjelasan Dinkes Sulbar

Program tersebut digelar oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) melalui DPPKB Majene di Kantor Kecamatan Pamboang, Senin (6/5).

Baca Selengkapnya
42 Balita Keracunan Setelah Santap Makanan Program Penanggulangan Stunting, Ini Temuan BPOM Mamuju
42 Balita Keracunan Setelah Santap Makanan Program Penanggulangan Stunting, Ini Temuan BPOM Mamuju

BPOM Mamuju menemukan bakteri Escherichia coli (E.coli) pada sampel makanan yang diserahkan Dinas Kesehatan Sulawesi Barat (Sulbar).

Baca Selengkapnya
Ditemukan Bakteri E-coli di Makanan Pencegah Stunting 42 Balita yang Keracunan, Ini Respons Keras DPR
Ditemukan Bakteri E-coli di Makanan Pencegah Stunting 42 Balita yang Keracunan, Ini Respons Keras DPR

Temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju ditemukan bakteri E-Coli dari sampel PMT tersebut.

Baca Selengkapnya
Permen Semprot Sebabkan Pelajar Mual dan Kejang sudah Kedaluwarsa tapi BPOM Sebut Masih Boleh Beredar, Ini Alasannya
Permen Semprot Sebabkan Pelajar Mual dan Kejang sudah Kedaluwarsa tapi BPOM Sebut Masih Boleh Beredar, Ini Alasannya

Permen semprot yang sebabkan keracunan juga terdaftar di BPOM

Baca Selengkapnya
Puluhan Siswa SDIT di Garut Keracunan Makanan
Puluhan Siswa SDIT di Garut Keracunan Makanan

Beberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.

Baca Selengkapnya
BPOM Semarang Minta Dalam Waktu 2 Pekan Peredaran Roti Okko 'Bersih' dari Pasaran
BPOM Semarang Minta Dalam Waktu 2 Pekan Peredaran Roti Okko 'Bersih' dari Pasaran

Dari pantauan di lapangan, roti Okko biasanya masuk warung-warung kecil. Itu sebabnya, petugas juga diminta mendatangi warung di perkampungan.

Baca Selengkapnya
Usai Hadiri Hajatan, 109 Orang Alami Keracunan di Desa Sekarwangi Sukabumi
Usai Hadiri Hajatan, 109 Orang Alami Keracunan di Desa Sekarwangi Sukabumi

Hondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.

Baca Selengkapnya
Korban Keracunan Makanan di Desa Sekarwangi Sukabumi Bertambah jadi 132 Orang
Korban Keracunan Makanan di Desa Sekarwangi Sukabumi Bertambah jadi 132 Orang

Para korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.

Baca Selengkapnya
50 Warga Jember Diduga Keracunan Makanan Takjil, Ada yang Dirawat Beralaskan Tikar
50 Warga Jember Diduga Keracunan Makanan Takjil, Ada yang Dirawat Beralaskan Tikar

Kepala Desa Mayang Ely Febriyanto mengatakan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.

Baca Selengkapnya
Usai Jajan di Kantin, Lima Pelajar SD Kejang-Kejang
Usai Jajan di Kantin, Lima Pelajar SD Kejang-Kejang

Untuk memastikan kandungan di dalam minuman, Disdik membentuk tim khusus dan menggandeng BPOM.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Keracunan Massal di Cimahi, Jumlah Korban Capai 119 Orang
5 Fakta Keracunan Massal di Cimahi, Jumlah Korban Capai 119 Orang

Keracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.

Baca Selengkapnya