Diduga Bikin Diare Korban Banjir, Bantuan Biskuit Kedaluwarsa Diperiksa BPOM Kupang
Merdeka.com - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) telah mengambil sampel biskuit bantuan yang dibagikan anggota DPRD Kabupaten Kupang untuk korban banjir di Desa Pariti, Kecamatan Sulamu untuk diperiksa di laboratorium. Sebelumnya, biskuit yang telah kedaluwarsa itu diduga menyebabkan anak-anak mengalami diare.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang Robert Amheka kepada wartawan mengatakan, pemeriksaan lanjutan dilakukan BPOM Kupang untuk mengecek efek serta bahaya dari biskuit bantuan itu.
"BPOM pastinya akan cek tanggal kedaluwarsa biskuit itu sehingga bisa ketahui efek dan bahayanya," jelas Robert Amheka, Jumat (6/1).
-
Apa yang ditemukan BPOM di Semarang pada takjil? Balai Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Semarang menemukan sejumlah makanan takjil berupa mie basah, bakso, dua kue moho, dan satu krupuk mengandung formalin dan rhodamin B atau pewarna tekstil yang berbahaya bagi tubuh.
-
Kapan BPOM Semarang melakukan pemeriksaan takjil? Fakta itu terungkap setelah tim Kefarmasian dan Perbekalan Medis Dinkes Tulungagung melakukan sidak mengambil sampel makanan dan aneka takjil di area sekitar MAJT Semarang, kamis (4/4).
-
Bagaimana cara BPOM Semarang memeriksa takjil? Fakta itu terungkap setelah tim Kefarmasian dan Perbekalan Medis Dinkes Tulungagung melakukan sidak mengambil sampel makanan dan aneka takjil di area sekitar MAJT Semarang, kamis (4/4).
-
Apa yang BPOM lakukan terkait BPA? BPOM sendiri memang telah mencoba untuk mengadopsi pelabelan bebas BPA atau Berpotensi Mengandung BPA pada Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Hal tersebut tentunya bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi bahaya BPA bagi kesehatan tubuh, terutama untuk wanita hamil dan bayi.
-
Siapa yang mendesak BPOM untuk sosialisasi? Ia mendesak BPOM segera meningkatkan sosialisasi masif atas kebijakan anyar tersebut.
-
Bagaimana cara BPOM mengantisipasi bahaya BPA? “Rencana regulasi tersebut menunjukkan negara hadir dalam melindungi kesehatan masyarakat. Pelaku usaha pastinya memahami rencana pelabelan ini dan kami berharap dukungan semua pemangku kepentingan“
Ia menambahkan, sumbangan biskuit yang berlabel Kementerian Kesehatan itu bukan saja menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan, tapi harus menjadi tanggung jawab bersama.
"Label Kemenkes bukan berarti Dinkes harus bertanggung jawab sampai ke distribusi, tapi itu tanggung jawab bersama dalam keadaan seperti ini biar kita atasi dulu. Hal lain nanti kita urus secara baik-baik," ujarnya.
Robert Amheka mengaku pihaknya telah menganjurkan ke masyarakat setempat agar tidak berasumsi negatif terhadap sumbangan tersebut, karena pemerintah tidak berniat buruk terhadap masyarakatnya.
"Anjuran saya ke masyarakat jangan terlalu berasumsi karena tidak ada pemerintah yang berniat buruk dalam membantu masyarakatnya, hanya saja kebetulan terburu-buru adanya bencana alam sehingga tidak sempai cek," tutup Robert Amheka.
Sebelumnya, belasan anak berusia 3-10 tahun di Desa Pariti, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilaporkan mencret setelah memakan biskuit sumbangan. Biskuit diduga telah kedaluwarsa itu diketahui diberikan seorang anggota DPRD Kabupaten Kupang.
Anggota DPRD Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Yohanis Mase kemudian meminta maaf kepada masyarakat Dusun 04 dan 01 Desa Pariti, Kecamatan Sulamu. Dia mengaku tidak sengaja telah memberikan bantuan biskuit yang telah melewati masa kedaluwarsa.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan mengakui tidak teliti dalam pemberian paket bantuan bagi masyarakat korban banjir.
Baca SelengkapnyaProgram tersebut digelar oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) melalui DPPKB Majene di Kantor Kecamatan Pamboang, Senin (6/5).
Baca SelengkapnyaBPOM Mamuju menemukan bakteri Escherichia coli (E.coli) pada sampel makanan yang diserahkan Dinas Kesehatan Sulawesi Barat (Sulbar).
Baca SelengkapnyaTemuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju ditemukan bakteri E-Coli dari sampel PMT tersebut.
Baca SelengkapnyaPermen semprot yang sebabkan keracunan juga terdaftar di BPOM
Baca SelengkapnyaBeberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Baca SelengkapnyaDari pantauan di lapangan, roti Okko biasanya masuk warung-warung kecil. Itu sebabnya, petugas juga diminta mendatangi warung di perkampungan.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Mayang Ely Febriyanto mengatakan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.
Baca SelengkapnyaUntuk memastikan kandungan di dalam minuman, Disdik membentuk tim khusus dan menggandeng BPOM.
Baca SelengkapnyaKeracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Baca Selengkapnya