Dihantam Gelombang Tinggi, Kapal Crane Bass ARK Shiloh Tenggelam di Selat Bangka
Merdeka.com - Kapal crane bass 'Ark Shiloh' tenggelam di Selat Bangka, Muara, Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (28/12) dini hari. Tenggelamnya kapal itu dikabarkan akibat dihantam gelombang tinggi.
"Benar, ada kapal dikabarkan tenggelam akibat dihantam gelombang tinggi di Selat Bangka," ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palembang Heri Marantika.
Dari informasi yang diterimanya, kapal tersebut mengalami kebocoran pada balast kanan sehingga mengalami kemiringan ke kanan. Kru kapal mencoba memompa air yang masuk menggunakan alkon namun pompa tidak berfungsi dengan baik sehingga kapal semakin miring lalu tenggelam.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
Kru Kapal Selamatkan Diri
Sebelum kapal tenggelam, 23 anak buah kapal menyelamatkan diri. Semuanya dapat dievakuasi ke MV STL MIRACLE. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
"Untuk perkembangan terkini akan diinformasikan kembali," kata dia.
Siang tadi, satu tim rescue Kantor SAR Palembang telah diberangkatkan ke TKP untuk memberikan bantuan dan pemantauan SAR. Sejumlah instansi lain, seperti TNI/Polri, medis, dan pemerintah setempat juga menyusul ke lokasi.
"Tim akan bergabung untuk memudahkan dalam evakuasi dan penyelamatan," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada dua penumpang atas nama Hasmira dan Mariana meninggal dunia akibat tidak bisa berenang.
Baca SelengkapnyaDua kapal pengangkut BBM tujuan Mentawai terdampar di Pantai Padang setelah terseret ombak dari kawasan Batang Harau.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaSementara terkait apakah ada korban jiwa atau tidak, belum mengetahui secara pasti karena masih dalam upaya proses penyelamatan.
Baca SelengkapnyaNakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan adalah warga yang akan menyeberang dari Lanto menuju ke desa mereka usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu mengakibatkan sebagian dari 16 ton beras buloh terendam air.
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca Selengkapnya