Dilatih ala Militer, Terduga Teroris di Sulsel Rencanakan Penyerangan Aparat
Merdeka.com - Sejumlah terduga teroris yang ditangkap tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri di Sulawesi Selatan (Sulsel), merencanakan sejumlah penyerangan terhadap aparat. Pimpinan kelompok tersebut, Basri, diketahui berafiliasi dengan ISIS dan ditangkap Densus 88 tahun 2015. Dia meninggal dunia di Lapas Nusakambangan.
"Penangkapan terduga teroris di wilayah Sulsel ini adalah kelanjutan dari operasi pasca penangkapan Basri, yang berkegiatan mengumpulkan pemuda dari berbagai daerah untuk rencana-rencana penyerangan ke aparat dan pihak-pihak yang menurut mereka tidak sepaham atau tidak sejalan dengan ideologinya," kata Analis Kebijakan Utama Bidang Intelijen Densus 88 Antiteror Polri, Brigjen Polisi Ibnu Suhendra saat konferensi pers bersama Kapolda Sulsel Irjen Polisi Merdysam di aula Mappaouddang, Mapolda Sulsel, Kamis (7/1).
Para pemuda yang dikumpulkan itu antara lain berasal Poso Provinsi Sulawesi Tengah, Bima Provinsi NTB, Sulsel dan Sulbar. Pemuda-pemuda ini menerima doktrin dan latihan militer.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Bagaimana Densus 88 mengantisipasi ancaman teroris? 'Kita akan lanjutkan penyelidikan dan penyidikan untuk menjawab salah satunya pertanyaan seperti tadi,' ucap dia.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa yang diduga dikuntit Densus 88? Adapun dugaan Jampidsus diduga dikuntit oknum Densus 88 saat makan di salah satu restoran di Cipete, Jakarta Selatan.
Sebagai persiapan untuk lakukan rencana-rencana penyerangan itu, lanjutnya, mereka lakukan latihan menembak dan naik gunung.
"Belum kita tahu sasarannya apa, tapi niatnya akan lakukan amaliyah bunuh diri namun berhasil kita cegah," kata Ibnu.
Dijelaskan juga, 20 orang terduga teroris itu aktif latihan menembak dan naik gunung sejak Oktober 2020. Namun Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Polisi E Zulpan enggan menjelaskan secara rinci.
"Iya ada lokasi latihannya di hutan tapi tidak usah saya sebut di mana," kata E Zulpan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.
Baca SelengkapnyaDensus 88 mengamankan beberapa komponen elektronik dan bahan peledak
Baca Selengkapnya5 Teroris Tersangka Bom Polsek Astana Anyar Ditangkap, Ada Anak Didik Dr Azahari & Simpatisan ISIS
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaTersangka teroris itu ditangkap di perumahan pesona anggrek harapan blok B 7 Nomor 20A RT 07 RW 027 harapan Jaya Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaKabagbanops Densus 88 Polri, Kombes Pol Aswin Siregar mengungkapkan, pegawai BUMN terduga teroris ISIS berinisial DE berencana melancarkan aksi.
Baca SelengkapnyaKetujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaKombes Aswin Siregar menjelaskan kronologi lengkap terkait penangkapan DE, karyawan BUMN terduga teroris
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan terkait dua tersangka yang tewas adalah teroris di Lampung, pada 12 April 2023.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga pelaku teroris merupakan jaringan Anshor Daulah yang beroperasi di Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya