Dilema Gerwani hadapi poligami Soekarno
Merdeka.com - Sejak awal berdiri Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani) memperjuangkan undang-undang perkawinan yang melarang poligami. Bahkan sejak Gerwani masih bernama Gerwis atau Gerakan Wanita Sadar Sedar tahun 1950, mereka sudah memperjuangkan wanita agar tak mau dimadu.
Saat itu Gerwani berang melihat wanita yang terus jadi korban dalam perkawinan. Banyak wanita yang menjadi korban suami yang hobi kawin cerai. Gerwani pun mengeluarkan aturan tegas. Anggota Gerwani yang mau dipoligami harus dikeluarkan dari organisasi.
Tapi tahun 1960an, saat demokrasi terpimpin, dan Soekarno berada di puncak kekuasaannya, Gerwani menghadapi dilema. Saat itu Soekarno melakukan poligami. Dia menikahi Hartini, Ratna Sari Dewi dan Yurike Singer.
-
Siapa istri terakhir Soekarno? Sosok Heldy Djafar, Istri Terakhir Presiden Soekarno Asal Kalimantan Timur Saat menikah, Heldy istri kesembilan Soekarno berumur 18 tahun, sedangkan Soekarno berumur 65 tahun
-
Kenapa Soekarno menikahi Siti Oetari? Kasih Sayang Soekarno Jembatan Peneleh Bung Karno pun menerima saran untuk menikahi Siti Oetari karena ia juga iba melihat gurunya terpuruk dalam kesedihan.
-
Siapa istri Soekarno yang paling dicintai? Naoko, atau yang kemudian dikenal sebagai Ratna Sari Dewi, merupakan sosok istri yang sangat dicintai oleh Presiden Soekarno.
-
Siapa yang menolak cinta Presiden Soekarno? Sosok Irma Ottenhoff Mamahit, Pramugari Cantik Berdarah Minahasa yang Menolak Cinta Presiden Soekarno Perempuan cantik nan jelita yang berprofesi sebagai pramugari di pesawat kepresidenan ini menolak rasa cinta Presiden pertama Indonesia.
-
Siapa saja menteri Soekarno? Presiden Soekarno memimpin sendiri kabinet yang beranggotakan 21 orang menteri,' tulis Wahjudi Djaja dalam Kabinet-Kabinet di Indonesia.
-
Apa nama asli Soekarno? Soekarno dahulu terlahir dengan nama Kusno.
Masalahnya saat itu Partai Komunis Indonesia (PKI), termasuk Gerwani sedang mesra-mesranya dengan Soekarno. Jargon Nasionalis Agama dan Komunis (Nasakom) yang diusung Soekarno benar-benar menguntungkan PKI kala itu. PKI lebih leluasa menjalankan program-program dan propaganda. Maka mengkritik Soekarno hanya akan membuka perseteruan dengan pemimpin besar revolusi tersebut. PKI menilai hal itu tak ada gunanya. Karena itu juga Gerwani kemudian mengesampingkan masalah poligami.
Garis perjuangan Gerwani kemudian banyak mengikuti PKI. Arah gerakannya pun lebih pada garis massa dan politik. Perjuangan feminisme menjadi perkara nomor sekian.
Ketua Gerwani Umi Sardjono pernah berpidato tahun 1960 saat ultah ke-10 Gerwani. Pidato itu dimuat dalam Harian Rakyat. Intinya perjuangan Gerwani menjadi lebih luas.
"Perjuangan untuk emansipasi pada saat ini harus sejalan dengan jalannya sejarah. Sekarang bukan lagi saatnya untuk feminisme sempit, khususnya untuk menjadi gerakan jahit menjahit, sulam menyulam dan soal-soal rumahtangga belaka, jika tidak ingin melihat nasib berjuta-juta kaum wanita yang menderita," demikian Umi Sardjono.
Seorang pengurus Gerwani Jawa Timur, Lestari (82), mengenang saat itu memang tidak ada kebijakan PKI atau Gerwani untuk mengkritisi poligami Soekarno. Terkesan Gerwani melunak.
"Tidak ada-ada. Dikembalikan masing-masing saja. Hanya memang kenapa wanita mau dipoligami. Kan yang rugi wanita," kata Lestari saat ditemui merdeka.com di Panti Waluya Sejati Abadi, Jakarta, pekan lalu.
Maka periode 1960an isu-isu seperti ganyang neo kolonialisme, lawan kapitalis dan anti-imperialis menjadi lebih sering terdengar dari isu perkawinan dan poligami. Apalagi saat itu Soekarno sedang menggelorakan Trikora untuk merebut Irian Barat dan Dwikora saat konfrontasi dengan Malaysia. Sejumlah anggota Gerwani pun ikut latihan perang. Hubungan Gerwani dan PKI makin erat.
Hingga akhirnya tragedi Oktober 1965 menceraiberaikan organisasi wanita yang beranggotakan lebih dari 1,5 juta orang itu. Mengantarkan para aktivisnya ke penjara atau kubur. Tragis. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini sosok cantik pendamping Soekarno yang jarang disorot. Paras cantiknya bikin terpukau.
Baca SelengkapnyaMeski dikenal penakluk wanita, lamaran Presiden Soekarno pernah ditolak oleh wanita cantik ini.
Baca SelengkapnyaPemberian gelar ini sempat dianggap kontroversial karena Soekarno dijadikan imam yang harus dipatuhi umat Islam di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDalam agama Islam poligami memang diperbolehkan, namun harus memenuhi syarat-syarat tertentu dan didasarkan pada alasan yang sesuai dengan syariat.
Baca SelengkapnyaTanpa kenekatan mereka berdua, tidak akan lahir bapak proklamator Indonesia.
Baca SelengkapnyaPotret lawas Presiden ke-2 Ri dengan Megawati Soekarnoputri di rumah duka saat Fatmawati wafat.
Baca SelengkapnyaKota Surabaya menjadi tempat pertama kali belajar agama, menikah, dan bekerja.
Baca SelengkapnyaSaat menikah, Heldy istri kesembilan Soekarno berumur 18 tahun, sedangkan Soekarno berumur 65 tahun
Baca SelengkapnyaIbu Tien memang dikenal antipoligami. PNS pun dilarang punya istri lebih dari satu.
Baca SelengkapnyaPotret istri, anak dan keluarga Soekarno berkumpul bersama di hari pemakanan Presiden Soekarno mendapat banyak sorotan. Begini suasananya.
Baca SelengkapnyaBung Karno mengaku menikahi Oetari karena menghormati gurunya
Baca SelengkapnyaSederet pesohor ini menambatkan hatinya pada anak atau cucu presiden RI.
Baca Selengkapnya