Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dinsos Bogor Dorong ODGJ Miliki NIK untuk Mudahkan Akses Layanan Kesehatan

Dinsos Bogor Dorong ODGJ Miliki NIK untuk Mudahkan Akses Layanan Kesehatan 70 Pasien ODGJ Ikut Vaksinasi Covid-19. ©2021 Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor berupaya mendorong agar Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dapat memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK), sehingga bisa mendapat pelayanan kesehatan.

Dinsos Kabupaten Bogor mencatat, pada 2022 terdapat 2.767 ODGJ. Jumlah itu, kemungkinan masih bisa bertambah, pasalnya diprediksi masih banyak ODGJ di Bumi Tegar Beriman yang belum terdata..

Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial pada Dinsos Kabupaten Bogor, Dian Mulyadiansyah mengungkapkan, para ODGJ selama ini kesulitan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, akses kependudukan hingga bantuan perlindungan sosial.

"Ya kan untuk mendapat bantuan sosial, dasarnya harus memiliki administrasi kependudukan. Sejauh ini, yang sudah terdata dan berhasil dilakukan pendekatan itu ada 2.767 orang," kata Dian, Rabu (11/1).

Dinsos Kabupaten Bogor pun mendorong keluarga yang anggotanya termasuk ODGJ, agar dimasukkan ke Kartu Keluarga (KK), sehingga memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK). Dengan begitu, Dinsos Kabupaten Bogor dapat merujuk agar mendapat rehabilitasi di RS Marzoeki Mahdi Bogor.

“Yang sudah dalam proses rehabilitasi medis itu hampir setengah dari jumlah tersebut, mereka sudah secara rutin melakukan pengobatan dengan didampingi para pendamping disabilitas mental,” ujar Dian.

Untuk diketahui, tahun 2021, Pemkab Bogor melalui Dinas Sosial telah mendorong mereka untuk mendapatkan bantuan sosial berupa modal usaha bagi 136 penyandang disabilitas mental yang sudah dianggap mampu berusaha di bidang usaha sesuai kemampuannya seperti jualan sembako, ternak perikanan, dan ada yang di peternakan domba.

Kepala UPT Balai Kesejahteraan Sosial Kabupaten Bogor, Fitri Sri Wahyuni menjelaskan, penyandang disabilitas mental harus ditangani secara intensif dan berkelanjutan, agar mereka mampu kembali menjalankan fungsi sosialnya secara wajar dalam kehidupan masyarakat.

“Jadi yang kami temui ya rata-rata yang sakit, eks ODGJ, yang dukanya itu kadang mereka tidak diterima sama keluarga, tempat ini adalah shelter. Staff di sini tugasnya selain assessment, juga psikososial ya, jadi pendekatan-pendekatan kepada client. Jadi, setiap pagi kita ada kegiatan rutin kaya senam, kalau lansia kan belum bisa senam ya, paling kita ajak belajar jalan biar mereka bisa mandiri, ya karena tadi itu target kita kan yang ngerujuk ke panti kan harus mandiri ya,” jelas Fitri.

Fitri menerangkan, jika sudah ada yang kelihatan pulih, dan tidak tahu keluarganya di mana, akhirnya dirujuk ke panti. Beda halnya jika ada keluarga yang ingin menjemput.

Di samping itu, upaya lain yang tidak kalah pentingnya yang dilakukan UPT Balai Kesejahteraan Sosial Kabupaten Bogor adalah pemberdayaan ODGJ. Tujuannya agar dapat hidup mandiri, produktif, dan percaya diri di tengah masyarakat, bebas dari stigma, diskriminasi atau rasa takut, malu serta ragu-ragu, namun upaya ini sangat ditentukan oleh kepedulian keluarga dan masyarakat di sekitarnya.

“Alhamdulillah sih sembuh mereka, rata-rata kan eks ODGJ ya. Akhirnya ada yang dua tahun di sini, ada yang ketemu keluarganya, hari ini juga ada yang akan dijemput keluarganya pulang ke Ciputat Tangerang, bahkan kemarin ada yang ke sini untuk mengajarkan mereka kerajinan tangan, membuat dompet, dan lain-lain,” terang Fitri.

Pemkab Bogor berharap, agar seluruh lapisan masyarakat, dapat mendukung upaya dalam memberikan pelayanan kesehatan jiwa terbaik kepada masyarakat. Stigmatisasi dan diskriminasi terhadap siapapun juga harus dihapuskan agar tidak berdampak pada munculnya berbagai masalah sosial, ekonomi, dan keamanan di masyarakat.

(mdk/tin)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Melihat Petugas Dukcapil DKI Jemput Bola Perekaman e-KTP untuk ODGJ
FOTO: Melihat Petugas Dukcapil DKI Jemput Bola Perekaman e-KTP untuk ODGJ

Progam jemput bola ini memudahkan pelayanan administrasi kependudukan bagi yang tidak mampu datang ke kantor Dispendukcapil.

Baca Selengkapnya
Bangkit dari Putus Asa, Ini Kisah Nurlia yang Berjuang Atas Penyakitnya dengan Bantuan JKN-KIS
Bangkit dari Putus Asa, Ini Kisah Nurlia yang Berjuang Atas Penyakitnya dengan Bantuan JKN-KIS

Kehadiran JKN-KIS dinilai sangat membantu masyarakat yang mengalami kendala finansial dalam mendapatkan layanan kesehatan.

Baca Selengkapnya
Pakai Speedboat, Mensos Risma Jemput ODGJ yang Dipasung di Barito Kuala untuk Berobat ke RSJ
Pakai Speedboat, Mensos Risma Jemput ODGJ yang Dipasung di Barito Kuala untuk Berobat ke RSJ

Mensos Risma menjemput Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kabupaten Barito Kuala

Baca Selengkapnya
OJK Ungkap Banyak Penyandang Difabel Sulit Buka Rekening Bank, Kartu Kredit hingga Asuransi
OJK Ungkap Banyak Penyandang Difabel Sulit Buka Rekening Bank, Kartu Kredit hingga Asuransi

Berdasarkan data BPS, dari sekitar 28 juta penyandang disabilitas di Indonesia, hanya 22 persen yang memiliki rekening di lembaga keuangan.

Baca Selengkapnya
Satu Dekade JKN Melayani Negeri, Solusi Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Badui
Satu Dekade JKN Melayani Negeri, Solusi Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Badui

Pemanfaatan program JKN terus meningkat setiap tahun sejak program itu diluncurkan pada 2014.

Baca Selengkapnya
PP Kesehatan Baru Atur Layanan Kesehatan Jiwa, Ini Hak-Hak yang Didapat ODGJ
PP Kesehatan Baru Atur Layanan Kesehatan Jiwa, Ini Hak-Hak yang Didapat ODGJ

PP Kesehatan baru mengatur hak-hak bagi orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ.

Baca Selengkapnya
PP Kesehatan Baru: ODGJ Dilarang Dipasung dan Ditelantarkan
PP Kesehatan Baru: ODGJ Dilarang Dipasung dan Ditelantarkan

Pemerintah melarang warga negara untuk memasung, menelantarkan dan melakukan kekerasan terhadap orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ.

Baca Selengkapnya
Permudah Masyarakat Dapat Dokumen, Akses Layanan Dukcapil DKI Diminta Diperluas
Permudah Masyarakat Dapat Dokumen, Akses Layanan Dukcapil DKI Diminta Diperluas

Dukcapil DKI Jakarta sudah mempunyai aplikasi Alpukat Betawi dan Dariku Untukmu.

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Temukan 1,1 Juta Orang Tak Layak Terima Bansos
Pemprov DKI Temukan 1,1 Juta Orang Tak Layak Terima Bansos

Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta menemukan, sebanyak 1.143.639 orang tak layak menerima bantuan sosial.

Baca Selengkapnya
Kini Lebih Mudah, Begini Cara dan Syarat Pendaftaran PBI BPJS 2024
Kini Lebih Mudah, Begini Cara dan Syarat Pendaftaran PBI BPJS 2024

PBI BPJS dirancang khusus untuk masyarakat miskin yang membutuhkan dukungan dalam hal kesehatan.

Baca Selengkapnya
PSI Jakarta Buka Hotline Pengaduan Penonaktifan NIK Warga, Catat Nomornya!
PSI Jakarta Buka Hotline Pengaduan Penonaktifan NIK Warga, Catat Nomornya!

PSI menyediakan layanan hotline pengaduan melalui nomor WhatsApp

Baca Selengkapnya
ODGJ Bisa Ikut Berikan Hak Pilih Pada Pemilu 2024, Dinsos DIY Siapkan Pendampingan Ini
ODGJ Bisa Ikut Berikan Hak Pilih Pada Pemilu 2024, Dinsos DIY Siapkan Pendampingan Ini

Keikutsertaan ODGJ dalam pemilu sempat menimbulkan polemik.

Baca Selengkapnya