Diserang tikus, sawah petani di Sulteng 'kritis'
Merdeka.com - Petani di Kabupaten Banggai dan Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mengeluhkan adanya serangan hama tikus terhadap tanaman padi sehingga mengancam produksi pada musim panen kali ini menurun dari sebelumnya. Serangan hama tikus itu terjadi di sawah di dataran Toili, Kabupaten Banggai.
"Banyak areal sawah yang siap panen di dataran Toili, Kabupaten Banggai terserang hama tikus," kata Wayan Sujana, salah seorang petani lewat telepon dari Luwuk, Kabupaten Banggai, seperti dilansir dari Antara, Rabu (23/4).
Wayan tidak menyebutkan jumlah areal sawah yang terserang hama tikus, kecuali mengatakan para petani cukup kewalahan untuk melakukan pembasmian. Petani hanya menggunakan alat tradisional seperti sepotong kayu untuk menangkap tikus di sawah. Selain gangguan hama tikus, banyak buah padi yang hampa akibat kekurangan pasokan air. Ada beberapa irigasi di Dataran Toili yang merupakan lumbung beras di Kabupaten Banggai tidak berfungsi dengan baik.
-
Apa yang terjadi pada para petani? Mereka masih selamat meski mengalami luka bakar.
-
Apa masalah yang dihadapi petani? Oh, selamat pagi juga. Masalah saya adalah bahwa ladang ini selalu banjir setiap musim hujan.
-
Dimana saja daerah penghasil pertanian terbesar di Jatim? Adapun sejumlah daerah dengan produktivitas pertanian terbesar di Jawa Timur meliputi Bojonegoro, Jember, Ngawi, Nganjuk, Tuban, dan Tulungagung.
-
Di mana tanaman padi di Banyumas yang terancam kekeringan? “Kami optimistis sebagian besar tanaman padi di Banyumas dapat diselamatkan. Meskipun saat ini msih ada yang panen, bahkan ada pula yang baru tanam khususnya di sekitar kaki Gunung Slamet karena memang di sana air selalu tersedia,“ ujar Jaka dikutip dari ANTARA pada Minggu (13/8).
-
Mengapa petani di Banyumas terancam gagal panen? BMKG memprediksi musim kemarau 2023 akan lebih kering dari tahun-tahun sebelumnya atau biasa disebut dengan fenomena El Nino. Adanya El Nino membuat para petani terancam gagal panen.
-
Apa yang ditemukan petani? Seorang petani yang sedang membajak ladangnya di Hocakoy, sebuah desa di Iznik, Bursa, Turki, menemukan sebuah sarkofagus kuno.
Hal senada juga disampaikan Nyoman Suarsana, seorang petani lainnya di Kabupaten Parigi Moutong. Ia juga mengatakan banyak petani yang mengalami gagal panen karena gangguan hama dan juga irigasi tidak berfungsi.
Dia mengatakan hama tikus sekarang ini menjadi momok yang sangat ditakuti petani di daerah lumbung beras terbesar di Sulteng itu. Para petani mengalami kewalahan untuk membasmi hama tikus. Selain itu, lanjut Nyoman akibat dari pasokan air ke sawah tidak normal hasil panen petani tidak maksimal.
"Panen kali ini dipastikan menurun dibandingkan sebelumnya," kata Nyoman dan dia mengemukakan secara kasat mata memang dilihat buah padi cukup bagus, tetapi kenyataannya kebanyakan gabahnya hampa. Banyak sekali buah padi yang kosong.
Penyebab utamanya karena suplai air yang tidak lancar. Pada saat tanaman padi membutuhkan air yang banyak justru tidak ada suplai air. Begitu kebutuhan air sudah lewat baru suplai air lancar. Nyoman juga mengaku ada banyak irigasi yang rusak akibat diterjang banjir bandang di daerah itu hingga kini belum juga diperbaiki. "Itu semua yang menyebabkan produksi petani pada panen kali ini dipastikan menurun dari sebelumnya," ujar Nyoman.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak lahan persawahan menguning karena diserang hama wereng dan tikus.
Baca SelengkapnyaMenurut Atep, turunnya ratusan monyet dari bukit Tawilis diduga tidak ada makanan di habitatnya sehingga kemudian turun menyerang dan menjarah lahan warga.
Baca SelengkapnyaBerbagai tantangan mereka hadapi, mulai dari proyek penambangan hingga serangan hama tikus
Baca SelengkapnyaYulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaPersawahan di Rorotan, Cilincing sepi aktivitas petani lantaran kering total.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga cabai di tingkat petani sudah terjadi sejak pekan lalu.
Baca SelengkapnyaFenomena El Nino mulai membawa kekeringan di Kabupaten Bekasi. Sebanyak 3.618,5 hektare tanaman padi di wilayah itu terancam gagal tanam.
Baca SelengkapnyaData Badan Pangan Nasional pada tahun 2022, bahwa tingkat kerawanan pangan di Wakatobi sudah mencapai 50 persen
Baca SelengkapnyaPetani di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi terpaksa harus mengambil air dari kubangan sumur sedalam dua meter yang ia gali sendiri.
Baca SelengkapnyaDanau Masigit di Serang mengalami kekeringan selama 3 bulan.
Baca SelengkapnyaRibuan hektare sawah di 10 kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng) rusak akibat kekeringan. Seluas 254,1 hektare di antaranya puso atau tidak menghasilkan padi.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan panen raya padidi Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Jumat (11/8).
Baca Selengkapnya