Disiplinkan PNS Banyuwangi, Azwar Anas bakal gunakan rekam wajah
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi punya cara yang sedikit berbeda untuk meningkatkan kedisiplinan kerja para Pegawai Negeri Sipil (PNS). Kalau biasanya para PNS absen menggunakan finger print atau sidik jari, Pemkab Banyuwangi justru akan menerapkan face detector atau rekam wajah.
Menurut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, menggunakan alat deteksi rekam wajah lebih akurat, ketimbang menggunakan sidik jari. "Kerja alat face detector ini lebih akurat dibandingkan finger print. Sehingga PNS dapat bekerja lebih jujur dan tepat waktu," katanya.
Menurut Kepala Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Banyuwangi, Setyo Puguh Widodo, untuk absensi PNS akan menggunakan fingerspot bertipe revo seri FF-153 BNC.
-
Bagaimana teknologi face recognition di CCTV Bandung membantu polisi? Dengan adanya teknologi ini, penjahat makin tak berkutik menghindar dari kejaran polisi.
-
Mengapa Kota Bandung meningkatkan CCTV dengan teknologi face recognition? Kepala Bidang Infrastruktur Teknologi Informasi Diskominfo Bandung, Mahyudin, mengatakan bahwa pembaruan CCTV ini dilakukan untuk mempermudah pelacakan pada pelaku kejahatan.
-
Apa yang dimaksud dengan face recognition di CCTV Bandung? Baru-baru ini, Pemerintah Kota Bandung memperbaharui teknologi analitis berupa face recognition atau pengenalan wajah di sejumlah kamera CCTV yang tersebar di seluruh penjuru kota.
-
Bagaimana tes sidik jari bekerja? Sidik jari merupakan pola genetik yang terbentuk selama perkembangan janin dan berfungsi sebagai identitas unik seseorang, tetapi tidak ada bukti ilmiah yang mendukung bahwa pola tersebut memiliki hubungan langsung dengan kecerdasan, kepribadian, atau bakat anak.
-
Bagaimana iPhone mendeteksi wajah pengguna? 'Face-ID secara otomatis beradaptasi dengan perubahan penampilan, seperti penggunaan riasan kosmetik atau pertumbuhan rambut wajah,' Kata Pratama Persadha, Chairman Communication & Information System Security Research Center (CISSReC).
-
Dimana saja CCTV dengan face recognition di Kota Bandung? Baru-baru ini, Pemerintah Kota Bandung memperbaharui teknologi analitis berupa face recognition atau pengenalan wajah di sejumlah kamera CCTV yang tersebar di seluruh penjuru kota.
"Fingerspot Revo FF-153 BNC ini merupakan mesin absensi sekaligus akses kontrol dengan multi identifikasi yaitu wajah, sidik jari, password dan kartu yang dapat digunakan secara terpisah atau bersamaan," sebutnya.
Dengan multi identifikasi memberikan banyak pilihan jika suatu saat terjadi kendala karyawan tidak bisa scan, misal karena kerusakan sidik jari atau sebab lainnya, juga dapat menggunakan fitur kombinasi scan antara kartu, password, sidik jari dan wajah untuk keamanan dan keakuratan absensi. Alat ini dilengkapi dengan infra red kamera yang dapat digunakan scan wajah dalam ruangan gelap sekalipun.
Puguh mengatakan, nantinya setiap PNS Banyuwangi tidak hanya absen menggunakan sidik jari seperti sebelumnya, tapi juga dilengkapi dengan deteksi wajah. Sehingga meminimalisir kemungkinan terjadinya error.
"Menggunakan finger print seperti saat ini, kadang terjadi error. Ada beberapa orang yang sidik jarinya jadi susah dideteksi. Maka kami lakukan penyempurnaan sistem absensi, menggunakan alat face detector ini. Dengan dilengkapi rekam wajah, lebih mudah dikenali karena alat ini bisa mendeteksi wajah secara real time," ujar Puguh.
(mdk/ibs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tahun lalu, seorang Joki menggantikan pendaftar dengan cara izin ke kamar mandi. Saat di kamar mandi itulah joki menggantikan pendaftar masuk ke ruangan.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan teknologi secara otomatis dapat memerangi praktik joki.
Baca SelengkapnyaAnas menjelaskan, sistem Face Recognition akan diterapkan mulai dari proses pendaftaran hingga saat pengerjaan soal.
Baca SelengkapnyaSoal tes CASN 2024 juga telah dirancang sedemikian rupa guna mencari lulusan terbaik. Bahkan, tak sedikit anak pejabat yang gagal.
Baca SelengkapnyaAnas memastikan semua tahapan tes berjalan transparan dan akuntabel.
Baca SelengkapnyaNantinya, seleksi kompetensi yang dilaksanakan berbasis online, termasuk penggunaan teknologi pengenalan wajah.
Baca Selengkapnyasebelumnya rekrutmen ASN sering kali tidak transparan, dengan adanya praktik nepotisme seperti penempatan anak, saudara.
Baca SelengkapnyaAlih-alih mencari talenta yang berkualitas, dalam seleksi CASN 2024 pihaknya tidak memberikan persyaratan yang ketat.
Baca SelengkapnyaPesan itu diungkapkannya saat memberi pembekalan kepada 2.079 CPNS lulusan Perguruan Tinggi Kementerian Perhubungan,
Baca SelengkapnyaAnas mengingatkan kepada seluruh pihak bahwa seleksi CASN kini tidak lagi bisa ada ‘titip menitip’. Semua tahap dilaksanakan secara terbuka dan akuntabel.
Baca SelengkapnyaSeperti yang diketahui bahwa teknologi berkembang begitu pesat sehingga memaksa berbagai sektor untuk cepat beradaptasi.
Baca SelengkapnyaAnas, yang sebelumnya menjabat sebagai Bupati Banyuwangi, juga mengenang perjalanan kariernya di dunia jurnalis.
Baca Selengkapnya