Ditelepon pejabat gadungan, profesor di Semarang kena tipu
Merdeka.com - Erlyn Indarti, (61), warga Jalan Muradi Raya Nomor 17 A Semarang Barat mengaku tekor jutaan rupiah usai teperdaya oleh seorang pria yang mengaku sebagai utusan pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
"Jadi kejadiannya itu pada Minggu (12/10) pukul 12.30 WIB siang kemarin. Waktu itu, saya kehilangan uang cukup banyak setelah ditelepon oleh seseorang yang ngaku-ngaku menyuruh saya datang ke Rakernas Dikti di Jakarta," keluh pria bergelar profesor tersebut, di Polrestabes Semarang, Senin (13/10).
Erlyn mengatakan, semula dia dihubungi oleh seorang pria yang mengaku bernama Profesor Hertanto. Dengan nada bicara sangat meyakinkan, Pelaku memperkenalkan diri sebagai Pembantu Rektor I di Universitas Diponegoro Semarang. Saat itu, dia tak menaruh curiga sedikit pun saat pelaku memintanya datang ke acara Rakernas Dikti di Jakarta.
-
Bagaimana cara penipu mencuri uang dari rekening korban? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide. Kepolisian Federal Australia (AFP) telah menangkap seorang penduduk Australia berusia 42 tahun yang diduga memasang jaringan titik akses wifi gratis palsu di bandara. AFP menjelaskan titik akses tersebut dipasang di beberapa lokasi dan meniru jaringan yang sah untuk menangkap data pribadi dari korban yang tidak menaruh curiga yang secara tidak sengaja terhubung ke jaringan tersebut.
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Bagaimana penipu meminta korban untuk mendapatkan hadiah? Dalam postingan yang diunggah oleh akun Facebook @BAIM WONG Berbagi Hadiah dan @Berikan Timor Leste, dijelaskan bahwa untuk mendapatkan hadiah, kita perlu menjawab pertanyaan yang tertera pada postingan dan kemudian mengirim jawaban melalui ikon pesan.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
"Waktu itu, dia bilang dari utusan Profesor Purwanto yakni seorang pejabat di Kemendikbud. Dia menyuruh saya menelpon Pak Purwanto," imbuh Erlyn.
Untuk memastikan kebenaran informasi tersebut, Prof Erlyn kemudian segera menghubungi Prof Purwanto di nomor yang telah diberikan tersebut. Ternyata benar, pria yang mengaku Prof Purwanto itu menjelaskan ada Rakernas Dikti. Korban diiming-imingi fasilitas dan dana yang akan dikirim ke rekening korban.
Berdalih mengirimkan sejumlah uang, pelaku lalu meminta nomor rekening korban dan korban disuruh ke ATM untuk mengecek dana masuk. Tentu saja, Erlyn senang karena bisa mengikuti Rakernas Dikti. Dengan alasan waktu acara sangat mendesak, maka pelaku meminta dia segera mengikuti instruksi si penipu. Korban diminta memencet tombol-tombol ATM sesuai instruksi dari pelaku.
Namun betapa terhenyaknya, ketika Prof Erlyn mengecek saldo di rekening, bukannya isinya bertambah tapi justru saldo uang di rekening miliknya malah habis dikuras.
Pelaku mengaku, uang itu akan dipakai untuk ongkos akomodasi ke Rakernas. "Tapi, setelah uang Rp 93 juta sudah saya kirim ke dia, ternyata lama saya tunggu tidak ada kabar lagi sampai sekarang," terang Erlyn.
Merasa telah ditipu, korban akhirnya memutuskan mengadukan kasus itu ke Mapolrestabes Semarang. Polisi yang menangani aksi tipu-tipu itu telah meminta korban membuat surat laporan pengaduan bernomor LP/B/ 1638/X/2014/Jateng/ Res TBS. Tim penyidik Polrestabes kini tengah mendalami kasus tersebut. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang dosen wanita CA (25) harus kehilangan uang Rp50 juta setelah ditipu seorang petani asal Lampung. Penipuan itu bermodus polisi gadungan.
Baca SelengkapnyaIptu Supriadi ditangkap karena diduga terlibat penipuan dan penggelapan Rp1,2 miliar dengan modus iming-iming bisa meloloskan calon taruna Akpol.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca SelengkapnyaKorban pun terpaksa menuruti permintaan penipu dengan mentransfer uang miliknya hingga uang perusahaan.
Baca SelengkapnyaTersangka mentransfer dari tabungan korban ke 16 rekening yang dibeli tersangka DN dari seseorang.
Baca SelengkapnyaSelanjutnya, korban mampir ke ATM untuk mengambil sejumlah uang.Namun terjadi kendala pada saat memasukan kartu debit ke mulut mesin.
Baca SelengkapnyaIa menjelaskan bahwa pengungkapan perkara itu berawal dari penemuan seorang lelaki dalam kondisi terikat lakban pada Sabtu.
Baca SelengkapnyaTiga pegawai bank gadungan melakukan penipuan online, hingga menyebabkan dua korban mengalami kerugian Rp970 juta.
Baca SelengkapnyaKeluarga besar korban pun ikut tertipu dengan aksi pelaku
Baca SelengkapnyaPelaku mampu mengubah alamat sejumlah kantor bank hingga kantor pinjaman online.
Baca SelengkapnyaPelaku berhasil menguras ATM korban setelah berhasil menukar kartu.
Baca SelengkapnyaPelaku meretas alamat dan nomor telepon seluler Polsek Setiabudi dengan mengaku sebagai anggota Kepolisian
Baca Selengkapnya