Dokter Spesialis Paru di Nabire Meninggal Misterius, Keluarga Tak Tahu Hasil Autopsi
Merdeka.com - Kematian misterius dokter spesialis paru-paru, Mawarti Susanthy di Nabire, Papua Tengah masih menjadi pertanyaan bagi pihak keluarga. Apalagi keluarga Mawarti Susanthy mengaku masih belum mendapatkan hasil autopsi.
Kakak kandung Mawarti Susanthy, Hari Kurniawan mengaku tidak mengetahui hasil autopsi adiknya. Padahal, sebelumnya Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyebut sudah menerima hasil autopsi.
"Belum ada. Kalau kita lihat di media sudah ada di Menkes, cuma kami belum tahu hasilnya," ujarnya di rumah duka Jalan Mannuruki 2 Lr 1 Nomor 5, Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Tamalate, Makassar, Senin (14/3).
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
Hari juga mengaku pihak keluarga juga tidak mendapatkan proses penyelidikan dan penyidikan dari kepolisian. Ia sangat menyayangkan tidak adanya informasi didapatkan terkait penyelidikan kematian adiknya.
"Justru kami lebih banyak tahu dari media. Teman-teman media yang memberitakan, tidak ada dari polisi," keluhnya.
Hari menjelaskan kronologi adiknya ditemukan meninggal di rumah dinasnya pada Kamis (9/3). Hari menyebut pada saat itu seharusnya Mawarti seharusnya bertugas rutin sebagai dokter spesialis paru. Namun, hingga sore hari, adiknya tidak terlihat bertugas, sehingga rekan dokternya di RSUD Nabire mendatangi rumah dinas.
"Ketika diketok di rumah dinas tidak ada jawaban. Dan dokter ambil inisiatif mendobrak. Saat itu, melihat adik kami terbaring dalam kondisi meninggal dunia," bebernya.
Melihat Mawarti sudah tidak bernyawa, dokter tersebut langsung menelepon polisi. Dokter tersebut juga menelepon keluarga Mawarti.
"Mereka menelepon kami keluarga, dan foto kami terima itu yah adik terbaring dan ada selimut," kata dia.
Hari mengungkapkan saat tiba di Makassar, keluarganya melihat ada sejumlah luka lebam di tubuh Mawarti. Tak hanya itu, di leher Mawarti seperti ada bekas luka cekikan.
"Luka lebam seperti di pipi kanan. Ada kami lihat bekas cekikan di leher, tapi kami tidak tahu selebihnya, karena ada selimut (menutupi)," kata dia.
Hari juga menceritakan terakhir kali berkomunikasi dengan Mawarti pada tanggal 8 Maret 2023. Hari juga tidak mendapatkan firasat jika Mawarti meninggal dunia.
"Saya kan ulang tahun tanggal 8, cuma pada saat itu tidak ada ucapan selamat dari dia (Mawarti). Padahal biasanya, dia adalah orang paling cepat mengucapkan saat saya ulang tahun," sebutnya.
"Komunikasi terakhir juga biasa-biasa saja. Enggak tahu kalau dengan keluarga yang lain," sebutnya.
Selain itu, imbuh Hari, Mawarti tidak pernah menceritakan terkait keamanan di Nabire, khususnya gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
"Bahkan saya yang biasa bertanya kalau mendengar berita di televisi adanya kejadian yang saya khawatirkan. Dia katakan tidak ada apa-apa, sehingga saya merasa memang betul dia merasa aman atau dia tidak mau kami merasa gelisah," ucapnya.
Hari berharap misteri kematian adiknya bisa cepat terungkap. Selain itu, jika benar adiknya korban pembunuhan, pelaku bisa ditangkap.
Sebelumnya, kematian dokter spesialis paru-paru di rumah dinasnya di Nabire, Papua Tengah, Mawartih Susantiy menjadi perhatian Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Apalagi, saat jasad dr Mawartih ditemukan dalam kondisi mulut berbusa dan ada luka lebam.
Budi menyampaikan duka cita atas meninggalnya dokter spesialis paru-paru satu-satunya di Kota Nabire, Papua Tengah tersebut. Budi menyampaikan kepada keluarga dr Mawartih bahkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan memastikan penyelidikan secara transparan.
"Pemerintah dalam hal ini, Kemenkes akan bekerja sama dengan kepolisian untuk memastikan bahwa penelitian dilakukan dengan transparan, terbuka, tidak ada yang ditutup-tutupi mengenai kasus ini," ujarnya saat mendatangi rumah duka di Jalan Malengkeri 2 Makassar, Senin (13/3).
Meski demikian, Budi mengaku membutuhkan waktu untuk mengungkap kematian dr Mawartih. Budi juga mengaku sudah mendapatkan data hasil sementara autopsi jasad dr Mawartih.
"Hasil autopsinya sudah saya ambil. Tapi masih menunggu beberapa hasil laboratorium lagi," kata dia.
Meski demikian, Budi enggan mengungkapkan hasil autopsi karena hal tersebut merupakan ranah keluarga dan kepolisian. Meski demikian, Budi menegaskan kasus ini akan dibuka secara transparan.
"Itu wewenang kepolisian untuk bisa mengumumkan (hasil autopsi). Tapi jaminan dari saya, bahwa ini akan dibuka secara transparan, karena itu juga diminta keluarga," tegasnya.
Rencananya, Budi akan bertemu dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono. Pertemuan tersebut untuk membahas soal keselamatan tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Papua.
"Jadi nanti kembali dari sini, saya harus ketemu juga dengan Pak Kapolri dan Panglima TNI, agar bagaimana kesehatan masyarakat harus kita jalankan dengan adil dan merata. Selain itu, harus disertai dengan jaminan keamanan yang baik bagi tenaga-tenaga kesehatan, demikian dokter-dokternya," bebernya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Temuan tim PDFMI Afif Maulana meninggal karena luka yang diderita usai jatuh dari ketinggian.
Baca SelengkapnyaKapolres Sorong AKBP Edwin Parsaoran menyatakan jasad RN yang tewas tergantung ditemukan ketika kondisi rumah dalam keadaan sepi pada Senin (15/7) pukul 17.30
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan tewas bersimbah darah di depan rumahnya, pada Kamis (14/9) malam.
Baca SelengkapnyaKapolda yakin proses autopsi awal telah dilakukan secara profesional.
Baca SelengkapnyaBayi tersebut diantar berobat ke IGD RS Sumber Waras oleh orang tuanya. BPJS yang dipakai untuk menangani anaknya ternyata ditolak.
Baca SelengkapnyaAfif tewas bertepatan dengan aparat kepolisian mengamankan aksi tawuran di daerah tersebut.
Baca SelengkapnyaRN sudah tidak bernyawa dengan kondisi seutas tali tambang melilit di bagian leher korban
Baca SelengkapnyaSebelum dtemukan jadi mayat, korban sempat ditemani suaminya berobat ke sebuah rumah sakit tapi tiba-tiba saja menghilang.
Baca SelengkapnyaPolisi belum mengetahui secara pasti penyebab meninggalnya pria tersebut.
Baca SelengkapnyaKasus pembunuhan seorang wanita di Batubara sampai saat ini belum menemui titik terang.
Baca SelengkapnyaKematian wanita tanpa busana inisial YY masih menyimpan tanda tanya. Polisi pun hingga kini masih berupaya mengungkap penyebab kematian dari YY.
Baca SelengkapnyaNama Harun kembali mencuat setalah calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mengundang dan akan membantu menjawab keadilan orangtua Harun, Didin.
Baca Selengkapnya