DPR minta kapal perusak terumbu karang Raja Ampat diproses hukum
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menegaskan hukum harus ditegakkan terhadap perusakan terumbu karang di Raja Ampat yang dilakukan kapal pesiar Caledonian Sky. Kapal berukuran panjang 90 meter dan berbobot 4.200 ton ini kandas dan merusak ekosistem terumbu karang di Raja Ampat beberapa waktu lalu.
"Mestinya menegakkan hukum karena kapal pesiar itu telah merusak terumbu karang kita melakukan rehabilitasi perlu ratusan tahun juga. Jadi, seharusnya ada proses hukum biar ada kepastian yang masuk misalnya kompensasi dari gangguan itu. Seharusnya sih bisa dicegah tidak perlu terjadi," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (15/3).
Dia berharap pemerintah melakukan penegakan hukum terhadap pelanggaran yang dilakukan kapal berbendera Bahama yang dinahkodai Kapten Keith Michael Taylor mengangkut 102 turis dan 79 ABK itu.
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Di mana bangkai pesawat ditemukan di Raja Ampat? Pada awal tahun 1990-an, penyelam asal Belanda bernama Max Ammer berkunjung ke Raja Ampat. Ia merupakan pelopor penyelam di Raja Ampat. Berkat kecintaannya pada aktivitas menyelam pula, ia berhasil berhasil menemukan bangkai pesawat tempur P47D merah sepanjang 15 meter di kedalaman sekitar 26-33 meter di dasar berpasir dekat Pulau Wai. Selain itu, Max juga menemukan bangkai pesawat Thunderbolt di perairan Pulau Batanta.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
"Penegakan hukum. Karena ini sudah berlanjut maka harus ada kompensasinya diatur kok bisa terjadi terdampar atau kandas ketika air surut. Harusnya ada otoritas disana yang bisa atur jalurnya," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan meminta agar pemerintah langsung meminta ganti rugi ke pihak kapal pesiar tersebut atas kerugian yang ditimbulkan.
"Langsung diklaim saja kalau ini merusak terumbu karang. Undang-undang inikan ada, UU kelautan, UU lingkungan hidup dan terkait bagaimana merusak habitat apalagi masuk daerah cagar alam, terkait proteksi," katanya.
"Kita sampaikan kepada pihak terkait untuk menginvestigasi ini. Apapun ini pemerintah G to G, kalau kapalnya pemerintah Inggris maka pemerintah melakukan kominikasi atau menambah rambu-rambu ke dalaman laut. Kerjasama yang positif, positif diplomasi tetapi tetap sepanjang rambu-rambu dibuat dan dilanggar itu menjadi masalah," katanya.
Dia mendesak Kementerian Kelautan Perikanan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serius menginvestigasi peristiwa tersebut.
"Tapi sama-sama kita melihat juga, jangan-jangan perlengkapan navigasinya enggak ada, rambu-rambunya juga enggak ada. Itu juga harus dilihat. Intinya harus diselidiki secara serius," katanya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, Brahmantya Satyamurti mengakui sampai saat masih menghitung kerugian terumbu karang yang rusak. Bukan hanya itu saja namun juga berdampak di sektor pariwisata.
"Juga ini efeknya banyak pertama di sana mungkin dari sisi pendapatan perikanannya tidak ada, pendapatan pariwisata yang saya pikir juga sangat dominan akan di evaluasi," katanya di gedung KKP, Jakarta, Rabu (15/3).
Investigasi awal yang dilakukan pemerintah setempat menunjukkan, terumbu karang yang rusak luasnya bisa lebih dari 1600 m2. Walaupun pihak dari kapal MV Caledonian Sky bersedia untuk membayar kerusakan lingkungannya, pemerintah tetap menyiapkan dana untuk melakukan restorasi terumbu karang yang rusak.
"Anggaran pasti kita siapkan untuk restorasi, tetapi kan pengamatannya belum selesai," ujarnya.
Namun dia masih belum bisa menyebutkan jumlah anggaran yang disiapkan. Namun satu yang pasti untuk mengembalikan terumbu karang yang telah rusak memerlukan waktu yang sangat lama.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemulihan terumbu karang dikerjakan seluas 3.817 meter persegi yang sebarannya ada di tujuh perairan
Baca SelengkapnyaBagan tancap adalah alat tangkap menetap sehingga mengganggu alur pelayaran
Baca SelengkapnyaKPK akan meminta penjelasan dari Pemerintah Kabupaten Lombok Utara dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Amerta Dayang Gunung terkait proyek tersebut.
Baca SelengkapnyaTotal pasir yang sudah dikeruk mencapai 24.000 meter kubik pasir laut.
Baca SelengkapnyaDua KIA berbendera Vietnam dengan nama KG 9324 TS dan 90520 TS akhirnya berhasil diamankan polisi.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami luka bakar dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Gema Santhi, Nusa Penida.
Baca SelengkapnyaDitjen PSDKP, kata Adin, juga memusnahkan ikan yang membahayakan dan/atau yang merugikan jenis aligator.
Baca SelengkapnyaDulu, habitat terumbu karang di Taman Laut Pandanan sempat mengalami kerusakan akibat eksploitasi karang dan pencarian ikan.
Baca SelengkapnyaSementara terkait apakah ada korban jiwa atau tidak, belum mengetahui secara pasti karena masih dalam upaya proses penyelamatan.
Baca SelengkapnyaPung menyebut kerugian akibat pencurian ikan atau illegal fishing mencapai Rp3,2 triliun.
Baca SelengkapnyaPembelian armada itu semestinya untuk mengatasi masalah penumpukan di pelabuhan.
Baca SelengkapnyaRieke Diah Pitaloka ikut kritik kebijakan pemerintah soal ekspor pasir laut melalui Instagram.
Baca Selengkapnya