Drama Cinta Sesama Jenis Berujung Maut di Pelalawan
Merdeka.com - Pernah dipenjara karena kasus pembunuhan di Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, tak membuat AM berubah. Malahan setelah keluar bui, orientasi seksual pria 45 tahun ini berubah.
Buruh bangunan ini tak tertarik lagi pada lawan jenis. Dia lebih bersyahwat melihat tubuh laki-laki setelah menjalani hari-harinya di Kecamatan Bunut, Kabupaten Pelalawan.
Selama tinggal di daerah itu, AM berteman dengan JS. Hanya saja orientasi seks pria 23 tahun ini masih normal karena menolak diajak AM berhubungan badan.
-
Mengapa pria itu dipenjara? Dalam persidangan di Thessaloniki, pria tersebut mengaku tidak bisa menjelaskan perilakunya yang membuatnya merasa sangat malu.
-
Mengapa preman itu berubah? Akhirnya, preman tersebut merasa malu atas kekalahannya, mengakui kesalahannya, dan menyatakan keinginannya untuk belajar kepada Sunan Drajat.
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
-
Perubahan apa yang dialami pria tersebut? Hanya berselang dua tahun saja, si pria tampak mengalami perubahan drastis yang membuat publik pangling akan penampilannya.
-
Bagaimana kondisi pria disabilitas setelah dibebaskan? Kondisinya Memilukan Kendati telah terbebas, pria tersebut masih harus menerima jika kini dirinya mendapat luka di beberapa bagian tubuh.
-
Dimana penjara ditemukan? Arkeolog mengumumkan penemuan penjara dalam toko roti di reruntuhan kota kuno Pompeii di Italia.
Penolakan ini berujung petaka. Korban yang berusaha menghindar dari ajakan pelaku dipukul menggunakan pegangan cangkul. Seketika korban tumbang ketika pukulan mendarat di pundaknya.
Menurut Kapolres Pelalawan Ajun Komisaris Besar Kaswandi Irwan, korban sempat melawan setelah tumbang. Hanya saja, pelaku lebih dulu menikam beberapa bagian tubuhnya hingga akhirnya meninggal dunia.
Untuk menghilangkan jejak, pelaku menggali lubang di belakang rumah milik warga. Seluruh pakaian dicopot, lalu korban dimasukkan ke lubang dan ditimbun.
"Warga ini sempat melihat gundukan tanah di belakang rumahnya. Warga ini curiga tapi belum sempat memeriksa karena harus ke luar desa," sebut Kaswandi.
Jumat (5/7) siang, saksi yang merupakan pemilik rumah tadi pulang dan langsung menggali gundukan tanah. Setengah meter menggali, saksi melihat badan manusia tertelungkup tanpa busana, lalu dilaporkan ke warga lain.
"Akhirnya, kasus pembunuhan ini dilaporkan ke polisi. Polisi langsung menyelidiki," kata Kaswandi.
Olah tempat kejadian perkara dilakukan. Beberapa warga dimintai keterangan hingga akhirnya diketahui korban tinggal bersama pelaku. Namun saat kejadian, pelaku sudah tak ada di rumah atau melarikan diri.
Tak butuh waktu lama, pelaku ditangkap beberapa jam usai penemuan jenazah di lubang itu. Dia pun mengakui semua perbuatannya dengan alasan sakit hati karena korban tak mau diajak berhubungan badan.
"Pelaku ini mengaku mengalami kelainan seks, suka dengan sesama jenis," sebut Kaswandi.
Ketika ditangkap, petugas mendapati kartu identitas korban di tangan pelaku. Residivis kasus pembunuhan ini lalu dibawa ke Mapolres untuk penyidikan lebih lanjut.
Sebelum jenazah korban diserahkan ke keluarganya, penyidik meminta petugas medis di Rumah Sakit Bhayangkara melakukan autopsi. Hasilnya, penyebab kematian korban karena kekerasan senjata tajam dan tumpul.
Hasil pemeriksaan juga menyatakan adanya pelebaran di anus korban dan pendarahan. Diduga, korban mengalami kekerasan seksual ketika tak berdaya karena pukulan pelaku.
"Pada anus ditemukan tampak melebar, yang mana berdasarkan pola dan gambarannya tidak bertentangan dengan kasus sodomi. Hasil pemeriksaan medis begitu," sebut Kaswandi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan keterangan ESH, dia tertarik dengan sesama jenis setelah kisah asmara-nya berujung putus dengan seorang wanita.
Baca SelengkapnyaPelaku menyimpan dendam dan sakit hati kepada korban.
Baca SelengkapnyaPropam Polda Sultra masih memeriksa personel Polresta Kendari berinisial Bripda AN di Kendari.
Baca SelengkapnyaSatuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sukabumi mengungkap motif pembunuhan tersebut.
Baca SelengkapnyaLS (27) tak menyangka suaminya, AA (29) merupakan pelaku pembunuhan terhadap RM (50), mayat dalam koper di Kalimalang.
Baca SelengkapnyaPria asal Kecamatan Samarang, Garut, MES alias Ujang (24) membunuh teman lelakinya yang berinisial MR (30). Pembunuhan itu berawal dari hubungan sesama jenis.
Baca SelengkapnyaPelaku AARN (28) diketahui memiliki hubungan gelap dengan korban RM (50)
Baca SelengkapnyaPria di Musi Rawas, Sumatera Selatan, AJ (27), diamankan warga dan diserahkan ke polisi seusai menikam suami selingkuhannya, AR (33).
Baca SelengkapnyaPerbuatan pria berinisial AW (35) di Kecamatan Bangsal, Mojokerto, ini benar-benar melampaui batas. Dia tega memerkosa istri anak tirinya.
Baca SelengkapnyaDua pelaku merencanakan pembunuhan korban karena jengkel dengan sikapnya yang tidak mau ikut aturan tahanan senior.
Baca SelengkapnyaPelaku takut dikejar-kejar petugas apalagi rekannya tewas ditembak polisi.
Baca SelengkapnyaBripda AN, saat ini masih diperiksa Propam Polda Sultra.
Baca Selengkapnya