Dua nelayan diduga hancur akibat bom ikan
Merdeka.com - Saksi kejadian menduga kuat jasad dua nelayan Desa Numbing, Kecamatan Bintan Pesisir, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, bernama Saniman (47) dan Pendi (27) hancur akibat bom ikan yang mereka gunakan meledak di perahu pada Selasa siang.
Camat Bintan Pesisir Zulkhairi yang dihubungi dari Tanjungpinang, Rabu mengatakan dugaan tersebut berdasarkan keterangan Sumardi selaku saksi yang selamat dari ledakan bom ikan tersebut.
"Sumardi mengatakan kedua korban langsung hilang setelah bom ikan tersebut meledak," ujar Zulkhairi.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Siapa korban penembakan? Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
Menurut Zulkhairi, berdasarkan pengakuan Sumardi, bom ikan tersebut meledak sebelum dilemparkan ke laut, tepatnya di perairan Pulau Malang Merah.
"Mereka satu pompong (kapal kayu kecil), Sumardi berada di bagian kemudi yang terletak di belakang pompong. Saksi melihat korban hilang setelah ledakan itu," jelas Camat, Rabu (23/5) dikutip antara.
Bagian jasad korban yang ditemukan seusai kejadian dan pada hari kedua, menurut Camat adalah jempol kaki dan paru-paru korban.
"Jempol kaki dan paru-paru korban telah dikebumikan secara Islam pada Rabu petang," ujarnya.
Pada hari kedua pencarian korban, sebanyak 66 orang tim gabungan dari pihak kepolisian termasuk Brimob, Basarnas dan warga dikerahkan sedangkan serpihan pompong korban juga sudah ditarik ke darat.
"Pihak keluarga juga sudah sepakat menghentikan pencarian korban karena diduga kuat sudah hancur," ujar Zulkhairi.
Sementara saksi Sumardi saat ini sedang dimintai keterangan oleh pihak Polsek Bintan Timur.
"Proses hukum mengenai aktivitas pengeboman ikan itu kami serahkan ke kepolisian, biarlah polisi bekerja untuk mengetahui apakah aktivitas pengeboman ikan yang dilakukan nelayan tersebut telah berlangsung lama atau bukan," ujar Camat. (mdk/war)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas sampai melompat ke atas perahu motor, mengambil alih kemudi, dan mengamankan dua pelaku di atas perahu.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap empat orang nelayan yang diduga melakukan pengerusakan biota laut dengan menggunakan bom ikan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ledakan di Dermaga Barat Pelabuhan Benoa, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, berasal dari kapal ikan KM Permata 168
Baca SelengkapnyaUntuk penyebab kebakaran, masih dilakukan penyelidikan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaKedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca SelengkapnyaSetelah memakan belalang tersebut, korban mengalami sakit perut dan muntah-muntah
Baca SelengkapnyaMemasuki hari kedua pecarian, tim sudah melibat TNI dan Polri.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan yang terbakar pada awalnya hanya dua. Namun kebakaran kemudian menjalar ke kapal-kapal lainnya.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaJembatan penghubung di Perairan Sungai Lalan di Desa Sukajadi, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, ambruk usai dihantam tongkang batubara.
Baca Selengkapnya