Eks Napi Teroris Ingatkan Polisi Waspada Saat Pengumuman KPU 22 Mei
Merdeka.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus merampungkan rekapitulasi suara nasional Pemilu 2019 dari semua provinsi. Jika tidak ada perubahan, KPU akan mengumumkan hasil penghitungan pada 22 Mei mendatang.
Mantan narapidana teroris, Sofyan Tsauri, mewanti-wanti pemerintah tetap menjaga situasi agar tetap aman di hari itu. Sebab menurutnya, kelompok teroris sedang mengamati situasi dan ditakutkan akan menyusup bila terjadi kekacauan.
"Kelompok jihadis semacam JAD itu memang selalu mencari momentum. Dia lihat ini (kekacauan) adalah momentum yang tepat untuk mereka mengadakan aksi," ucap Sofyan di Jakarta Pusat, Kamis (16/5).
-
Siapa yang diimbau TNI-Polri untuk menjaga keamanan? Mereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Kenapa polisi gencar jaga Kamtibmas menjelang pemilu? 'Pentingnya menjaga ketertiban umum (Kamtibmas) demi kelancaran Pemilu yang damai. Kegiatan sosialisasi dilakukan setelah salat Isya kemarin,' kata Bagus, Rabu (10/1)
-
Apa yang aman menjelang pemilu? Kepolisian Resor Indragiri Hulu (Inhu), Polda Riau memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) dan gas elpiji aman menjelang Pemilu 2024.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Kenapa Pangkoopsudnas ingatkan netralitas TNI? Hal yang harus menjadi perhatian meliputi keimanan dan ketakwaan, peningkatan kualitas SDM, kepedulian lingkungan dan alutsista, ketahanan keluarga, lambangja, dan netralitas prajurit dalam Pemilu.
Sofyan menjelaskan, kekacauan yang dimaksud misalnya ketika penegakan hukum lemah. Kemudian, aparat tidak lagi agresif menyerang kantong-kantong yang ada teroris.
"Itu sangat menguntungkan kelompok teroris. Mereka akan mengolah konflik. Seperti di Suriah dan Libya, bagaimana mereka dalam kondisi chaos justru eksis di sana," ujar dia.
Di tempat yang sama, Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI 98) Willy Prakarsa mengajak semua kalangan untuk sama-sama menciptakan situasi kondusif jelang pengumuman resmi KPU tersebut.
"Untuk tanggal 21 sampai 22 Mei, kita siap kawal dukung KPU dan Bawaslu. Kemudian kita mohon pada Allah, agar NKRI aman dan damai," katanya.
Sementara itu, Pimpinan Laskar Hati Nurani Ahmad Latupono, meminta seluruh pihak menahan diri ketika pengumuman hasil Pilpres. Ia mempersilakan baik kubu pendukung Prabowo-Sandi maupun Jokowi-Ma'ruf Amin, turun ke jalan mengawal pengumuman pemenang pemilu. Asal, tindakan tersebut dilakukan penuh tanggung jawab dan sesuai koridor berlaku.
"Siapapun turun ke jalan boleh, karena telah dijamin oleh undang-undang. Asal, tetap menjaga keamanan dan mematuhi aturan serta perundangan yang berlaku. Jangan sampai karena tak disebut pemenang Pilpres, tindakan melanggar hukum dilakukan," paparnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap sembilan orang terduga teroris pada Selasa (14/5) lalu di Jawa Tengah dan Jawa Timur dalam waktu dua pekan terakhir. Sembilan orang tersebut yakni AH, A, IH, AU, JM, AM, AS, PT dan JD.
Kadiv Humas Polri, Irjen Mohammad Iqbal, mengatakan kesembilan orang tersebut memiliki sasaran yakni aparat kepolisian yang dianggap tak sejalan atau tak sealiran dengan mereka.
Diduga juga mereka memanfaatkan momentum pesta demokrasi, diduga ada beberapa indikasi hal tersebut. Nanti kami akan sampaikan, tunggu saja teman-teman Densus 88, seperti apa yang saya sampaikan tadi, menjejaki," kata Iqbal di Humas Polri, Jakarta Selatan, Kamis (16/5).
Kelompok teror ini juga memanfaatkan momentum bulan suci Ramadan dan jelang Hari Raya Idul Fitri.
"Kita terus bekerja, ada beberapa target-target lain yang harus kita lakukan. Sebenarnya untuk mengantisipasi terjadinya serangan-serangan teror pada momentum pesta demokrasi, momentum Ramadan, momentum hari Raya Idul Fitri nanti. Sehingga seluruh masyarakat dapat melakukan aktivitasnya aman, damai," jelasnya.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sigit menyebut bahwa ada kelompok yang terafiliasi dengan teroris menumpang aksi saat terjadi perbedaan pendapa
Baca SelengkapnyaSebanyak 446.219 prajurit TNI dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi Pemilu 2024 di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaSehingga proses pemilu 2024 dapat berjalan lancar.
Baca SelengkapnyaFadil menyebut telah memproyeksikan akan adanya peningkatan eskalasi massa.
Baca SelengkapnyaSelain Papua, yang menjadi konsen TNI dalam pengamanan pada Pilkada nanti yakni di Aceh.
Baca SelengkapnyaLangkah ini ini dilakukan sebagai kerja sama Polda Metro Jaya bersama unsur masyarakat dalam pengamanan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSelain itu, jalan-jalan di sekitar KPU akan dilakukan sterilisasi atau rekayasa jalan sehingga arus lalu lintas di lokasi acara diharapkan lancar.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan menyusul adanya informasi dugaan intimidasi oleh oknum polisi terhadap sejumlah civitas akademika.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya gelar pasukan pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS) jelang hari pencoblosan
Baca SelengkapnyaFadil memastikan setiap laporan yang masuk mengenai pelanggaran anggota Polri, akan diproses sesuai aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaDia bahkan mewanti-wanti intelejen negara harus untuk mengantisipasi gangguan
Baca SelengkapnyaHingga berita ini diturunkan belum diketahui apa peran yang bersangkutan hingga ditangkap.
Baca Selengkapnya