Fakta Unik IKN: Luasnya 4 Kali Lebih Besar dari Jakarta dan 3,5 Kali Singapura
IKN Nusantara akan dibangun menjadi kota green dan smart
IKN Nusantara akan dibangun menjadi kota green dan smart
Fakta Unik IKN: Luasnya 4 Kali Lebih Besar dari Jakarta dan 3,5 Kali Singapura
Kepala Otoria Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengatakan luas area IKN lebih besar dibanding dengan Jakarta dan Singapura. Hal ini disampaikan usai menghadiri acara Kongres Diaspora di The Hall, Senayan City, Jakarta.
"Memang kalau kita lihat luas areanya IKN sebesar 256 ribu hektare, maka itu 4 kali lipat dari Jakarta dan 3,5 kali lipat dari Singapura. Tetapi, yang unik dari Nusantara sebagai kota hutan yang berkelanjutan adalah hanya 25% dari luas area itu yang akan dibangun. Dan itu pun harus jadi satu kota yang green dan smart," kata Bambang kepada wartawan, Sabtu (12/8).
Sisa area yakni 65 persen akan dikembalikan fungsinya menjadi hutan rimba tropis Kalimantan.
Kemudian, 10 persen lainnya akan menjadi area hijau termasuk area agriculture.
Sehingga, kata Bambang, hal inilah yang menjadi keunikan dari Nusantara ke depan dan ini juga disebutnya menjadi satu tagline Indonesia bahwa Nusantara itu sustainable city.
Terkait kegiatan Diaspora hari ini, Bambang ingin agar teman-teman dari Diaspora bisa meluruskan beberapa hal terkait dengan pembangunan IKN. "Kami mengharapkan temen-temen Diaspora bisa meluruskan beberapa hal yang mungkin selama ini masih kurang jelas audiensi dari global. Misalnya ada satu pendapat menyatakan bahwa Nusantara ini dibangun malah merusak hutan," ujar Bambang.
Menurutnya, pembangunan IKN ini justru mengembalikan kejayaan hutan tropis di Kalimantan. Caranya dengan melakukan reforestasi dibandingkan dengan zaman dahulu saat melakukan deforestasi.
"Jadi memang reforestasi akan kita lakukan bagian dari pembangunan Nusantara. Sebab 65% dari total luas IKN Nusantara akan menjadi daerah-daerah rimba kota. Nah hal-hal itu tentu bisa diwartakan, bisa dikomunikasikan oleh para Diaspora ini,"
ungkap Bambang.
merdeka.com
"Sehingga, mereka bisa menjadi ambassador Nusantara, terangkan ke audiens global bahwa inilah transformasi Indonesia menjelang 100 tahun sebagai bangsa yang merdeka,"
tutup Bambang.