Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fitnah Arabisasi dan LGBT di Pariwisata, Pemkab Banyuwangi Beri Penjelasan

Fitnah Arabisasi dan LGBT di Pariwisata, Pemkab Banyuwangi Beri Penjelasan Tak ada arabisasi di Banyuwangi. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memberikan penjelasan sekaligus membantah terkait kabar bohong atau hoaks yang viral di jagad maya tentang upaya arabisasi dan mendukung Lesbian, Gay, Biseksual, dan Trangender (LGBT). Isu tersebut digulirkan oleh pengguna media sosial terkait kebijakan pariwisata Pantai Syariah, Pulau Santen di Banyuwangi yang memisahkan pengunjung Laki-laki dan Perempuan.

Konsep pariwisata yang bertujuan untuk membidik pasar wisatawan syariah, dinilai menjadi upaya arabisasi, mengasingkan kebudayaan lokal dan mendukung LGBT oleh seorang warga net.

"Harus asa komitmen bersama, ingin meluruskan kalau berita itu hoaks, fitnah, editing Photoshop. Dan yang bikin bukan orang Banyuwangi yang tidak tahu kondisi sebenarnya. Kita risau, karena jadi ujian masyarakat Banyuwangi. Prihatin kita bersama seolah membolehkan LGBT ada di pantai, diviralkan, ini mengganggu," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, MY Bramuda saat jumpa pers di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Sabtu (29/6).

Orang lain juga bertanya?

Status facebook akun Kajitow Elkayeni dengan judul "Di Tanah Hindu Banyuwangi Itu, Arabisasi Dipaksakan Tumbuh" dipublis pada 27 Juni 2019. Hingga kini status itu mendapatkan 1,4 ribu tanggapan emotion dan suka, 262 komentar dan 642 pembagian.

Selain itu, juga terdapat meme yang tersebar di facebook, salah satunya oleh akun Arie Infernum El-Nashhara mengunggah foto berisi pasangan LGBT. Pemkab Banyuwangi menilai foto tersebut merupakan editan. Foto tersebut telah disebarkan hingga seribu kali sejak diunggah pada 26 Juni 2019.

Bramuda menjelaskan, Pantai Syariah yang dibuat oleh Pemkab Banyuwangi merupakan salah satu strategi memikat kunjungan wisatawan dengan kategori segmentasi syariah, tidak lebih.

"Ditempa isu yang mengatasnamakan pribadi, menjust pemerintah, budayawan, terkait pantai syariah. Segmentasi ada, banyak pesantren, kita pilih. Kita ambil saat munculnya Raja Salman ke Bali. Kebutuhan segmen ada. Kami gak pilih pilih segmen," katanya.

Lebih lanjut, kata Bramuda, Pantai Syariah dibuat untuk mengangkat perekonomian masyarakat pesisir dan membuat kawasan pantai menjadi lebih bersih dan tertata.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengatakan, terkait beredarnya isu yang hoaks tersebut, pihaknya meyakini bahwa masyarakat Banyuwangi sudah dewasa untuk menanggapi hal tersebut, dalam artian tidak mudah diadu domba.

"Sebenarnya tidak risau, cuma capek menjawabnya. Banyuwangi sangat toleran. Ada tulisan dari luar, Banyuwangi punya pengalaman masa lalu yang tidak terkoyak. Tapi di medsos kita lelah menjawab. Kita dinilai mengalienasi (mengasingkan) budaya using. Bisa dilihat, ada banyak festival yang mendukung kebudayaan Using," ujar Anas.

Bentuk dukungan yang jelas terhadap kebudayaan lokal, kata Anas, bisa dilihat dari arsitektur mulai dari perhotelan, perkantoran, puskesmas dan lainnya untuk mengadopsi arsitektur Using.

"Sampai di pendopo kita angkat rumah using, mewajibkan arsitektur meearnai bangunan hotel dll. Staf kita harus memakai baju adat, udeng, saya capek jawab, biar budaya wan yang jawab," kata Anas.

"Banyuwangi jauh kebih dewasa, punya sejarah kekompakan umat beragama," tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Banyuwangi I Komang Sudira A yang hadir menjelaskan, penyebaran isu tanpa bukti itu merupakan kezaliman untuk masyarakat Banyuwangi. Tidak ada umat Hindu di Banyuwangi yang berpikiran seperti maksud dalam status tersebut. Umat Hindu Banyuwangi hanya menjalankan garis hidupnya dan meyakini Karmapala.

"Persepsi yang diungkap, dibangun untuk kepentingan pribadi, entah siapa yang menyuruh, di Hindu tidak ada semacam itu, kami percaya dengan hukum karmapala. Ini sudah mendzolimi -meminjam istilah saudara Muslim- masyarakat Banyuwangi, yang ada di Banyuwangi maupun di luar. Saya harap tidak perlu khawatir, kalau berlaku jahat, maka akan menerima akibatnya," ujarnya. (mdk/paw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anggota DPD Ngamuk Karena Petugas di Bandara Bukan Gadis Cantik Berbudaya Bali, Akhirnya Minta Maaf
Anggota DPD Ngamuk Karena Petugas di Bandara Bukan Gadis Cantik Berbudaya Bali, Akhirnya Minta Maaf

Arya menyebut video yang viral terkait ucapannya saat rapat adalah potongan.

Baca Selengkapnya
Revitalisasi Eks Kantor Kamar Dagang Inggris, Bupati Ipuk Temui KSAD-Menteri PUPR
Revitalisasi Eks Kantor Kamar Dagang Inggris, Bupati Ipuk Temui KSAD-Menteri PUPR

Asrama Inggrisan awalnya dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1776.

Baca Selengkapnya
Teguhkan Keragaman, Upacara HUT Banyuwangi Diwarnai Busana Khas Suku Nusantara
Teguhkan Keragaman, Upacara HUT Banyuwangi Diwarnai Busana Khas Suku Nusantara

Bupati Ipuk dalam upacara tersebut mengenakan busana adat suku Bugis.

Baca Selengkapnya
KSAD Dudung Pastikan Asrama Inggrisan Bakal Jadi Destinasi Heritage di Banyuwangi
KSAD Dudung Pastikan Asrama Inggrisan Bakal Jadi Destinasi Heritage di Banyuwangi

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman mengunjungi kompleks tentara yang dikenal dengan Asrama Inggrisan

Baca Selengkapnya
Menag Yaqut Respons Senator Bali Arya Wedakarna: Tak Boleh Ada Rasisme di Indonesia
Menag Yaqut Respons Senator Bali Arya Wedakarna: Tak Boleh Ada Rasisme di Indonesia

Menag mengingatkan, bangsa Indonesia dibangun oleh berbagai macam ras, suku, budaya, hingga agama.

Baca Selengkapnya
Satu-satunya di Jatim, Banyuwangi Raih Penghargaan Revitalisasi Bahasa Daerah dari Kemendikbud Ristek
Satu-satunya di Jatim, Banyuwangi Raih Penghargaan Revitalisasi Bahasa Daerah dari Kemendikbud Ristek

Konsistensi Pemkab Banyuwangi dalam pelestarian bahasa daerah, yakni Bahasa Using mendapat apresiasi positif.

Baca Selengkapnya
Sosok Arya Wedakarna, Anggota DPD Ngamuk Gara-Gara Frontliner Bandara Ngurah Rai Pakai Penutup Kepala
Sosok Arya Wedakarna, Anggota DPD Ngamuk Gara-Gara Frontliner Bandara Ngurah Rai Pakai Penutup Kepala

Arya tak asing karena pernah dikenal sebagai model atau cover boy Majalah Aneka Yess tahun 1997

Baca Selengkapnya
Rara 'Pawang Hujan' Dipulangkan dari Aceh, Ternyata Ini Penyebabnya
Rara 'Pawang Hujan' Dipulangkan dari Aceh, Ternyata Ini Penyebabnya

Masyarakat Aceh sebelumnya dihebohkan dengan viralnya video di sosial media yang menampakkan sosok Mbak Rara pawang hujan beraksi di Stadion Harapan Bangsa.

Baca Selengkapnya
Anggota DPD Surati Kapolda Metro Minta Pemenang Kontes Kecantikan Transgender Diusut: Warga Aceh Marah
Anggota DPD Surati Kapolda Metro Minta Pemenang Kontes Kecantikan Transgender Diusut: Warga Aceh Marah

Haji Uma menyatakan masyarakat Aceh tengah mencari pemenang dari kontes kecantikan transgender yang disebut bernama Nyak Ayu Saree.

Baca Selengkapnya
Luhut: Banyak Turis Asing Sengaja Nikahi Warga Bali Demi Bangun Villa, Terutama di Canggu
Luhut: Banyak Turis Asing Sengaja Nikahi Warga Bali Demi Bangun Villa, Terutama di Canggu

Luhut mengancam jika masih ada turis asing yang tidak mengikuti aturan main pemerintah maka akan dideportasi.

Baca Selengkapnya
Viral Pengerukan Tebing Pecatu Diduga untuk Hotel, Sandiaga: Kemurnian Alam Bali Harus Dijaga!
Viral Pengerukan Tebing Pecatu Diduga untuk Hotel, Sandiaga: Kemurnian Alam Bali Harus Dijaga!

Viral Pengerukan Tebing Pecatu Diduga untuk Hotel, Sandiaga: Kemurnian Alam Bali Harus Dijaga!

Baca Selengkapnya
VIDEO: Momen Anies Heran Sampai Geleng-Geleng Singgung Pemakaman Hindu Bali di DKI
VIDEO: Momen Anies Heran Sampai Geleng-Geleng Singgung Pemakaman Hindu Bali di DKI

Dalam pidatonya, Anies membeberkan permasalahan keagamaan di Jakarta.

Baca Selengkapnya