Fraksi PDIP DPRD Bekasi tolak tandatangani APBD 2017
Merdeka.com - Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Kota Bekasi, Jawa Barat, menolak draf Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) yang disepakati antara pemerintah dengan legislatif. Oleh karena itu, KUA-PPAS tanpa ditandatangani oleh ketua DPRD.
"Banyak hal (temuan) kami anggap bermasalah," kata Ketua DPRD Kota Bekasi, Tumai, Selasa (6/12).
Sementara itu, Anggota Fraksi PDI Perjuangan, Lilik Haryoso mengatakan, pihaknya tak mengikuti rapat paripurna karena KUA-PPAS tak dilakukan pembahasan lebih dulu.
-
Apa yang diadukan kepada Ketua KPU? Ketua KPU Hasyim Asyari didalilkan lalai dan tidak cermat dalam menentukan serta menetapkan anggota KPU Kabupaten Puncak yang terindikasi sebagai anggota aktif partai politik.
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
-
Apa yang dikritik petugas damkar kepada Wakil Wali Kota Depok? 'Pak, ini lembaga masyarakat dan uang dari masyarakat ya, pak. Apa gunanya undang-undang transparansi anggaran, pak. Harus terbuka, dong untuk masyarakat. Uang masyarakat, pak,'
-
Apa masalah di Embung Kebumen? Bukannya disambut suka cita, pembangunan embung tersebut justru menimbulkan masalah baru, yaitu tanah longsor yang membahayakan warga.'Waktu embung ini sudah jadi 100 persen, serang beberapa bulan hujan terus menerus. Akibatnya jebol dan banyak bagian yang longsor. Setelah perbaikan, hujan turun, jebol lagi,' kata Kepala Desa Giritirto, Sugito, mengutip YouTube Liputan6 pada Senin (22/1).
-
Siapa anggota DPRD Jawa Tengah? Wafa dipastikan menjadi anggota DPRD Jawa Tengah, sedangkan Luthfi dipastikan terpilih menjadi anggota DPRD Rembang.
-
Apa yang dibahas DPR dengan bos PT Timah? Anggota DPR Amin Ak sampai keras mencecar Bos PT Timah terkait kasus korupsi rugikan negara Rp271 triliun melibatkan banyak pengusaha.
"Yang disepakati bersama dengan badan anggaran itu hanya hasil dari ekspose eksekutif, tidak dilakukan pembedahan satu persatu pagu anggaran yang berada di dalam draf KUA-PPAS," jelas Lilik.
Padahal, kata dia, pembedahan penting sebagai acuan pagu indikatif pada Rancangan APBD 2017 sebelum menjadi APBD. Adapun, pemerintah berasalan bahwa tak ada pembahasan mendetail karena terbentur waktu yang cukup mepet.
"Kalau normatif sudah kelewat, seharusnya APBD diketuk pada 30 November 2016. Tidak masalah terlambat, cukup wajar, karena ada perubahan Susunan Organisasi Tata Kerja (SOTK) sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016," ujarnya.
Nilai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2017 Kota Bekasi diproyeksikan mencapai Rp 5,2 triliun. Nilai tersebut meningkat dari tahun 2016 sebesar Rp 4,6 triliun, dan setelah mengalami perubahan senilai Rp 5,1 triliun.
Angka yang sudah ditetapkan dalam rapat paripurna penandatanganan nota kesepakatan KUA-PPAS pada Senin (5/12) malam tersebut memiliki komposisi alokasi belanja langsung sebesar Rp 3,338 triliun atau 62,71 persen, dan Rp 1,991 triliun atau 37,28 persen belanja tidak langsung.
â¬"Pendapatan daerah tahun 2017 direncanakan mencapai 4,515 triliun," kata Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, Selasa (6/12).
Adapun rinciannya, jumlah penerimaan pendapatan berasal dari sumber dana perimbangan sebesar Rp 1,777 triliun atau 39,32 persen, pendapatan asli daerah sebesar Rp 1,970 triliun atau 43,67 persen, dan penerimaan pendapatan dari sumber lain yang sah sebesar 767 miliar atau 17,01 persen.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu dikatakan Masinton menanggapi pembahasan RUU Pilkada di Badan Legislasi (Baleg) DPR RI yang berlangsung kilat.
Baca SelengkapnyaPKS menyebut keputusan DPR membatalkan revisi UU Pilkada sesuai dengan suara dan tuntutan rakyat.
Baca SelengkapnyaCawapres Muhaimin Iskandar tegas menolak usulan DPR soal Gubernur DKI dipilih oleh presiden.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai, pembahasan RUU Pilkada mengabaikan suara masyarakat.
Baca SelengkapnyaDiketahui Ketua DPRD DKI saat ini adalah Prasetio Edi, politikus PDI Perjuangan
Baca SelengkapnyaRevisi UU Pilkada batal disahkan dalam rapat paripurna DPR hari ini karena banyak anggota DPR tidak hadir.
Baca SelengkapnyaKomisi III DPR RI menggelar rapat kerja dengan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Selasa, 3 September 2024.
Baca SelengkapnyaSaid Didu beralasan dirinya tidak bermusuhan dengan Apdesi.
Baca SelengkapnyaSeluruh pimpinan Fraksi dan Komisi di DPRD DKI Jakarta mayoritas tidak menyetujui permohonan pinjaman daerah itu.
Baca SelengkapnyaDPRD DKI Jakarta mengesahkan Raperda tentang Perubahan APBD tahun anggaran 2024 menjadi peraturan daerah (Perda) dengan besaran Rp85.190.596.577.676.
Baca SelengkapnyaMenanggapi hal ini, fraksi PDIP berkomitmen akan terus berjuang dan memastikan demokrasi di Indonesia tetap berjalan
Baca SelengkapnyaSalah satunya adanya aturan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nantinya ditunjuk presiden.
Baca Selengkapnya