Frozen Fruit Banyuwangi Sukses Tembus Pasar Jakarta hingga Mataram
Merdeka.com - Produk hilir pertanian Banyuwangi semakin mendapat tempat di pasar nasional. Salah satunya adalah buah kupas beku (frozen fruit) produksi 'Istana Sirsak' Banyuwangi yang telah menembus berbagai kota di Tanah Air.
Sucipto, pemilik 'Istana Sirsak', bercerita, modal awalnya hanya Rp150 ribu, dan kini mampu meraup omzet hingga Rp50 juta per bulan. Usaha yang berada di Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, itu dirintis sejak 2014. Ketika itu, Sucipto melihat potensi sirsak di Banyuwangi cukup berlimpah, namun hilirisasinya belum tergarap maksimal.
"Awalnya saya sedih melihat buah sirsak ini tidak dimanfaatkan maksimal. Lalu saya survei pasar, ternyata ada sirsak yang sudah masak lalu dibuang karena masyarakat tidak bisa mengolah. Sayang sekali, karena sangat bermanfaat untuk kesehatan. Lalu terpikir bagaimana memanfaatkannya," kata Sucipto kepada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat bertandang ke tempat usahanya.
-
Kenapa Mentan SYL berharap bawang merah Bangli bisa mengisi daerah lain? Saya berharap dengan potensi yang ada ini kita coba kembangkan tidak hanya di Bangli saja, tetapi juga bisa mengisi daerah daerah yang sorted lainnya.
-
Bagaimana Suswono ingin meningkatkan ketahanan pangan Jakarta? “Karena kita bisa juga menggerakkan yang namanya urban farming, pertanian kota,“ jelas dia.Suswono mengulas, saat menjabat sebagai Mentan dirinya bekerja sama dengan komunitas arsitek Indonesia Berkebun, yang dikepalai oleh Ridwan Kamil kala itu.
-
Kenapa Bupati Ipuk mendorong pengembangan alpukat di Banyuwangi? Melihat potensi tersebut, Bupati Ipuk meminta kepada Dinas Pertanian untuk mendorong pengembangannya. Apalagi alpukat ini merupakan salah satu buah yang digemari masyarakat luas.
-
Kenapa Sido Muncul bantu petani? “Sido Muncul akan terjun langsung membantu petani rempah,“ kata Irwan.
-
Bagaimana cara petani Sukomakmur menjual hasil panen? Untuk penjualan, di Desa Sukomakmur para petani sudah punya pembelinya sendiri.
-
Gimana Banyuwangi bantu Sobat? Dalam program ini Banyuwangi menyediakan 588 fasilitator berpengalaman yang terdiri dari psikolog dan guru yang sudah mengikuti pelatihan parenting.
Sucipto lalu tergerak untuk memperpanjang usia sirsak, yakni dengan dibekukan. Bermodal Rp150 ribu, dia bertekad memulai usahanya. Dari modal tersebut, kini omzet penjualannya mencapai Rp. 50 juta per bulan.
Frozen Fruit Banyuwangi Sukses Tembus Pasar Jakarta hingga Mataram©2021 Merdeka.com"Dua tahun saya jatuh bangun, Alhamdulillah 2016 mulai banyak peminatnya. Bahkan saya sampai kewalahan memenuhi permintaan," kata Sucipto.
Sirsak beku produksi Sucipto telah dipasok ke sejumlah pabrik dan restoran di berbagai kota, seperti Jakarta, Banjar, Bali, Surabaya, dan Mataram.
"Permintaan untuk Jakarta dan Banjar saja mencapai 1,5 ton per minggu. Itu pun hanya bisa kami penuhi 1 ton karena bahan bakunya terbatas," kata Sucipto.
Untuk harga, Sucipto membanderol dengan harga yang sangat kompetitif. "Hanya Rp. 15 ribu per paks, masing-masing 1 kg," kata dia.
Per hari, Sucipto bisa memproses sekitar 3 kuintal sirsak matang, menjadi 1,5 kuintal sirsak kupas beku. Dia dibantu 13 karyawan.
Frozen Fruit Banyuwangi Sukses Tembus Pasar Jakarta hingga Mataram©2021 Merdeka.com"Bahan bakunya saya ambil hanya dari Banyuwangi. Kalau memang stok di sini menipis, saya baru mengambil dari luar daerah. Itu pun jarang karena pelanggan lebih suka sirsak Banyuwangi. Selain rasanya lebih segar, warna daging buahnya juga lebih putih," kata dia.
Tak hanya sirsak, Sucipto kini mulai memproduksi buah beku lainnya, seperti strawberi, mangga, nangka, dan kedondong. Juga sari markisa dan air jeruk nipis beku.
"Produk kami asli buah segar tanpa pengawet, gula, maupun bahan campuran lain. Sehingga lebih higienis, aman dikonsumsi," imbuhnya.
Meski sempat terganggu di awal pandemi, Sucipto bersyukur usahanya tetap bertahan. "Di awal pandemi saat restoran dilarang beroperasi, orderan kami menurun jauh. Namun seiring kesadaran orang akan kesehatan tubuh, sirsak beku ini tetap dicari orang," kata dia.
Sucipto berharap bisa mendapat pasokan buah sirsak lebih banyak lagi dari Banyuwangi. Dia ingin membantu warga yang memiliki tanaman sirsak, tanpa harus mendatangkan sirsak dari kabupaten lain.
Mendengar hal itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meminta Dinas Pertanian mendampingi warga guna peningkatan produktivitas sirsak.
"Bisnis frozen fruit adalah solusi tepat bagi petani hortikultura saat panennya berlimpah. Komoditas yang tidak sempat terjual bisa dibekukan, jadi tidak membusuk percuma. Jadi usaha ini harus kita dukung," kata Ipuk.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi Arief Setyawan menambahkan, untuk membantu ketersediaan sirsak dan markisa, pihaknya akan melakukan sekolah lapang (Good agriculture practises/GAP) untuk petani.
Diharapkan, petani bisa membudidayakan kedua komoditas tersebut dengan teknik yang tepat sehingga bisa mendukung ketersediaan sirsak dan markisa di Banyuwangi.
"Selain pelatihan, kami juga akan berikan bantuan bibitnya," ujar Arief. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menariknya, pembeli menikmati sajian ayam ingkung di teras rumah layaknya makan di kediamannya sendiri
Baca SelengkapnyaDi Jawa Barat sangat mudah menemukan penjual bubur ayam pada malam hari. Isiannya berbeda dari penjual bubur kebanyakan.
Baca SelengkapnyaWalau tidak dibekukan di freezer, nyatanya daging sapi bisa tetap fresh sampai seminggu. Begini cara simpan daging sapi yang tepat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di Banyuwangi, pisang Cavendish juga dikembangkan di Kecamatan Bangorejo, Tegaldlimo, Purwoharjo, dan Muncar.
Baca SelengkapnyaDalam satu suapan seruit mengandung rasa asin, pedas, serta asam segar yang dipadukan dengan rasa gurih daging ikan.
Baca SelengkapnyaSego Tempong khas Boyolali dilengkapi iga bakar sebagai lauknya
Baca SelengkapnyaSetiap orang bisa membuat 1.000-1.500 lontong per hari
Baca SelengkapnyaDaun seledri dapat disimpan dengan baik dan tetap segar tanpa memerlukan pembekuan atau perendaman. Ini caranya.
Baca SelengkapnyaDalam kunjungannya Jokowi menemui 3.000 ibu-ibu nasabah Mekaar di GOR Dua Saudara, Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Baca Selengkapnya