Gaji Tak Kunjung Dibayar, Honorer Dishub Muratara Rusak Ruangan Pimpinan
Merdeka.com - Nekat merusak ruangan dan mengancam pimpinan, seorang honorer di Dinas Perhubungan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, Dicky Armando (28), ditangkap polisi. Pelaku melakukan aksi itu lantaran kesal gajinya tak kunjung dibayar.
Peristiwa itu bermula saat pelaku menemui Kepala Dinas Perhubungan Muratara, Al Azhar (51) di ruang kerjanya, Rabu (10/7) sore. Pelaku bermaksud menanyakan gaji yang belum diberikan.
Kemudian, korban menjelaskan bahwa gaji sedang diproses bagian keuangan dan dalam waktu dekat segera dicairkan. Ternyata pelaku tidak terima mendapat jawaban itu.
-
Mengapa perwira tersebut diperlakukan seperti itu? Dijelaskan dalam video, bahwa setiap prajurit yang sudah masuk ke rumah tahanan maka dianggap sama. “Tidak ada yang spesial di penjara militer meski setinggi apapun pangkatnya,“
-
Apa yang terjadi pada karyawan yang di PHK? Berdasarkan data dari pelacak independen Layoffs.fyi, hingga 30 Agustus 2024, sebanyak 422 perusahaan teknologi telah memberhentikan 136.782 karyawan.
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Apa yang dilakukan polisi pada korban? Sesampainya di ruangan, pintu malah dikunci dari dalam'Sedangkan kedua teman korban menunggu di ruangan lainnya, singkat cerita di ruang tersebut terjadi dugaan tindak pencabulan itu,' kata KBO Satreskrim Polres Belitung, IPDA Wahyu Nugroho dalam konferensi pers di Polres Belitung.
Dengan beringas, pelaku merusak barang-barang inventaris kantor di ruang pimpinannya itu. Hal itu membuat korban takut dan berusaha menghindar.
Namun, pelaku mengejar korban sambil mengancam akan melakukan kekerasan.Beruntung, keduanya dipisahkan pegawai lain sehingga tidak berdampak lebih buruk. Alhasil, korban melapor ke kantor polisi atas kejadian itu.
Kapolres Musi Rawas AKBP Suhendro mengungkapkan, tersangka ditangkap di rumahnya tanpa perlawanan di Desa Muara Rupit, Muratara, Kamis (18/7) malam. Tersangka mengakui semua hal yang dituduhkan kepadanya.
"Motifnya karena tersangka kesal gajinya belum dibayar, sudah dijawab korban lagi diproses tetapi dia tidak terima," ungkap Suhendro, Jumat (19/7).
Atas perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan dengan ancaman maksimal satu tahun penjara.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluarga mengaku sudah melaporkan kasus ini ke polisi sejak pertengahan Juni 2024 tapi belum ada perkembangan signifikan.
Baca SelengkapnyaNasabah tersebut memberikan respon yang tidak mengenakan dan menganiaya dengan melemparkan piring kepada mantri itu.
Baca SelengkapnyaAiptu US ditahan di Rutan Polrestabes Bandung hingga proses sidang disiplin dan pemberian sanksi.
Baca SelengkapnyaPelaku menikam berkali-kali karena kesal korban tak menepati janji soal upah oral seks.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini berawal dari bisnis jual-beli mobil.
Baca SelengkapnyaAnggota Brimob diduga lepas tanggung jawab karena hanya bayar biara pengobatan 2 juta. Sementara luka korban sangat serius.
Baca SelengkapnyaRN mencairkan dana itu lalu memberikan kepada para staf dengan nominal tak sesuai dengan semestinya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Ubud, Bali. Pelaku berjumlah tiga orang. Sopir nekat melompat keluar mobil saat ditodong.
Baca Selengkapnya