Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gempa Besar Sepanjang Sejarah Indonesia

Gempa Besar Sepanjang Sejarah Indonesia Gambar Sesar Mengelilingi Indonesia. Dokumen BMKG

Merdeka.com - Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang kerap mengalami bencana gempa bumi besar. Bahkan, dari 20 gempa terbesar, lima di antaranya terjadi di Indonesia.

Aceh

Gempa di Aceh pada Desember 2004 silam menjadi yang paling parah. Pusat gempa tersebut terjadi di dasar bumi dengan kedalaman 30 km lempeng Hindia yang disubduksi oleh lempeng Burma.

Tekanan gempa bumi sempat naik menjadi magnitudo 9,3 hingga mengguncang Aceh dan wilayah Sumatera Utara. Gempa tersebut menimbulkan gelombang tsunami berketinggian 30 meter dengan kecepatan mencapai 100 meter/detik atau 360 km/jam.

Daerah terdampak atas bencana dahsyat itu tak hanya di Aceh. Tetapi di negara-negara sekitar Samudera Hindia mulai dari Bangladesh, India, Malaysia, Maladewa, Myanmar, Singapura, Sri Lanka, hingga Thailand.

Aceh

Pada 11 April 2012, gempa hebat kembali mengguncang kawasan Aceh. Gempa tersebut berkekuatan 8,6 magnitudo menurut informasi kegempaan pemerintah Amerika. Namun versi BMKG, saat itu tercatat kekuatan gempa magnitudo 8,1. Lokasi gempa berada di sebelah barat dari zona penunjaman yang diperkirakan berasal dari patahan geser Ninety East Ridge.

Menurut hasil analisa sensor yang diperoleh dari USGS, Data focal mechanisms atau CMT-solution di bawah menunjukan bahwa gempa ini adalah strike-slip faulting. Lokasinya ada di lempeng Samudra Hindia.

Nias

Selanjutnya, masih di kawasan Aceh, pada 28 Maret 2005 juga terjadi gempa besar di Nias, Sumatera Utara dan Pulau Simeuleu. Gempa tersebut berkekuatan magnitudo 8,2 versi BMKG.

Korbannya mencapai 1000 orang. Gempa terjadi hampir tengah malam tepatnya Pukul 23.00 WIB. Gempa ini dirasakan hingga wilayah Padang, Jambi, Pekanbaru, Kuala Lumpur, Malaysia.

Bengkulu

Pada 12 September 2007 lalu, gempa besar dengan kekuatan magnitudo 8,4 mengguncang Bengkulu. BMGK mengeluarkan peringatan dini tsunami saat itu. Gempa dahsyat itu dapat dirasakan hingga Palembang, Lampung bahkan Jakarta.

Indonesia dalam Wilayah Cincin Api

Gempa bumi di Indonesia yang kerap muncul disebabkan karena terletak di wilayah cincin api atau ring of fire. Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), cincin api merupakan serangkaian 850-1.000 gunung berapi yang membentang hampir 40.250 kilometer di sekitar Samudra Pasifik.

Ring of fire berbentuk tapal kuda. Membentang dari ujung selatan Amerika Selatan, ke sepanjang pantai barat Amerika Utara, melintasi Selat Bering, turun melalui Jepang, Indonesia dan masuk ke Selandia Baru.

Peer Group Pusat Studi Bencana Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Rita Noviani menyebut Indonesia memang etalase bencana. Hal tersebut karena tingginya kompleksitas bencana di Indonesia mulai dari tsunami, gempa bumi, banjir, hingga erupsi.

"Indonesia berada di Ring of Fire, pertemuan tiga lempeng, ada di garis khatulistiwa, belum lagi perubahan iklim dan ekologis akibat penggundulan hutan. Itulah yang mengakibatkan banyak bencana," ujar Rita.

Dikelilingi Sesar Aktif

Indonesia sendiri dikelilingi 295 sesar aktif. Sesar aktif itu berada sepanjang selatan pulau Jawa, Sumatera, NTT hingga naik ke atas laut banda.

"Ada 295 sesar," kata Koordinator Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Pusat Studi Gempa Nasional BMKG Daryono lewat pesan singkat kepada merdeka.com, Rabu (15/12).

Dikutip dari antara, sesar aktif itu di antaranya sesar Semangko. Sesar yang bergerak mendatar dan membentang sepanjang 1.900 kilometer dari sisi barat Pulau Sumatera. Laju pergeseran sesar ini mencapai 5 milimeter per tahun.

Kemudian sesar Mentawai. Sesar yang bergerak naik dan memanjang di Kepulauan Mentawai dari utara ke selatan. Pergerakan sesar ini 14-15 milimeter per tahun.

Selanjutnya sesar Palu Koro. Sesar yang bergerak mendatar dan membelah pulau Sulawesi dari teluk Palu hingga lembah Bone. Pergerakan sesar ini mencapai 30-44 milimeter per tahun.

Sesar Sorong. Sesar mendatar yang terbentuk akibat benturan Lempeng Indo-Australia dengan Lempeng Pasifik. Pergerakan sesar Sorong ini tercatat 8,5 milimeter per tahun.

Sesar Cimandiri. Sesar geser yang membentang dari Pelabuhan hingga Subang. Pergerakan sesar ini 4 milimeter per tahun.

Sesar Lembang. Sesar naik yang membentang dari gunung batu Lembang hingga Padalarang sepanjang 29 kilometer. Pergerakannya 1,5 milimeter per tahun.

Sesar Opak. Sesar naik yang membentang dari dataran tinggi Wonosari hinggaYogyakarta. Pergerakannya 2,4 milimeter per tahun.

Sesar Kambing. Sesar naik yang melalui pulau Kambing. Sesar ini diduga mengangkat pulau Kambing ke permukaan laut. Pergerakannya 5,5 milimeter per tahun. (mdk/rnd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Apa Itu Megathrust? Gempa Berskala Besar yang Mengancam Indonesia
Apa Itu Megathrust? Gempa Berskala Besar yang Mengancam Indonesia

Merdeka.com merangkum informasi tentang apa itu gempa megathrust, penyebab, dan dampaknya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya
Macam-Macam Bencana Alam dan Penyebabnya, Penting Dipelajari
Macam-Macam Bencana Alam dan Penyebabnya, Penting Dipelajari

Dari gempa bumi hingga banjir, bencana alam telah menjadi ancaman konstan bagi manusia sepanjang peradaban.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Pemicu 21 Kali Gempa di Bandung Barat hingga Garut Rabu Pagi
Ternyata Ini Pemicu 21 Kali Gempa di Bandung Barat hingga Garut Rabu Pagi

Gempa 5.0 magnitudo di Kabupaten Bandung pada Rabu pagi, adalah akibat aktivitas Sesar Garsela yang juga menyebabkan 20 kali gempa susulan.

Baca Selengkapnya
Indonesia Punya 15 Segmen Megathrust, Ini Penjelasan BRIN Indonesia
Indonesia Punya 15 Segmen Megathrust, Ini Penjelasan BRIN Indonesia

Terdapat 15 segmen megathrus di Indonesia. Masing-masing segmen punya sejarah kegempaannya masing-masing

Baca Selengkapnya
Kenapa Gempa Megathrust Berpotensi Terjadi di Indonesia, Ini Alasannya
Kenapa Gempa Megathrust Berpotensi Terjadi di Indonesia, Ini Alasannya

Penting untuk mewaspadai risiko gempa megathrust yang terjadi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Peneliti BRIN Blak-blakan Ungkap 15 Segmen Megathrust di RI, Bisa Picu Gempa hingga Magnitudo 9,2
Peneliti BRIN Blak-blakan Ungkap 15 Segmen Megathrust di RI, Bisa Picu Gempa hingga Magnitudo 9,2

Menurut Rahma, gempa megathrust memiliki ciri khusus yang siklusnya berulang.

Baca Selengkapnya
Daftar Negara di Dunia yang Rawan Gempa Bumi, Indonesia Termasuk?
Daftar Negara di Dunia yang Rawan Gempa Bumi, Indonesia Termasuk?

Terdapat 8 negara yang tercatat rawan gempa. Berikut catatannya.

Baca Selengkapnya
Daftar Gempa Megathrust yang Pernah Terjadi di Dunia
Daftar Gempa Megathrust yang Pernah Terjadi di Dunia

Berikut adalah gempa Megathrust yang pernah terjadi di dunia.

Baca Selengkapnya
Bukan Terkait Zona Megathrust, Ternyata Ini Penyebab Berau Diguncang Gempa 19 Kali
Bukan Terkait Zona Megathrust, Ternyata Ini Penyebab Berau Diguncang Gempa 19 Kali

Berdasarkan analisis tim BMKG, rentetan gempa tersebut tersebar di beberapa titik yang berlokasi di darat Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya
BNPB: 58 Kali Gempa Susulan Guncang Tuban, Pulau Bawean, Gresik dan Surabaya
BNPB: 58 Kali Gempa Susulan Guncang Tuban, Pulau Bawean, Gresik dan Surabaya

Gempa susulan terjadi pascagempa yang mengguncang sejumlah kawasan di Jawa Timur, Jumat (22/3).

Baca Selengkapnya
Mengenal Sesar Semangko, Bentukan Geologi Pemicu Gempa Bumi di Pulau Sumatera
Mengenal Sesar Semangko, Bentukan Geologi Pemicu Gempa Bumi di Pulau Sumatera

Patahan ini membentang dari Pulau Sumatera bagian utara hingga selatan mulai dari Aceh hingga Teluk Semangka di Lampung serta membentuk Pegunungan Barisan.

Baca Selengkapnya
Gempa Dangkal Merusak Puluhan Bangunan di Kuningan, Begini Fakta-Faktanya Menurut BMKG
Gempa Dangkal Merusak Puluhan Bangunan di Kuningan, Begini Fakta-Faktanya Menurut BMKG

Gempa ini membuat 10 bangunan terdampak, rinciannya sembilan rumah dan satu fasilitas umum berupa mushala.

Baca Selengkapnya