Gempa M 5,9 Guncang Minahasa Tenggara, Dipicu Aktivitas Subduksi Lempeng Laut Maluku
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan mendatar-naik
Hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,7.
Gempa M 5,9 Guncang Minahasa Tenggara, Dipicu Aktivitas Subduksi Lempeng Laut Maluku
Gempa bumi dengan magnitudo 5,9 mengguncang wilayah Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara (Sulut), Rabu (25/10) pukul 20.25 WIB. Gempa tektonik ini tak memicu tsunami.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono, melalui keterangan tertulis.
Daryono menjelaskan, hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,7.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,99° LU ; 124,85° BT, atau tepatnya berlokasi di darat 8 km Tenggara Ratahan, Minahasa Tenggara pada kedalaman 132 km.
Jenis dan Mekanisme Gempa
Daryono menyebut, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis menengah. Pemicu gempa adalah adanya aktivitas subduksi Lempeng Laut Maluku.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar-naik (Oblique-thrust fault),”
jelas Daryono.
merdeka.com
Dampak Gempa
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Manado, Tondano, Bitung, Halmahera Barat, dan Bolaang Mongondow Timur dengan skala intensitas II-III MMI. Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Kemudian getaran terasa di daerah Kotamobagu dengan skala intensitas II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Masyarakat Diminta Tetap Tenang
Daryono mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah,”
pesan Daryono.
merdeka.com