Gerwani dan propaganda tari harum bunga yang erotis
Merdeka.com - Wanita-wanita itu menari setengah telanjang di depan para jenderal. Sementara para komunis pria menyiksa para jenderal, para wanita menyayat kemaluan para pimpinan TNI AD. Malam kelam 1 Oktober itu pun dihabiskan dengan pesta seks.
Itulah propaganda Orde Baru soal Gerwani. Pemerintahan Soeharto menyebut mereka adalah penyiksa para jenderal dan pelaku seks bebas. Untuk mengabadikan itu, Soeharto membuat relief di Monumen Lubang Buaya. Gambar wanita-wanita yang menari dengan berkalung bunga. Karena itu tarian ini dinamakan tarian Harum Bunga.
Gencarnya propaganda Soeharto membuat masyarakat anti-Partai Komunis Indonesia (PKI) murka luar biasa. Mereka kemudian melakukan aksi balasan bagi para anggota PKI dan organisasi underbouwnya, termasuk Gerwani.
-
Kenapa Soeharto melakukan tindakan tegas terhadap preman? Soeharto mengaku merasa muak dengan banyaknya aksi kejahatan yang dilakukan Gali. Presiden Soeharto Menilai Kekejaman Para Preman itu Sudah Keterlaluan Ada orang tua yang dirampok kemudian dibunuh. Lalu ada wanita yang sudah dirampok, diperkosa di depan suaminya. “Ini sudah keterlaluan! Apa hal ini mau didiamkan saja?“ tegas Soeharto.
-
Dimana Soekarno dipenjara? Di tahun 1929, orator ulung itu sempat ditawan Belanda karena gerakan pemberontakannya terhadap kolonialisme di Partai Nasional Indonesia (PNI).Ia diculik pasukan kolonial dan dijebloskan ke sebuah penjara kuno di Jalan Banceuy, bersama tiga tokoh lain, yakni R. Gatot Mangkoepradja (Sekretaris II PNI), Maskoen Soemadiredja (Sekretaris II PNI Bandung), dan Soepriadinata (Anggota PNI Bandung).
-
Kenapa Presiden Soeharto mengeluarkan pernyataan kontroversial di Pekanbaru? Pidato Kontroversi Sebuah pernyataan yang disampaikan Presiden Soeharto di Pekanbaru, Riau itu bukanlah pernyataan satu-satunya. Namun, Ia kembali mengulang pernyataan tersebut pada saat peringatan Hari Jadi Kopassus.Lantas, pernyataan tersebut membuat banyak pihak yang merasa kecewa dan mengundang kritik serta cemooh dari kaum intelektual maupun tokoh militer saat itu.
-
Bagaimana cara Soeharto mengatasi preman? “Tindakan tegas Bagaimana? Ya Harus Dengan Kekerasan,“ Tetapi kekerasan itu bukan lantas dengan tembakan. “Dor, dor, dor!“ Tetapi yang melawan ya, mau tidak mau harus ditembak. Karena melawan mereka ditembak. Kata Soeharto.
-
Siapa saja menteri Soekarno? Presiden Soekarno memimpin sendiri kabinet yang beranggotakan 21 orang menteri,' tulis Wahjudi Djaja dalam Kabinet-Kabinet di Indonesia.
-
Siapa yang memanggil Soeharto 'monyet'? Adalah Kolonel Gatot Soebroto yang memanggil Soeharto, monyet.
Ratusan ribu anggota PKI dibantai dengan kejam. Begitu pula dengan anggota Gerwani, yang diperkosa dan terus mengalami kekerasan seksual. Tentara dan masyarakat merasa apa yang mereka lakukan sah untuk membalas dendam karena menganggap PKI dan Gerwani juga memperkosa jenderal-jenderal.
"Ibu Puji, Ketua Gerwani Kotapraja Surabaya itu ditangkap. Sengaja diberikan pada hansip untuk diperkosa. Dia diperkosa tujuh orang sekaligus," ujar Lestari (81), salah satu pengurus Gerwani Jawa Timur saat berbincang dengan merdeka.com, pekan lalu di Panti Waluya Sejati Abadi, Jakarta.
Dalam buku Suara Perempuan Korban Tragedi '65 terbitan Galang Press Yogyakarta, Yanti, salah seorang tahanan politik menceritakan kisahnya. Yanti mengaku disiksa dan diperkosa agar mau mengaku telah menari Harum Bunga dan bermain seks bersama para jenderal dan anggota PKI di Lubang Buaya. Padahal dia sama sekali tidak melakukan hal itu.
Ucapan Yanti itu lalu dimuat di koran-koran. Beberapa waktu kemudian, terbit juga berita di Harian Angkatan Bersenjata dan Berita Yudha kalau anggota Gerwani dan PKI yang cantik-cantik sengaja melacur untuk membiayai partai. Makin hancurlah citra Gerwani di mata masyarakat.
Ribuan anggota Gerwani lalu diperkosa dan dibunuh. Para eksekutor belum puas jika tidak merusak kemaluan anggota Gerwani. Kadang mereka dimutilasi dan potongan tubuhnya sengaja dipamerkan. Tak tergambar kesadisan saat itu.
Sri Sulistyowati (72), seorang wartawan yang pernah menjadi pengurus Gerwani DKI Jakarta membantah semua propaganda itu. Sri menyebut anggota Gerwani bukanlah pelacur, tetapi wanita yang berpendidikan. Ada yang menjadi guru, dosen, dokter, bidan dan berbagai profesi lainnya. Dia tidak mengerti dari mana semua tuduhan Orde Baru itu berasal.
"Kami jelas marah. Disebut-sebut menyayat-nyayat kemaluan para jenderal. Itu semua tidak benar," kata Sri kepada merdeka.com.
Tapi bantahan Sri dan Lestari, dan ribuan anggota Gerwani lain tak terdengar puluhan tahun. Tersembunyi dari tebal tembok rumah tahanan. Pedih dan pilu. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mata-Mata Cantik ini Dilatih Secara Khusus. Mereka Dipaksa Melepaskan Rasa Malu Demi Tugas Negara.
Baca SelengkapnyaKesenian tradisional yang satu ini telah menjadi ikon Kabupaten Banyuwangi sekaligus hiburan masyarakat ketika acara hajatan.
Baca SelengkapnyaStrategi ini pada akhirnya menjadi senjata makan tuan bagi pejuang revolusi
Baca SelengkapnyaJugun Ianfu banyak direkrut dari luar Jepang sehingga sulit berkomunikasi dan tidak mengerti bahasa Jepang.
Baca SelengkapnyaTarian ini dibawakan oleh gadis Palembang untuk menerima tamu penting.
Baca SelengkapnyaTahun 1980an, preman merajalela. Aparat Orde Baru punya satu penyelesaian: Penembak Misterius
Baca SelengkapnyaDenny JA sendiri menyelami dilema moral yang dihadapi Bung Karno
Baca SelengkapnyaCara Soeharto menangani kriminalitas di Indonesia ini lantas mendapatkan kecaman dari publik.
Baca SelengkapnyaSeni Goyang Karawang sebenarnya penuh dengan nilai positif dan jauh dari kean erotis
Baca SelengkapnyaSejumlah tokoh militer senior dan sipil kecewa. Mereka mempertanyakan sikap Soeharto yang menyeret ABRI sebagai alat kekuasaan.
Baca SelengkapnyaSalah satu tarian tradisional Indonesia ini mengandung kepercayaan dan juga penuh pesan moral yang mungkin relevan dengan kehidupan kita sekarang ini.
Baca SelengkapnyaSebuah potret lawas yang merekam aktivitas sang Proklamator beredar di media sosial.
Baca Selengkapnya