Gubernur Riau Tak Ingin Ada Lagi Petani Ditangkap karena Karhutla
Merdeka.com - Gubernur Riau Syamsuar mengingatkan kepada warganya khususnya petani, agar tidak lagi tersangkut hukum karena terkait kasus Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla). Dia meminta para petani atau warga agar tidak menerima uang dari orang yang sengaja membuka lahan dengan cara membakar.
Syamsuar melihat pengalaman permasalahan karhutla sebelumnya, ada beberapa warga yang ditawarkan sejumlah uang dan kemudian akhirnya malahan menjadi korban terjerat kasus hukum.
Sementara orang yang membayar warga itu hanya mengutamakan kepentingan pribadi tanpa memikirkan dampak dari pembakaran tersebut.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan? Penyelidikan mengenai satu di antara faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
-
Apa yang diminta oleh Gubernur Sumbar? 'Kami telah menyampaikan dampak-dampak kerusakan dan kemudian juga beberapa dukungan dari Komisi V di antaranya adalah dukungan peralatan untuk BNPB dan peralatan untuk PUPR dalam rangka untuk darurat,' kata Mahyeldi di Komisi V DPR RI, Kamis (16/5) malam. 'Secara total tadi ada lebih kurang Rp1,5 triliun,' lanjut dia.
-
Kenapa Bupati Kutai Timur mengajak masyarakat perangi korupsi? 'Ini sebagai upaya memerangi korupsi. Apalagi korupsi bertentangan dengan hak asasi manusia. Mudah-mudahan dengan hadirnya kita mampu menjauhkan diri kita dari korupsi,' katanya.
-
Apa pesan yang disampaikan Kapolresta Pekanbaru? Jeki dan anak buahnya juga memberikan paket bantuan sosial. Paket diberikan kepada Zulkarnain dan sejumlah warga yang memburuhkan di daerah Jalan Adi Sucipto Kecamatan Bukit Raya itu.
-
Bagaimana Bupati Kutai Timur mengajak masyarakat perangi korupsi? Dengan mengambil tema Sinergi Berantas Korupsi untuk Indonesia Maju, kegiatan itu dilaksanakan di halaman Polder Ilham Maulana, Sabtu (9/12) pagi.
-
Siapa yang dimusnahkan oleh petani-pemukim? Sebuah studi baru mengungkap bahwa bangkitnya pertanian ini sebenarnya menyebabkan genosida tragis terhadap populasi pemburu-nomaden yang dimusnahkan oleh para petani-pemukim dalam beberapa generasi.
"Saya tak ingin lagi ada warga Riau yang berhadapan dengan hukum hanya karena diberi uang oleh oknum untuk membuka lahan dengan cara membakar," kata Syamsuar, kepada merdeka.com, Kamis (4/3).
Syamsuar tak bosan-bosannya mengajak seluruh pemuka agama, tokoh adat hingga kepala wilayah mulai dari tingkat RT hingga bupati dan wali kota untuk turut mengedukasi masyarakat. Para tokoh itu diharapkan agar mengingatkan warga, jika membuka lahan dengan cara membakar adalah cara yang salah dan membahayakan.
"Apalagi di tengah pandemi Covid-19 ini yang masih membebani kehidupan masyarakat," kata Syamsuar.
Syamsuar juga sudah melakukan rapat bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Riau serta DPRD Riau untuk mencari solusi supaya jangan membuka lahan dengan cara membakar.
"Sampai saat ini masih saja ada yang ditangkap karena karhutla, artinya tidak jera yang juga jadi beban bagi kita semua. Untuk itu sosialisasi terus dilakukan dengan baik. Karena semua ini tidak bisa ditangani oleh pemerintah dan TNI-Polri saja, melainkan juga harus dilakukan secara bersama-sama," tegas Syamsuar
Pemprov Riau juga sudah menyiapkan berbagai program untuk masyarakat. Di antaranya menyediakan alat berat secara gratis untuk membuka lahan. Sehingga, bagi masyarakat yang ingin mebuka lahan bisa mengajukan kepada intansi terkait di daerah yang akan diteruskan ke tingkat provinsi.
"Alat berat itu sudah disediakan di PUPR Riau, jadi masyarakat bisa mengajukan peminjaman dan tidak lagi melakukan pembakaran untuk membuka lahan," kata Syamsuar.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat diimbau tidak melakukan pembakaran, baik saat membuka lahan atau membuang puntung rokok sembarangan.
Baca SelengkapnyaDiduga membakar lahan seluas 1 hektare di Kabupaten Bengkalis, hingga kini masih buru dalang dibalik bencana tersebut.
Baca SelengkapnyaMotifnya untuk membuka lahan atau untuk menanam bibit kelapa sawit seluas 3 hektare.
Baca SelengkapnyaKondisi sebagian lahan di Sumsel mulai mengalami kekeringan. Hal ini sangat rawan terbakar saat kondisi panas yang diakibatkan musim kemarau.
Baca SelengkapnyaSelama periode 1 Juli sampai 24 Juli 2024, terdapat 28 titik panas
Baca Selengkapnya"Jangan kasih kendor bagi pelaku-pelaku kebakaran lahan baik perorangan maupun perusahaan," kata Kapolda Riau.
Baca SelengkapnyaKebakaran Hutan di Kawasan Margasatwa Giam Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis diduga ada oknum yang tidak bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaSecara keseluruhan luasan karhutla di Sumsel Januari-Juni 2023 seluas 1.129 ha atau berkurang dari periode yang sama pada 2022 di angka 2.222 ha.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem wajib diwaspadai. Petani penggarap lahan tengah membakar rumput untuk membersijkan lahan garapan, ujungnya dua hektare lahan dilahap api.
Baca Selengkapnya"Tidak satu jengkal pun lahan gambut boleh dialihfungsikan," ungkap Gubernur Sumsel Herman Deru,
Baca SelengkapnyaCuaca panas ekstrem melanda Kota Pekanbaru, Riau. Suhu rata-rata di kota tersebut mencapai 38 derajat Celcius.
Baca Selengkapnyacara unik dilakukan Satuan Binmas Polres Ogan Ilir, yakni pembagian sarana kontak berupa Alquran dan buku khotbah tentang larangan membakar hutan.
Baca Selengkapnya