Gunung Api Ile Lewotolok Kembali Erupsi, Warga Tiga Desa Memilih Tak Mengungsi
Merdeka.com - Gunung Ile Lewotolok kembali erupsi pada Jumat (24/3). Kondisi itu membuat status gunung menjadi level II (waspada).
Namun demikian, Ambrosius Boyang Langobelen mengatakan, warga Desa Amakaka, Waowala, Podu dan sekitarnya belum mau meninggalkan rumah mereka untuk mengungsi.
"Untuk sampai saat ini warga masih berada di Desa masing-masing seperti biasa. Kita selalu memantau perkembangan melalui grup baik dari BNPB, maupun pengamat gunung dan status gunung masih sama dengan sebelumnya yakni level II," katanya.
-
Kapan letusan pertama Gunung Ili Lewotolok? Letusan pertama gunung api ini terjadi pada tahun 1640
-
Kapan letusan gunung berapi terjadi? Berdasarkan kisah nyata letusan gunung berapi Cumbre Vieja di Pulau La Palma pada tahun 2021, film ini menampilkan ketegangan, hubungan keluarga, serta dilema hidup dan mati.
-
Kapan gunung meletus? Dengan adanya faktor-faktor tersebut, terjadilah letusan gunung meletus yang dapat berdampak pada kerusakan lingkungan dan ancaman terhadap kehidupan manusia.
-
Dimana Gunung Ili Lewotolok berada? Gunung Ili Lewotolok atau Gunung Lewotolo di utara Pulau Lembata, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur sedang bergejolak.
-
Dimana letusan gunung berapi terjadi? Pertanyaan tersebut menjadi fokus perhatian para peneliti yang mengunjungi dataran tinggi luas dan berbatu di India Barat yang terbentuk oleh lava cair, di mana mereka melakukan pengeboran batu dan mengumpulkan sampel untuk dianalisis.
Ambrosius menambahkan, meskipun belum ada perkembangan terkini soal status gunung tersebut, warga diminta selalu waspada.
"Belum ada juga hal yang luar biasa sehingga kita belum diberikan petunjuk untuk mengambil langkah," tutupnya.
Sebelumnya, telah terjadi erupsi Gunung Ile Lewotolok, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat (24/3), sekitar pukul 17:44 Wita dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 700 meter di atas puncak, atau sekitar 2.123 meter di atas permukaan laut.
Dalam rilisnya Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Sugeng Mujiyanto menyebutkan, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut. "Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 36.9 milimeter dan durasi kurang lebih 54 detik," katanya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali erupsi pada Jumat (23/2). Gunung itu memuntahkan abu setinggi 500 meter.
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke barat.
Baca SelengkapnyaGunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi dan melontarkan abu vulkanik dengan ketinggian kurang lebih 1.500 meter.
Baca SelengkapnyaGunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi pada Rabu (27/12) pukul 05.57 Wita.
Baca SelengkapnyaPVMBG mengingatkan Gunung Lewotobi masih mengalami erupsi hingga hari ini.
Baca SelengkapnyaGunung Ili Lewotolok adalah gunung berapi stratovolcano yang terletak di bagian utara Pulau Lembata, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Baca SelengkapnyaKolom abu yang dihasilkan dari erupsi ini berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal yang mengarah ke barat laut.
Baca SelengkapnyaGunung Lewotobi Laki-Laki kembali erupsi pada Senin siang (30/9/2024), pukul 15.14 Wita.
Baca SelengkapnyaMasyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki diharapkan mewaspadai potensi banjir lahar hujan
Baca SelengkapnyaGunung Lewotobi terdiri dari dua puncak, yaitu Gunung Lewotobi Laki-laki dan Gunung Lewotobi Perempuan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta diungsikan ke daerah yang lebih aman.
Baca SelengkapnyaPerubahan status ini mulai tanggal 10 Juni 2024 pukul 09.00 WITA.
Baca Selengkapnya