Guru di Samarinda Aniaya Tiga Santriwati Pakai Rotan, Hanger dan Semprotkan Air Panas
Merdeka.com - ZH, guru wanita di salah satu pondok pesantren (Ponpes) di Samarinda, Kalimantan Timur, meringkuk dalam penjara usai menganiaya tiga santriwati menggunakan rotan, gantungan baju hingga menyemprotkan air panas.
ZH ditangkap Kepolisian pada hari Selasa (7/3), setelah dugaan penganiayaan itu dilaporkan orang tua korban pada Rabu (1/3). Barang bukti diamankan seperti rotan, teko air panas, alat penyemprot hingga gantungan baju.
Kasus itu terbongkar setelah tiga santriwati dijemput dan dibawa pulang orang tuanya. Satu di antaranya berusia 10 tahun mengeluh sakit. Disusul dua korban lainnya. Terungkap, ketiganya mengeluh sakit diduga usai mengalami kekerasan guru wanitanya di Ponpes.
-
Siapa yang dianiaya di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin? 'Saya mondok di sana selama enam tahun, tiga tahun MTs dan Aliyah. Selama 6 tahun di situ cukup banyak perubahan, baik dari pembangunan dan gurunya,' kata Adi Maulana kepada merdeka.com. Menurut Adi Maulana, Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin merupakan yang terbaik di Provinsi Jambi, apalagi Kabupaten Tebo, baik dari sisi pendidikan, pengembangan multimedia, dan lainnya. 'Kalau untuk segi pembelajaran nilainya plus kemudian santri di pondok Raudhatul Mujawwidin itu paling banyak santri se-Jambi. Pada waktu saya masuk pondok santri hanya 800, sekarang sudah lebih dari dua ribu santri,' ujarnya. Namun, pondok pesantren ini juga ada minusnya. Adi Maulana menceritakan, salah satu kejelekannya adalah selalu menutupi masalah kecil ataupun masalah besar. Sepengetahuan dia, kasus santri meninggal baru pertama kali ini terjadi. Namun tindak kekerasan, seperti bullying sudah lama berlangsung. 'Zaman saya juga sudah ada, tapi tidak sampai meninggal seperti ini,' paparnya.
-
Apa yang dilakukan pengasuh Ponpes kepada santriwati? Dari enam santriwati yang dicabuli, beberapa di antaranya bahkan diminta untuk melayani kebutuhan biologisnya.
-
Bagaimana cara para tahanan wanita di Plantungan dihukum? Mereka dipaksa memberikan pengakuan tentang keterlibatan mereka dalam organisasi massa yang berideologi komunis.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan terhadap tahanan? 'Terkait penganiayaan, pada saat itu memang ramai di FB (Facebook) bahwasannya mereka disiksa, tetapi pada saat pemeriksaan muncul bahwa (penyiksaan) itu juga dilakukan oleh sesama tahanan,' kata dia di Mapolda Jabar, Minggu (26/5).
-
Siapa guru yang mencabuli murid? Kasat Reskrim Polres Kota Pariaman, Iptu Rinto Alwi mengatakan, peristiwa itu terjadi beberapa bulan yang lalu dan pelaku sudah berhasil diamankan. 'Kejadian tahun ini, beberapa bulan yang lalu. Pelaku berhasil ditangkap pada 15 Mei 2024. Pada 29 Mei 2024 perkaranya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan,' tuturnya.
-
Siapa yang diduga mencabuli santriwati? Seorang ustaz inisial FS (34 tahun) yang mengajar di salah satu dayah (pesantren) di Kabupaten Aceh Utara, Aceh, ditangkap polisi. Dia diduga mencabuli santriwatinya.
"Tiga santriwati ini satu keluarga, dan sudah tujuh bulan nyantri di Ponpes itu," kata Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli, Kamis (9/3) sore.
Dari laporan orang tua ke kepolisian, kepolisian mengamankan ZH. Berdasarkan hasil pemeriksaan, ZH diduga melakukan itu karena menganggap korban nakal. Di antaranya mengambil barang santri lainnya.
"Sudah ditegur, dilarang, terus diulangi. Sanksinya bersihkan kamar tidur, kamar mandi. Tapi karena kesalahan berulang, mungkin maksud gurunya memberi efek jera tapi melakukan kekerasan," ujar Ary.
Ary mengungkap sederetan barang bukti berhasil disita polisi. "Dari pemeriksaan, teko itu untuk air panas, dimasukkan ke dalam semprotan dan disemprotkan ke korban," tambah Ary.
ZH dijerat pasal 80 ayat 1 juncto pasal 78 huruf c Undang-undang RI No 35/2014 tentang Perubahan Pengganti Undang-undang No 23/2002 tentang Perlindungan Anak.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belum diketahui apa motif guru menyiksa siswanya dengan sadis.
Baca SelengkapnyaPelaku NN (40 tahun) menyiram air cabe ke sekujur tubuh korban hingga korban kepanasan. Pelaku kini sudah ditangkap.
Baca SelengkapnyaVideo santriwati hancurkan handphone miliknya viral. Ia melanggar peraturan tak boleh membawa hp.
Baca SelengkapnyaDia mengimingi sejumlah uang untuk murid yang menjadi incarannya.
Baca SelengkapnyaPengasuh ponpes mengaku tak tahu menahu mengapa muncul narasi AKA dibanting. Pihaknya juga sudah menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya pada orangtua korban.
Baca SelengkapnyaAndri menjelaskan saat ini kedua pelaku ditahan di Polres Tebo untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaKepolisian juga akan memeriksa kejiwaan pelaku apakah memiliki kelainan atau atau penyimpangan dalam memenuhi hasrat seksualnya.
Baca SelengkapnyaDua guru ngaji di salah satu pesantren di Desa Karangmukti, Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaKorban yang berusia 13 tahun sedang menjalani perawatan. Kasus terungkap setelah orang tua korban membuat laporan.
Baca SelengkapnyaPadahal guru itu mengaku tidak sengaja karena murid itu sembunyi di balik pintu.
Baca SelengkapnyaSeorang santri diduga nekat membakar pondok pesantren di Desa Dayun, Kabupaten Siak, Rabu (18/2), sehingga dua orang rekannya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDari keterangan yang didalami polisi, korban pelecehan bertambah.
Baca Selengkapnya