Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Habib Luthfi: Orang Kuat Nasionalismenya yang Tidak Melupakan Sejarah Bangsa

Habib Luthfi: Orang Kuat Nasionalismenya yang Tidak Melupakan Sejarah Bangsa Habib Luthfi. ©2018 Merdeka.com/Kadafi

Merdeka.com - Pancasila sebagai ideologi bangsa telah terbukti mampu merangkul perbedaan dan menghidupkan kerukunan bangsa. Sekaligus mencegah masuknya gerakan berusaha merampas norma Pancasila sebagai ideologi yang disepakati para pendiri bangsa.

Anggota Wantimpres Habib Muhammad Luthfi bin Yahya menyoroti fenomena melunturnya ke-Pancasila-an masyarakat akibat derasnya aliran ideologi dan gerakan bertentangan dengan inti nilai Pancasila. Dalam lagu 'Indonesia Raya', lanjutnya, masyarakat telah berikrar Indonesia adalah tanah air milik semua suku dan golongan.

"Kita telah berikrar 'Indonesia tanah airku', buktikan ikrar itu kemanapun kalian (anak bangsa) melangkah, itu bukan hanya sekedar lagu tapi harus tertanam pada diri kita," ujar Habib Luthfi dalam keterangannya, Senin (27/9).

Menurutnya, jika ikrar kebangsaan tersebut tertanam pada diri generasi bangsa maka penyakit radikalisme dan intoleransi melenceng dari nilai pokok Pancasila tidak akan menjangkiti atau 'mengobok-obok kerukunan negeri ini.

Tidak hanya itu, Habib Luthfi juga menjelaskan bahwa lambang negara garuda Pancasila, bendera sang saka Merah Putih juga memiliki makna lain yang harus diketahui oleh para generasi penerus bangsa.

"Bendera merah putih tidak hanya sekedar simbol makna warna merah dan putih, namun lebih dari itu bendera merah putih kita mengandung makna kehormatan, harga diri, dan jati diri bangsa," ucapnya.

Oleh karena itu, kata Luthfi, menghormati bendera Merah Putih memiliki makna yang mendalam sebagai hormat kepada bangsa ini, menghormati segala sesuatu dan seluruhnya yang ada pada bangsa ini dengan tidak memandang perbedaan agama, suku dan ras.

"Sejatinya juga, nasionalisme tanpa sejarah tentunya akan rapuh. Orang yang kuat dalam nasionalisme adalah orang yang mengenal sejarah dan tidak melupakan sejarah. Itu sudah sangat pokok," ungkapnya.

Ia menambahkan, dengan mengenal sejarah maka masyarakat akan paham bagaimana para pendahulu bangsa ini berjuang dan mencintai bangsanya. Ia mengatakan generasi penerus bangsa harus tahu sejarah perjuangan hingga tegaknya Merah Putih di Nusantara agar tidak terjerumus pada radikalisme.

"Bagaimana mengatasinya? Ya dengan cara kita-kita ini (ulama dan tokoh masyarakat) turun ke bawah menyentuh masyarakat," ujarnya.

Habib Luthfi menganggap kurangnya sentuhan pada masyarakat lapisan bawah terhadap wawasan kebangsaan, maka mereka ini jadi kurang mengenal apa itu radikalisme, apa itu pluralisme, bagaimana hidup dalam kebhinekaan dan sebagainya.

Ia menilai apa yang dilakukan para ulama dalam menyiarkan nilai agama sudah cukup baik. "Sekarang tinggal bagaimana tokoh-tokoh dan pemuda ini bisa ikut berperan serta dalam memberikan kontribusinya untuk bangsa," tandasnya. (mdk/did)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jika Menang Pilpres, Mahfud Sebut Bakal Mengambil Kombinasi Kepemimpinan Soekarno-Hatta
Jika Menang Pilpres, Mahfud Sebut Bakal Mengambil Kombinasi Kepemimpinan Soekarno-Hatta

Sumatera Barat bagi Mahfud bukan hanya sekadar penyumbang orang atau tokoh, tetapi juga sebagai daerah tempat meramu ideologi yang lahir di negara ini.

Baca Selengkapnya
MUI: Jika Ada Pihak Benturkan Agama dengan Falsafah Bangsa Jelas Keliru
MUI: Jika Ada Pihak Benturkan Agama dengan Falsafah Bangsa Jelas Keliru

Untuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.

Baca Selengkapnya
Pancasila Perekat Perbedaan Antar-Anak Bangsa agar Tak Mudah Dipecah Belah
Pancasila Perekat Perbedaan Antar-Anak Bangsa agar Tak Mudah Dipecah Belah

Meski ada perbedaan hingga saat ini sikap toleran tetap dipegang teguh agar tidak mudah diadu domba.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Hayati Nilai Pancasila & Perkuat Toleransi untuk Hindari Benturan di Masyarakat
Hayati Nilai Pancasila & Perkuat Toleransi untuk Hindari Benturan di Masyarakat

Sifat tenggang rasa adalah modal sosial yang telah diwariskan sejak nenek moyang bangsa.

Baca Selengkapnya
Paus Fransiskus Ajak Umat Wujudkan Kehidupan Seperti Prinsip Tradisional Pancasila
Paus Fransiskus Ajak Umat Wujudkan Kehidupan Seperti Prinsip Tradisional Pancasila

Paus menginginkan seluruh perwakilan umat Katolik yang hadir dalam pertemuan tersebut untuk tidak membeda-bedakan antara satu sama lain.

Baca Selengkapnya
Kepala BPIP: BTU Pendidikan Pancasila Kunci Membentuk Karakter Pancasila Generasi Bangsa
Kepala BPIP: BTU Pendidikan Pancasila Kunci Membentuk Karakter Pancasila Generasi Bangsa

Lunturnya pendidikan Pancasila sejak era reformasi, menjadi tanggung jawab bersama

Baca Selengkapnya
Kisah Pengorbanan Menteri Patriot di Balik Lomba Perahu Naga dan Bacang
Kisah Pengorbanan Menteri Patriot di Balik Lomba Perahu Naga dan Bacang

Di negeri asalnya, Peh Cun yang dirayakan setiap bulan kelima tanggal kelima dalam penanggalan Tiongkok, punya sejarah panjang dan makna filosofis yang dalam.

Baca Selengkapnya
Cerita Sekjen NasDem Hermawi soal Paus Fransiskus Tertarik dengan Ideologi Pancasila
Cerita Sekjen NasDem Hermawi soal Paus Fransiskus Tertarik dengan Ideologi Pancasila

Paus Fransiskus memiliki ketertarikan dengan Pancasila sebagai ideologi yang dipegang Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pancasila Punya Relevansi Universal Untuk Diadopsi Seluruh Dunia
Pancasila Punya Relevansi Universal Untuk Diadopsi Seluruh Dunia

'Namun kita harus terlebih dahulu mewujudkan nilai-nilai Pancasila di Indonesia'

Baca Selengkapnya