Handphone Hingga Buku Catatan Hasto Disita KPK, Begini Reaksi PDIP
Hasto Kristiyanto melaporkan penyidik KPK ke Dewas atas penyitaan HP dan buku catatannya
Hasto Kristiyanto melaporkan penyidik KPK ke Dewas atas penyitaan HP dan buku catatannya
Handphone Hingga Buku Catatan Hasto Disita KPK, Begini Reaksi PDIP
Kuasa hukum kubu Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto melaporkan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Rossa Purbo Bekti ke Dewan Pengawas (Dewas).
Laporan tersebut lantaran penyidik KPK yang dianggap tidak profesional menyita barang milik Hasto dan asistennya, Kusnadi. Adapun yang disita berupa handphone hingga buku catatan Hasto.
Rossa dilaporkan ke Dewas dengan dugaan pelanggaran etik sebagaimana Peraturan dewas nomor 2 tahun 2020 tentang penegakan kode etik dan pedoman perilaku Dewan Pengawas, Pimpinan, dan Pegawai KPK.
"Kami lihat di sini, dugaan kami bahwa pemanggilan Sekjen PDI Perjuangan kemarin, itu tujuannya bukan untuk memeriksa Mas Hasto Kristiyanto, tetapi upaya untuk mengambil, menyita barang yang tidak ada kaitannya dengan perkara ini, Dengan cara yang ugal-ugalan," kata kuasa hukum kubu Hasto, Ronny Talapessy di gedung Dewas KPK, Selasa (11/6).
Ketika ditanya apakah ketum PDIP Megawati Soekarnoputri tahu soal penyitaan buku catatan Hasto, Ronny hanya menyebut hal tersebut telah dibahas di internal partai.
"Tentunya kami dari PDI Perjuangan sudah merapatkan, kita tidak terganggu. Kita akan fokus untuk pemenangan Pilkada ," ucap Ronny.
Ronny mengakui penyitaan yang dilakukan oleh penyidik KPK ada kaitannya dengan politik. Namun, dia menegaskan sebagai lembaga penegakan hukum harusnya bersifat netral.
Terlebih, Hasto sempat diperiksa oleh penyidik Polda Metro Jaya atas dugaan kasus hoaks terkait wawancaranya di salah satu stasiun televisi.
"Kita berharap bahwa penegakan hukum ini jangan ada kepentingan politik. Karena ini panggilan berturut-turut. Kemarin di kepolisian, sekarang di KPK," tegas Ronny.