HOS Tjokroaminoto, Raja Jawa tanpa mahkota
Merdeka.com - Siapa yang tak kenal dengan pria bernama lengkap Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto. Tjokroaminoto salah satu tokoh Islam yang merupakan guru dari para pahlawan Indonesia.
Masa kanak-kanak, Tjokroaminoto telah dilakukan ruwatan oleh kedua orangtua. Kala itu, ayah Tjokro RM Tjokroamiseno menginginkan anaknya menjadi ksatria piningit yang bisa mensejahterakan orang banyak.
Setelah beranjak dewasa, Tjokro menikahi seorang perempuan bernama Suharsikin. Mereka dikaruniai seorang anak perempuan Siti Oetari yang merupakan istri dari Presiden RI-1 Soekarno.
-
Siapa guru dari Hasyim Asy'ari dan Soekarno? Nama Syaikhona Kholil sudah sangat familier bagi umat Islam di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Ulama karismatik ini adalah gurunya para ulama dan pahlawan nasional Indonesia, dua di antaranya pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hasyim Asy’ari dan Presiden Pertama RI Soekarno.
-
Siapa guru spiritual Soekarno yang berasal dari Betawi? Guru Spiritual Keramat Dirangkum dari beberapa sumber, Datuk Mujib merupakan seorang Ulama asal Betawi keturunan dari Raja Bone di Sulawesi Selatan.
-
Apa nama asli Soekarno? Soekarno dahulu terlahir dengan nama Kusno.
-
Di mana Soekarno bersekolah di Mojokerto? Presiden Pertama RI, Soekarno menghabiskan masa SD hingga SMP di Mojokerto, Jawa Timur. Bangunan sekolahnya masih kokoh hingga sekarang dan kini dikenal sebagai SDN Purwotengah dan SMPN 2 Kota Mojokerto.
-
Siapa saja menteri Soekarno? Presiden Soekarno memimpin sendiri kabinet yang beranggotakan 21 orang menteri,' tulis Wahjudi Djaja dalam Kabinet-Kabinet di Indonesia.
-
Bagaimana Tjokropranolo membantu Soedirman? Selama hidupnya, Bang Nolly pernah menjabat sebagai ajudan pribadi Soedirman dan turut menyelamat nyawanya dari serangan tentara Belanda yang mencoba ingin membunuhnya.
Kemudian, pria berkelahiran Ponorogo ini selalu bekerja dan singgah di berbagai kota-kota lain yang biasa Tjokro sebut hijrah. Salah satu alasan dia melakukan hijrah mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW.
Tjokro ketika itu selalu menentang kebijakan-kebijakan pemerintah Hindia Belanda. Salah satu yang dia tak setuju dengan pemerintah Hindia Belada adalah perbudakan. Orang pribumi dipekerjakan oleh Belanda layaknya budak bukan manusia.
Kemudian, saat Tjokro menjadi redaktur koran Bintang Soerabaya membuat pemerintah Hindia Belanda ketakutan. Tjokro mengkritik pemerintah Hindia Belanda melalui tulisannya di surat kabar Bintang Soerabaya dan lainnya.
Surat kabar yang ditulisnya laris dijual dan selalu dibaca oleh beberapa kalangan kala itu. Tjokro disebut ancaman bagi pemerintah Hindia Belanda karena menulis propaganda di seluruh surat kabar. Tjokro pun langsung dikenal oleh tokoh organisasi pergerakan yang melawan Hindia Belanda.
Bahkan ketika itu juga utusan Serikat Dagang Islam menemui Tjokro untuk diminta bergabung. Tjokro lantas tak menolaknya ikut bagian dari Serikat Dagang Islam yang telah dilarang oleh Hindia Belanda.
Serikat Dagang Islam pun berubah menjadi Serikat Islam. Tjokro menjadi ketua Serikat Islam pada Tahun 1912. Serikat Islam langsung menjadi besar dengan dibukanya cabang-cabang di daerah.
Hingga saat itu, Tjokro dikenal sebagai Ksatria Piningit oleh para pribumi karena melakukan kebaikan bagi orang banyak. Selain itu disebutkan juga Raja Jawa Tanpa Mahkota atau De Ongekroonde Van Java.
Selain itu, di depan rumah Tjokro selalu banyak orang menunggu untuk bertemunya. Rumah Tjokro yang sempat dijadikan kos-kosan untuk menimba ilmu bagi murid-muridnya yaitu Semaoen, Alimin, Muso, Soekarno dan Kartosuwiryo. Rumah untuk bertanya atau diskusi.
"Kusno (Soekarno) jangan pernah malu untuk bertanya di sini, bertanyalah sebanyak-sebanyaknya," kata Tjokro pada saat Soekarno datang pertama kali di rumahnya seperti dikutip film Guru Bangsa HOS Tjokroaminoto.
Menteri Luar Negeri pertama Agus Salim juga menimba ilmu kepada Tjokro. Agus selalu mendampingi Tjokro dalam mengerjakan organisasi Serikat Islam.
"Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat," kata Tjokro.
Bahkan Tjokro juga pernah berpesan kepada para murid-muridnya. "Jika kalian ingin menjadi pemimpin besar menulislah seperti wartawan dan bicaralah seperti orator," kata itu yang selalu ditirukan oleh Soekarno hendak tidur selalu berorasi di kamar kosan hingga kawan-kawannya terbingung dan tertawa melihatnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tjokroaminoto dikenal sebagai Ksatria Piningit oleh para pribumi karena melakukan kebaikan bagi orang banyak
Baca SelengkapnyaIa melanjutkan perjuangan ayahnya sebagai negarawan yang sangat mencintai Indonesia.
Baca SelengkapnyaDatuk Mujib, seorang guru spiritual Presiden Soekarno yang merupakan keturunan Raja Bone Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaSosoknya dikenal sebagai tokoh islam sekaligus tokoh politik yang cerdas.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka anak yang lahir saat fajar menyingsing ini menjadi sosok yang berjasa dan dikenang sepanjang masa.
Baca SelengkapnyaWalaupun masing-masing punya cara yang berbeda, mereka punya peran besar bagi perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah
Baca SelengkapnyaMerupakan seorang keturunan ningrat, ia rela ikut berjuang bersama rakyat demi kemerdekaan Indonesia
Baca SelengkapnyaDi antara sekian banyak guru spiritual Soeharto, satu di antaranya memiliki posisi yang istimewa. Orang itu bernama Sudiyat, atau lebih dikenal Romo Diyat.
Baca SelengkapnyaBung Karno mengaku menikahi Oetari karena menghormati gurunya
Baca SelengkapnyaIa adalah sosok penting di balik kehidupan sang guru bangsa
Baca SelengkapnyaTak hanya sebagai pemakaman umum, di makam Bergota Semarang terdapat beberapa makam tokoh pribumi penting pada masanya.
Baca SelengkapnyaBerikut deretan Jenderal TNI-Polri berstatus keturunan bangsawan. Siapa saja sosoknya?
Baca Selengkapnya