Ini sosok ketua RT yang ikut aniaya sejoli di Cikupa
Merdeka.com - Enam warga diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan sejoli yang dituduh melakukan mesum di sebuah kontrakan wilayah RT 07 RW 03 Jalan Peusar, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang. Salah satu pelaku merupakan ketua Rukun Tetangga (RT) setempat berinisial T.
Dari hasil penyelidikan kepolisian, T diduga memprovokasi warga hingga terjadinya aksi penganiayaan terhadap sejoli itu. Berdasarkan keterangan warga setempat, T sudah pernah menangani kasus serupa dan menyelesaikannya dengan menikahkan kedua muda-mudi tersebut.
"Dulu itu juga pernah ada kejadian kayak gini juga, tapi orangnya langsung dinikahin pakai uang kas RT, terus katanya dia ada nazar gitu kalau ada yang kayak gitu (berbuat mesum) lagi mau dia telanjangin," kata salah satu warga yang enggan disebutkan namanya saat ditemui di lokasi, Selasa (14/11).
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang terlibat dalam Tilik Warga? 'Untuk itu kami siap bekerja sama dengan pengurus Lentera Jiwa yang bertugas memberikan pelayanan kepada warga kami yang belum sembuh dari penyakit ini,' kata Sarju dikutip dari ANTARA.
Menurut dia, sosok T mempunyai pengaruh di kampung tersebut. Bahkan ketika ia berencana mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua RT, tidak ada yang ingin mengantikannya.
"Dulu juga katanya dia sempat mau mundur tapi enggak ada yang mau gantiin," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Mustoro, penjual makanan di kawasan dekat kontrakan korban. Dia mengatakan, sosok T disegani di kampung tersebut.
"Kalau yang saya tahu juga biasa aja ya. Tapi enggak tahu mungkin dia lagi panas aja kali kemarin. Ya mungkin aja dia juga disegani kan, jadi pada takut juga (takut untuk menghentikan aksi penganiayaan itu)," ungkapnya.
Sesalkan aksi penganiayaan
Sementara itu, korban M diketahui bekerja di pabrik PT Subarwau Damai Sejahtera (SDS), tak jauh dari kontrakan ditinggalinya. Kabar mengenai penganiayaan yang dialami M dan kekasihnya R, membuat rekan kerja terkejut.
Rismawati, penanggung jawab di tempat M bekerja menyebut tak begitu mengenal dekat sosok sang ketua RT. Akan tetapi, dia menyesalkan aksi main hakim yang dilakukan warga terhadap M.
"Biasa aja ya saya juga enggak tahu pasti ya soalnya ketemu kalau mau minta iuran keamanan aja. Saya enggak percaya ya diakan (M) perempuan kurang pas aja tingkah (membuka paksa baju M) Pak RT seperti itu," kata Rismawati.
Menurut Rismawati, M sudah dua bulan bekerja di PT SDS. M bekerja sebagai operator triming alas sol untuk sepatu. M juga dikenal tidak pernah bertingkah aneh di pabrik. Tetapi Risma mengungkapkan bahwa M sering melamun.
"Pernah sekali dia ingin. Curhat masalah keluarga," kata Rismawati.
Keberadaan M dan R hingga kini masih dirahasiakan demi keamanan korban. Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Wiwin Setiawan mengatakan, ada indikasi pengerebekan dilakukan warga ini sengaja dirahasiakan dari polisi oleh pihak RT dan RT setempat.
"Aparat setempat RT, RW memang sengaja tidak menghubungi pihak kepolisian maupun Babinkamtibnas atau babinsa karena ini diperkuat oleh keterangan pihak Babinkantimnas dan Babinsa yang bertugas di desa ini tidak dihubungi sampai lurah juga tidak tahu indikasinya kemungkinan dirahasiakan," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penganiayaan terjadi pada Sabtu (13/1), sekitar pukul 03.30 WIB.
Baca SelengkapnyaMerangkum sejumlah tindak tak terpuji oknum TNI yang terjadi sejak Bulan Agustus hingga kini
Baca SelengkapnyaTingkahnya itu pun memicu amarah warga. Sehingga, berujung penganiayaan.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku berinisial SN dan RY itu merupakan pasangan suami istri yang diamankan di dua lokasi berbeda di wilayah Kabupaten Tangerang.
Baca SelengkapnyaKronologi Satu Keluarga di OKU Saling Bacok, Dipicu Prahara Cinta Segitiga
Baca SelengkapnyaGeger satu keluarga saling bacok memakai senjata tajam di Desa Batu Putih, Ogan Komering Ulu
Baca SelengkapnyaPria berinisial AT (36), warga Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, ditangkap polisi. Dia diringkus karena menganiaya dan mengancam akan menjual istrinya.
Baca SelengkapnyaDitangkap Polisi, Ini Kronologi Pemuda Mabuk Tusuk Ibu-Ibu di Bogor hingga Berlumuran Darah
Baca SelengkapnyaPelaku kini telah ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaSeorang paman di Kabupaten Tuban Jawa Timur nekat membunuh keponakannya yang berprofesi sebagai sekretaris desa (sekdes). Pelaku cemburu dengan korban.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi Lalan, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (23/10) sore.
Baca SelengkapnyaHingga kini, kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut kaitan dengan kejadian itu.
Baca Selengkapnya