Jadi sindikat narkoba internasional, IRT di Medan menangis saat ditangkap
Merdeka.com - Sindikat pengedar sabu Malaysia-Aceh-Medan kembali terbongkar. Tujuh orang tersangka ditangkap dan seorang lainnya tewas ditembak.
Berdasarkan informasi dihimpun, tersangka pengedar yang ditembak mati berinisial MN (45). Pria ini diterjang timah panas polisi saat penangkapan di Jalan Medan-Binjai Km 15 Desa Diski, Sunggal, Deli Serdang, Jumat (30/3).
Sebanyak 4 di antara 6 tersangka yang diamankan merupakan ibu rumah tangga, yakni MN (39), AH (64), NT (33), dan LT (35). Tiga pria yang ditangkap dalam sindikat itu masing-masing AD (26), G (50), dan AR (25).
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Sejumlah orang yang diduga terlibat sebagai kurir narkoba telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
-
Siapa yang ditangkap karena menerima sabu? Anggota Satres Narkoba Polresta Pekanbaru menangkap Wawan (28) warga Kelurahan Lapapa Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan.
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap polisi terkait kasus narkoba? 'Satu lagi Yogi Gamblez, bukan yang main di Preman Pensiun, tapi Serigala Terakhir. Yang berperan sebagai AKP Jaka. Dari kedua orang ini, dari salah satunya kami menemukan barbuk narkotika jenis ganja dan dua-duanya setelah kami lakukan cek urine awal positif narkoba menggunakan ganja, untuk kedua orang tersebut sampai sekarang kami sedang melakukan pendalaman perannya sebagai apa,' kata Panjiyoga kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Barata, Jumat (10/5) malam.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto menjelaskan, pengungkapan kasus ini berawal dari penangkapan yang dilakukan pada Januari 2018. Ketika itu, polisi meringkus 2 tersangka pengedar sabu, yakni AD dan G di Jalan Cik Ditiro, Medan. Saat itu, petugas menyita 500 gram sabu.
Pengembangan pun dilakukan. Pada 11 Februari 2018, petugas membekuk 2 ibu rumah tangga asal Aceh, yakni MN dan AH, di Jalan Peringgan Gang Nenek, Desa Helvetia, Sunggal, Deli Serdang. Petugas mengamankan 1 kg sabu-sabu dari lokasi itu.
Selanjutnya, pada 22 Februari 2018, polisi membekuk tersangka AR di Jalan Ampera II Kelurahan Sei Sikambing, Medan. Barang bukti yang disita 2 kg sabu-sabu.
AR kemudian diinterogasi dan polisi mendapat informasi baru. Mereka pun kembali mengamankan 2 orang ibu rumah tangga asal Aceh, yakni NT dan LT. Keduanya diamankan di loket Bus Pelangi, Jalan Sisingamangaraja, Medan, Kamis (29/3). Barang buktinya 1 kg sabu.
Keesokan harinya, Jumat (30/3), MN (45) disergap dengan barang bukti 1 kg sabu. Warga Binjai Utara ini dilaporkan melakukan perlawanan dan ditembak petugas hingga meninggal dunia.
"Total barang bukti yang diamankan 5,5 kg sabu. Narkoba ini masuk dari Malaysia, dan para tersangka yang diamankan ini satu rangkaian. Rencananya narkoba ini akan diedarkan di Jakarta," jelas Dadang.
Sementara, empat wanita yang terlibat dalam jaringan ini mengaku menyesal sembari menangis sesengukan. "Saya baru sekali ini membawa sabu. Kami bawa naik bus," ujar LT (35) sembari menangis.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Barang bukti tersebut terdiri dari 50 kilogram yang berasal dari Malaysia dan 107 kilogram dari Myanmar.
Baca SelengkapnyaKetiga pelaku mengedarkan narkoba berasal dari jaringan peredaran sabu-sabu dari Malaysia.
Baca SelengkapnyaSang Ibu tak kuasa menahan tangis saat melihat anaknya dijemput paksa polisi di rumahnya
Baca SelengkapnyaPolisi juga masih mendalami motif Murtala kembali mengedarkan narkotika jenis sabu karena kebutuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaEmpat orang, dua perempuan dan dua laki-laki diamankan, sedangkan satu DPO warga negara asing
Baca SelengkapnyaPolisi menyita sejumlah barang bukti antara lain 1,12 ton ganja, lebih dari 1 ton sabu, 2,5 kg kokain, hingga ratusan ribu butir ekstasi dan obat terlarang.
Baca SelengkapnyaSuyudi mengatakan, kedua tersangka mengakui adanya gudang penyimpanan sabu di Cluster Debang, Taman Sari Kecamatan Medan Selayang Kota Medan, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaEmpat pelaku mengedarkan narkoba jenis sabu ratusan kilogram dan puluhan butir ektasi ditangkap.
Baca SelengkapnyaPara terdakwa dan jaksa penuntut umum (JPU) Rizkie Andriani Harahap kompak menyatakan pikir-pikir.
Baca SelengkapnyaNarkoba ini merupakan hasil penindakan kasus peredaran narkotika jaringan internasional Malaysia-Thailand-Aceh-Indonesia dalam kurun tiga bulan terakhir.
Baca SelengkapnyaDari kasus ini, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
Baca SelengkapnyaInformasi Sosok Syahduddi tak menutup kemungkinan akan mendalami jaringan lain dari Murtala.Big Bos Jaringan Narkoba Murtala di Malaysia sudah Dipegang Polisi
Baca Selengkapnya