Jenderal Bintang Dua Polisi Jawab Curhatan Emak-Emak soal Anaknya 13 Kali Gagal Ujian SIM
Jenderal Bintang Dua Polisi Jawab Curhatan Emak-Emak soal Anaknya 13 Kali Gagal Ujian SIM
Korlantas telah meluncurkan buku panduan latihan ujian teori SIM.
Jenderal Bintang Dua Polisi Jawab Curhatan Emak-Emak soal Anaknya 13 Kali Gagal Ujian SIM
Seorang emak-emak bernama Marita ngamuk gara-gara anaknya sudah 13 kali tak lulus ujian surat izin mengemudi (SIM) di Satuan Lalu Lintas Polres Gresik.
Kakorlantas Irjen Firman Santyabudi menyarankan anak ibu mempelajari dahulu materi-materi ujian teori.
Korlantas telah meluncurkan buku panduan latihan ujian teori SIM.
"Kami berikan pertama ibu itu untuk membaca ujian teori,"
kata Firman di Daan Mogot, Jakbar, Jumat (4/8).
Firman menerangkan, anak ibu itu disarankan untuk mengasah keahlian dalam berkendara. Menurut dia, petugas tak mungkin meluluskan pemohon yang belum cakap dalam mengemudi karena bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas. "Kita tidak ingin memberikan kemudahan dengan yang tidak berkompeten kita kasih SIM, apa itu polisi baik artinya? Tidak. Saya akan membuat yang bersangkutan menjadi korban atau tersangka dalam sebuah kecelakaan," ujar dia.Jika pemohon masih gagal, Firman mengingatkan jangan kecil hati. Artinya anak tersebut diharuskan untuk terus latihan lagi. Firman meminta polisi lalu lintas wilayah mengakomodir orang-orang seperti ini.
"Ajak mereka untuk latihan, karena penting latihan-latihan ini, kan enggak perlu bayar," ucap dia.
Sebelumnya, Curhatan Marita yang terekam dalam video berdurasi 4 menit 57 detik ini ramai di media sosial (Medsos). "Assalamualaikum, salam sejahtera untuk semuanya, hari ini tanggal 1 Agustus 2023 saya mau bercerita sedikit, ini saya mau memberitahukan kepada Bapak Kapolri, tadi pagi saya sempat adu mulut dengan petugas Satlantas Polres Gresik, tempat domisili saya, tadi itu saya mau ngantar anak saya kenapa kok sampai 13 kali gak lulus-lulus," ujarnya seperti dalam video, Rabu (2/8/2023).
Dia berinisiatif mengantarkan sang anak ke Satlantas Polres Gresik untuk melakukan ujian SIM. Tidak hanya itu, dia berupaya menemui Kepala Satlantas (Kasatlantas) Polres Gresik untuk mendapatkan penjelasan mengapa anaknya tak lulus ujian SIM hingga 13 kali.
Namun sayang, upayanya tersebut menemui jalan buntu lantaran sang Kasatlantas disebut oleh anak buahnya sedang tak berada di tempatnya. "Jadi tadi saya sempat mau menemui Kasatlantas setelah anak saya tidak diluluskan lagi untuk ke 13 kalinya. Saya tadi mau nemuin Kasatlantas tapi tidak diperkenankan, ditanya sama anggotanya, ibu sudah ada janji? Saya bilang belum, lalu petugas itu bilang ‘saya telpon Pak Kasatlantas dulu ya bu', tapi ternyata Pak Kasatlantas tidak ada,” katanya.Dia menjelaskan, skema ujian praktik SIM di Satlantas Polres Gresik masih menggunakan lintasan yang dinilai cukup menyulitkan. Padahal menurutnya, skema lintasan ujian praktik SIM yang sulit itu pernah disindir oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang lulus bisa jadi pemain sirkus. “Anak saya ini sudah 13 kali pak, saya gak mau anak saya jadi pemain sirkus setelah lulus uji SIM, ternyata himbauan Kapolri kemarin gak dipake pak, aturannya masih sulit,” bebernya.
Marita mengaku sempat mengamuk saat berada di kantor Satlantas Gresik. Namun upayanya itu diredam oleh petugas. Bahkan, upayanya itu malah membuahkan hasil dengan diterbitkannya SIM untuk sang anak dan suaminya yang sempat tak kunjung lulus ujian SIM.
“Tadi saya ngamuk-ngamuk disana, akhirnya diredam oleh petugas, 'bu mari bu ketemu komandan saya' dan saya ketemu dengan Baur SIM nya, namanya Pak Candra. Disitu beliau mencoba untuk mendinginkan saya dan mencari solusi terbaik. Ternyata punya suami saya yang semula juga dipersulit akhirnya diterbitkan, jangan seperti ini dong pak, jangan nunggu masyarakat ngamuk dulu baru diterbitkan,” tegasnya.