Jengkel teguran dilawan, sekuriti tusuk remaja pakai pisau lipat
Merdeka.com - Hanya karena suara meriam lop (sepertus atau petasan) yang terbuat dari pipa paralon, seorang sekuriti berinisial IKS (34), tega menusuk perut KG (16), dengan menggunakan pisau lipat, Sabtu (17/12).
Beruntung, aksi tersebut diketahui warga dan langsung membawa korban yang menderita luka tusuk di bagian perut ke rumah sakit Sanglah Denpasar.
Informasi yang diperoleh, korban yang tinggal di Jalan Bulu Indah, ini sedang bermain bersama dua orang temannya dan melintas di Jalan Gunung Soputan, gang Kebak Sari II, Denpasar Barat.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Bagaimana pelaku melakukan penikaman? Korban sempat melihat pelaku mengambil senjata tajam jenis badik dari kamar kekasihnya. Kemudian terjadi perkelahian antara pelaku dan korban, namun pelaku berhasil mengambil senjata tajam miliknya dari saku jaketnya dan langsung menikam korban secara berulang kali yang mengakibatkan korban meninggal dunia,' kata mantan Kapolresta Palembang ini.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Saat berada di depan Residen Jadin, korban membunyikan meriam lop sehingga tersangka menegur dan menyuruh korban pergi karena dianggap mengganggu penghuni tamu yang menginap. Karena tidak dihiraukan, tersangka marah dan memukul wajah korban sebanyak tiga kali.
Korban sendiri melakukan perlawanan sehingga tersangka bertambah marah dan menusuk perut korban dengan pisau lipat yang disimpan tersangka di dalam tas pinggang yang dikenakan.
"Tersangka akhirnya menyerahkan diri dan mengakui perbuatannya," kata Kapolsek Denpasar Barat Kompol Wisnu Wardana.
Barang bukti yang berhasil diamankan petugas berupa satu buah pisau lipat sepanjang 15 Cm serta baju dan celana yang dikenakan korban.
"Tersangka kita kenakan Pasal 351 ayat (2) dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara," kata Kapolsek.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolsek Mampang Prapatan Kompol David Yunior Kanitero menjelaskan kronologi kasus tewasnya AM
Baca SelengkapnyaSalah satu pelajar bahkan diamankan polisi saat bersembunyi di Cikarang, Bekasi.
Baca SelengkapnyaPelaku langsung melarikan diri hingga akhirnya diamankan polisi di tempat persembunyiannya di Cengal
Baca SelengkapnyaKasus bullying memang sangat sering terjadi, termasuk di Indonesia. Belum lama ini viral anak SMA di Banjarmasih menikam teman sekelas yang kerap membullynya.
Baca SelengkapnyaTawuran itu diawali saling ejek di Instagram. Mereka membawa senjata tajam, mulai dari samurai, parang, pisau, hingga celurit.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan empat buah sajam jenis celurit dan satu benda tumpul berupa stick golf.
Baca SelengkapnyaDari hasil interogasi, pelaku melakukan penusukan sebanyak dua kali di bagian bahu kanan dan perut bagian bawah kanan.
Baca SelengkapnyaPelaku telah diamankan di Polres Jakarta Selatan untuk diperiksa lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaAtas perbuatannya, pelaku MA terancam hukuman 5 tahun penjara.
Baca SelengkapnyaWarga mengevakuasi mereka ke rumah sakit terdekat. Namun karena keterbatasan peralatan, keduanya dirujuk ke Palembang.
Baca SelengkapnyaDitangkap Polisi, Ini Kronologi Pemuda Mabuk Tusuk Ibu-Ibu di Bogor hingga Berlumuran Darah
Baca SelengkapnyaSetelah dilakukan pengejaran, DMS akhirnya berhasil ditangkap di Banjarnegara, Susukan, Jawa Tengah, pada 15 Juni 2024
Baca Selengkapnya