Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jeritan petani Gianyar: Sudah kering, diserang hama tikus pula

Jeritan petani Gianyar: Sudah kering, diserang hama tikus pula Sawah Kering. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Petani Bali semakin menjerit menghadapi situasi iklim belakangan ini. Disamping tanaman padi di persawahan yang mereka garap mengalami kekeringan akibat tidak mendapatkan air irigasi, kondisi ini juga diperparah dengan serangan hama tikus.

"Tanaman padi yang baru berumur satu hingga dua bulan tumbuh kurang bagus karena kekurangan air, sekarang diserang tikus lagi, maka hasil panen dapat dipastikan akan berkurang," kata sejumlah petani di Kabupaten Gianyar, seperti dikutip dari Antara, Kamis (25/9).

Ketut Reneng dari anggota salah satu subak di Gianyar menjelaskan, padi miliknya yang baru berumur dua bulan hampir 50 persen rusak akibar serangan hama tikus, dan kondisi yang sama juga dialami petani lainnya sehingga dikhawatirkan akan gagal panen.

Usaha pemberantasan hama tikus sudah dilaksanakan bersama warga petani lainnya dengan cara memasang makanan yang dibubuhi serbuk racun, tetapi makanan itu hilang tanpa ada tikus yang mati. "Saya heran tidak ada tikus yang mati," ujar Reneng.

Petani lainnya Sukerta menyebutkan, padi dari warga Subak tetangganya di Kembangkuning pernah mengalami nasib serupa, kemudian petani beramai-ramai memburu tikus, maka ribuan binatang yang dijuluki 'Jro Ketut' di Bali itu mati terbunuh.

Tetapi sial, pada musim tanam berikutnya sebagian besar tanaman padinya menghasilkan tidak seperti diharapkan atau rusak tanpa diketahui sebabnya. Oleh sebab itulah petani sekarang tidak berani melakukan pemberantasan secara intensif.

"Kami warga subak di sini pasrah saja terhadap kondisi yang ada sekarang," tutur Sukerta dan Reneng meratapi nasib petani saat ini.

Di Denpasar misalnya ada ratusan hektare lahan sawah tidak digarap akibat tidak ada air irigasi karena kemarau panjang. "Kami tidak mampu membajak tanah karena tidak ada air, sehingga lahan ini untuk sementara terlantar," ucap Made Landuh seorang petani di Denpasar sambil menunjukkan lahan pertaniannya kering dan sudah terbelah akibat tidak ada air.

Sementara itu, Bank Indonesia wilayah III Bali dan Nusa Tenggara melaporkan, pertumbuhan sektor pertanian pada triwulan II-2014 melambat dari satu persen menjadi 0,02 persen (y-0-y), sehingga sektor ini tidak memberikan andil dalam pertumbuhan ekonomi daerah ini.

Melambatnya pertumbuhan sektor pertanian disebabkan subsektor tanaman bahan makanan yang tumbuh melambat dari 0,90 persen menjadi 5,09 persen (y-0-y) dan kondisi ini terjadi akibat cuaca disamping adanya pengalihan lahan cukup besar.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Petani Kendeng dan Dilema yang Dihadapi, Sering Kena Apes Walau Sudah Gelar Sedekah Bumi
Cerita Petani Kendeng dan Dilema yang Dihadapi, Sering Kena Apes Walau Sudah Gelar Sedekah Bumi

Berbagai tantangan mereka hadapi, mulai dari proyek penambangan hingga serangan hama tikus

Baca Selengkapnya
Kala Harga Beras Naik, 450 Hektare Sawah di Lumajang Terancam Gagal Panen
Kala Harga Beras Naik, 450 Hektare Sawah di Lumajang Terancam Gagal Panen

Banyak lahan persawahan menguning karena diserang hama wereng dan tikus.

Baca Selengkapnya
Cara Unik Pemkab Purwakarta Atasi Hama Tikus, Sebar Pasukan Burung Hantu di Persawahan
Cara Unik Pemkab Purwakarta Atasi Hama Tikus, Sebar Pasukan Burung Hantu di Persawahan

Sejak tahun lalu, sudah ada 12 rumah burung hantu yang disebar di empat kecamatan.

Baca Selengkapnya
Elegi Petani Padi Jakarta
Elegi Petani Padi Jakarta

Area persawahan di Jakarta tersebut terdampak kekeringan panjang

Baca Selengkapnya
Area Persawahan Satu-Satunya di Jakarta Ini Kering dan Retak-Retak, Petani Menjerit Tak Ada Bantuan
Area Persawahan Satu-Satunya di Jakarta Ini Kering dan Retak-Retak, Petani Menjerit Tak Ada Bantuan

Persawahan di Rorotan, Cilincing sepi aktivitas petani lantaran kering total.

Baca Selengkapnya
Ratusan Monyet Kelaparan Turun Bukit Serbu Lahan, Warga Tasikmalaya Gagal Panen
Ratusan Monyet Kelaparan Turun Bukit Serbu Lahan, Warga Tasikmalaya Gagal Panen

Menurut Atep, turunnya ratusan monyet dari bukit Tawilis diduga tidak ada makanan di habitatnya sehingga kemudian turun menyerang dan menjarah lahan warga.

Baca Selengkapnya
Pemkab Banyumas Optimistis Padi di Wilayahnya Selamat dari Kekeringan, Ini Penjelasannya
Pemkab Banyumas Optimistis Padi di Wilayahnya Selamat dari Kekeringan, Ini Penjelasannya

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan KP) Kabupaten Banyumas optimistis sebagian besar tanaman padi di wilayahnya selamat dari kekeringan.

Baca Selengkapnya
Puluhan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak dan Terancam Gagal Panen Setelah Diterjang Angin Kencang
Puluhan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak dan Terancam Gagal Panen Setelah Diterjang Angin Kencang

Yulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.

Baca Selengkapnya
Kemarau Bikin Ribuan Lahan Pertanian di Pati 'Mangkrak'
Kemarau Bikin Ribuan Lahan Pertanian di Pati 'Mangkrak'

Meski 5.000 hektare lahan tak produktif, dipastikan tidak mengganggu target produksi padi tahun ini.

Baca Selengkapnya
Kawanan Monyet Serbu Pemukiman di Banyumas, Ternyata Ini Penyebabnya
Kawanan Monyet Serbu Pemukiman di Banyumas, Ternyata Ini Penyebabnya

Serangan kawanan monyet itu membuat warga resah. Mereka juga menjarah makanan di warung-warung warga.

Baca Selengkapnya
TPA Jatibarang Semarang Kembali Terbakar, Tiga Anakan Sapi Pedet Mati Terpanggang
TPA Jatibarang Semarang Kembali Terbakar, Tiga Anakan Sapi Pedet Mati Terpanggang

Api menjalar dan membakar tiga kandang ternak dan satu gudang yang ada di sekitar TPA Jatibarang.

Baca Selengkapnya