Jeritan Prajurit Pangkat Terendah Sadar Diperalat Jenderal
Merdeka.com - Richard Eliezer berontak. Tak menyangka diperalat seorang jenderal bintang dua. Imbasnya, hidup berantakan, pernikahan tertunda hingga ayahanda kehilangan pekerjaan.
Jeritan itu Richard Eliezer tumpahkan dalam nota pembelaan atau pleidoi berjudul 'Apa Harga Kejujuran Harus Dibayar 12 Tahun Penjara'.
Dalam pleidoi pribadi, Richard Eliezer atau akrab disapa Bharada E menjerit. Jeritannya seakan meninggi saat menyinggung telah diperalat oleh Jenderal Bintang Dua siapa lagi kalau bukan mantan bosnya, Ferdy Sambo.
-
Siapa yang merasa ditipu? 'Bud, gue bener-bener apes banget hari ini.' Budi: (penasaran) 'Kenapa, Ndi? Ceritain dong, biar gue bisa bantu.' Andi: 'Lo tahu kan, gue lagi cari hape baru? Nah, gue nemu yang murah banget di situs belanja online.'
-
Siapa yang dianiaya? Yang perlu diketahui oleh masyarakat adalah, kenapa Devianus Kagoya dianiaya oleh atau tindak kekerasan dilakukan kepada dirinya adalah bahwa Devianus Kogoya itu tertangkap pasca patroli aparat keamanan TNI - Polri.
-
Kata-kata kecewa apa yang diungkapkan saat seseorang merasa dibohongi? ‘Kadang mripat iso salah nyawang, kuping iso salah krungu, lambe iso salah ngomong, nanging ati ora bakal iso diapusi.’ (Terkadang mata bisa salah melihat, telinga bisa salah mendengar, mulut bisa salah mengucap, tapi hati tak bisa dibohongi dan membohongi.)
-
Siapa saja yang tertipu D? 'Untuk ustaz dan warga yang kurang mampu ini diberi promo khusus, tidak usah membayar full. Untuk ustaz cukup membayar Rp6 juta dengan syarat harus mengajak jemaah dan bagi warga yang kurang mampu akan disubsidi oleh kenalannya yang disebut sebagai 'agniya' selaku sponsor,' jelas Rohman, Kamis (7/12). Salah satu ustaz yang mendapat penawaran tersebut terjebak bujuk rayu pelaku, sampai akhirnya terkumpul jemaah sebanyak 21 orang asal Garut dan 1 warga Tasikmalaya.
-
Siapa yang ditipu oleh pria itu? Hal itu termasuk tunjangan anak sebesar $116,000 (Rp. 1.867.089.600) kepada mantan istrinya, dan $79,000 (Rp. 1.271.552.400) kepada jaringan pemerintah dan perusahaan yang ia akses secara ilegal.
-
Siapa yang diremehkan? Awalnya, Seno kerap kali diremehkan oleh orang-orang di sekitarnya karena dianggap hanya membantu istrinya.
Bharada E menceritakan awal mula pindah tugas menjadi driver atau sopir Ferdy Sambo yang saat itu menjabat Kadiv Propam Polri.
"Bulan September 2021 saya dipercaya menjadi pelatih vertical rescue satuan pelopor untuk melatih anggota untuk kesiapan menjadi tim SAR jika diperlukan," ungkap Bharada E saat membacakan pleidoi di PN Jakarta Selatan, Rabu (25/1).
Bulan berganti. November 2021 tepatnya tanggal 30 November, Bharada E dipanggil ke Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.
Bak mendapat durian runtuh. Bharada E merasa suka cita saat terpilih menjadi sopir Ferdy Sambo. Seorang Kadiv Propam Polri Jenderal Bintang Dua.
Namun, suka cita itu tak berlangsung lama. Sudah jatuh tertimpa tangga. Ia diperintahkan menembak seniornya di Korps Brimob dan sekarang malah jadi pesakitan di kursi terdakwa.
"Saya tidak pernah menduga apalagi mengharapkan peristiwa yang sekarang menimpa diri saya. Di masa awal-awal pengabdian atas kecintaan saya terhadap negara dan kesetiaan kepada Polri khususnya Korps Brimob, saya dipilih menjadi ajudan yang dimana tugas saya menjaga dan mengawal atasan," curhatnya.
"Di usia saya ini, tidak terpikirkan ternyata oleh atasan saya dimana saya bekerja memberikan pengabdian kepada seorang jenderal berpangkat bintang dua yang sangat saya percaya dan hormati. Dimana saya yang hanya seorang prajurit rendah berpangkat Bharada yang harus mematuhi perkataan dan perintahnya ternyata saya diperalat," sesalnya.
Sudah diperalat. Bharada E juga merasa disia-siakan, bahkan kejujurannya tak dihargai.
"Saya dibohongi dan disia-siakan bahkan kejujuran yang saya sampaikan tidak dihargai, malahan saya dimusuhi," curhat Bharada Richard Eliezer.
Rapuhnya Bharada E ia ungkapkan dalam pleidoi.
"Begitu hancurnya perasaan saya dan goyahnya mental saya. Saya sangat tidak menyangka akan mengalami peristiwa menyakitkan seperti ini dalam hidup saya. Namun, saya berusaha tegar," ucapnya menguatkan diri.
Bak Langit dan Bumi
Dalam persidangan sebelumnya, Bharada E menegaskan alasannya tidak menolak perintah Ferdy Sambo. Kepangkatan yang menjadi alasannya.
"Saya merasa takut sama FS (Ferdy Sambo)," kata Bharada E saat persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (30/11).
Ia tak bisa menolak perintah Sambo dan hanya menurutinya setelah polisi jenderal bintang dua tersebut menyuruh menembak Brigadir J.
"Karena saya takut. Ini jenderal bintang dua, menjabat sebagai Kadiv Propam dan posisi saya, pangkat saya Bharada, pangkat terendah," kata dia.
"Dari kepangkatan itu saja kita bisa lihat bagaikan langit dan bumi," ujar Bharada E.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Pangkatnya digondol kucing," teriak penghuni tahanan yang lain.
Baca SelengkapnyaSejumlah tokoh militer senior dan sipil kecewa. Mereka mempertanyakan sikap Soeharto yang menyeret ABRI sebagai alat kekuasaan.
Baca SelengkapnyaJaksa Urip divonis 20 tahun penjara pada 2008 dan bebas pada tahun 2017
Baca SelengkapnyaBrigadir Jenderal Eddie M Nalapraya Menolak Uang Suap Ratusan Juta Rupiah.
Baca SelengkapnyaMayjen TNI Imam Santoso dibuat ngakak oleh prajuritnya yang polos saat diwawancarai olehnya. Sang jenderal bintang dua itu sampai garuk kepala dibuatnya.
Baca Selengkapnya