78 Kata-kata Marah dan Kecewa Bahasa Jawa Beserta Artinya, Singkat Tapi Ekspresikan Isi Hatimu
Kata-kata marah dan kecewa Bahasa Jawa berikut ini bisa wakili perasaan dan isi hatimu saat ini. Berikut ulasan selengkapnya.
Kata-kata marah dan kecewa Bahasa Jawa berikut ini bisa wakili perasaan dan isi hatimu saat ini. Berikut ulasan selengkapnya.
78 Kata-kata Marah dan Kecewa Bahasa Jawa Beserta Artinya, Singkat Tapi Ekspresikan Isi Hatimu
Rasa kecewa dan penuh amarah pasti pernah dirasakan oleh seseorang. Biasanya kita akan merasa terpancing bila orang lain melakukan sesuatu yang membuat kita kecewa dan kesal.
Meski wajar dirasakan manusia, amarah yang berlarut-larut juga bukan solusi terbaik dalam menyelesaikan masalah.
-
Bagaimana cara mengekspresikan rasa kecewa dengan kata-kata? Kata-kata hati yang tersakiti bisa menjadi salah satu cara untuk mengekspresikan perasaanmu ketika sedang merasa sedih. Kata-kata hati yang tersakiti menjadi ungkapan ekspresi yang bisa diucapkan saat seseorang merasa kecewa dan terluka.
-
Apa arti dari kata-kata kecewa penuh makna? Berikut kata-kata kecewa penuh makna yang menyentuh hati, bisa Anda simak:
-
Apa yang dimaksud kata-kata kecewa? Kata-kata kecewa yang bijak adalah salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan seseorang dalam meluapkan emosinya.
-
Bagaimana cara mengatasi rasa galau dengan kata-kata lucu bahasa jawa? Kata-kata galau lucu dalam Bahasa Jawa bisa menjadi pilihanmu dalam mengatasi rasa jenuh akibat masalah cinta maupun kehidupanmu.
-
Kata sindiran Jawa apa yang menggambarkan rasa kecewa karena tak direspon? Pengen nyanding tapi kok not responding.
-
Gimana cara luapkan emosi dengan kata-kata sedih? Kata-kata sedih merupakan salah satu cara terbaik untuk meluapkan emosi. Tidak semua orang merasakan perasaan yang baik-baik saja. Kesedihan bisa datang kapan saja dan dalam situasi apa saja.
Ada banyak cara yang dimiliki seseorang untuk meluapkan emosinya dari yang dengan melakukan cara positif maupun negatif. Namun hendaknya ketika marah kita tetap berusaha dengan kepala dingin dan terkontrol.
Salah satunya adalah dengan membaca nasihat bijak dan merenungi kata-kata yang sesuai dengan isi hatimu saat ini.
Kata-kata marah dan kecewa Bahasa Jawa berikut ini bisa jadi solusi terbaikmu untuk meredakan amarahmu. Dilansir dari berbagai sumber, Kamis (19/10) berikut 78 kata-kata marah dan kecewa Bahasa Jawa selengkapnya.
Kata-kata Marah dan Kecewa Bahasa Jawa Ekspresikan Isi Hatimu
1. "Adewe ki mati-matian dinggo konco. Lah konco mati-matian dinggo mateni adewe."
(Kita mah mati-matian buat temen, lah temen mati-matian buat matiin kita.)
2. "Kadang mripat iso salah nyawang, kuping iso salah krungu, lambe iso salah ngomong, nanging ati ora bakal iso diapusi."
(Terkadang mata bisa salah melihat, telinga bisa salah mendengar, mulut bisa salah mengucap, tapi hati tak bisa dibohongi dan membohongi.)
3. "Konco kok moro nek butuh tok. Rumangsamu aku pom bensin?"
(Teman kok kalau datang hanya pas butuh saja. Menurutmu aku ini pom bensin apa?)
4. "Kowe ngelih banget, po? Nganthi mangan omonganmu dewe"
(Kamu lapar banget? Sampai makan omonganmu sendiri?)
5. "Ojo sombong nek dadi duwuran, ning pasar duwuran regane 10 ewu etuk telu."
(Jangan sombong kalau jadi atasan. Di pasar, atasan diobral 10 ribu dapat tiga.)
6. "Nek enek uwong sing nglarani kowe, ojo pernah mikir dinggo mbales. Ngguwak-ngguwak tenogo, sinau ikhlas ya."
(Kalau ada orang yang sudah melukaimu, jangan pernah berpikir untuk membalasnya. Menghabiskan tenaga saja, belajarlah untuk ikhlas.)
8. "Aja keminter mundhak keblinger, aja cidra mundak cilaka."
(Jangan sok pintar nanti salah. Jangan curang, nanti jadi celaka.)
9. "Kepercayaan mbutuhake pirang-pirang taun kanggo mbangun, nanging mung sedhela kanggo dirusak."
(Kepercayaan butuh bertahun-tahun untuk dibangun, tapi hanya sekejap untuk dihancurkan.)
10. "Luwih gampang ngapura mungsuh tinimbang kanca."
(Lebih mudah memaafkan seorang musuh daripada teman.)
11. "Aku serius marang kowe, nek kowe gur arep dolanan, aja ning kene, iki ati dudu lapangan."
(Aku serius kepada kamu, kalau kamu hanya mau main-main, jangan di sini, ini hati bukan lapangan.)
12. "Uripmu wis koyo wit gedhang, duwe jantung nanging ora duwe ati."
(Hidupmu seperti pohon pisang, punya jantung tidak punya hati)
13. "Aku trimo mundur timbang lara ati, wong tak oyak kono wis lali."
(Aku terima mundur daripada sakit hati, belum kukejar sana sudah lupa)
14. "Pangarepan iku sumbere lara ati."
(Keinginan adalah akar dari semua sakit hati.)
(Aku terima muncur daripada sakit hati, dia yang kukejar pun sudah lupa.)
15. "Aku kuwi wong sing digawe saka lara ati lan janji sing dilalekna."
(Aku adalah seseorang yang terbuat dari sakit hati dan janji yang teringkari.)
16. "Nek kesel lungo o, nek jengkel ngamuk o."
(Jika capek pergilah, jika kesal marahlah.)
(Hidupmu seperti pohon pisang, punya jantung tapi tidak punya hati.)
17. "Witing tresno jalaran soko kulino, lunture tresno jalaran ono wong liyo."
(Cinta datang karena terbiasa, lunturnya cinta datang karena ada orang lain.)
18. "Sak durung dadi pengkhianat, mbiyen jenenge sahabat."
(Sebelum menjadi pengkhianat, dulu dia bernama sahabat.)
19. "Nek kowe dikon milih de'e utowo aku, miliho de'e wae. Aku dudu pilihan. Mergo nek sing tenanan cinta kuwi ra bakal ninggal."
(Kalau kamu disuruh memilih dia atau aku, pilih dia saja. Aku bukan pilihan. Karena yang cinta beneran itu tidak akan pernah meninggalkan.)
20. "Aku dudu ngadoh, mung njaga dewe supaya ora digunakake sak penake."
(Bukannya menjauh, aku hanya menjaga diriku supaya tidak dimanfaatkan.)
21. "Pacar iku kudune mendoakan ora malah menduakan."
(Pacar itu harusnya mendoakan bukan malah selingkuh.)
22. "Lek seneng podo lali kabeh! Tapi lak susah podo takon posisi."
(Kalau senang pada lupa semua! Tapi kalau baru susah pada tanya di mana posisi.)
23. "Kowe ki sopo, ngomongne aku sak penakmu dewe."
(Kamu itu siapa, ngomongin aku semaumu sendiri.)
24. "Ojo seneng ngumbar wadine liyan, Ngko lambemu dilaundry malaikat."
(Jangan suka mengumbar rahasia orang lain, nanti bibirmu di-laundry malaikat.)
25. "Luwih mending duwe mungsuh tapi tenanan, katimbang duwe kanca sing apus-apus."
(Lebih baik punya musuh yang nyata, daripada punya satu teman yang hanya pura-pura.)
26. "Gor ngewei saran, nek arep ngomongne uwong ki ngoco sek."
(Cuma mau ngasih saran, kalau mau ngomongin orang itu berkaca dulu.)
27. "Ana siji wae sing bisa mbok tindakake kanthi apik, yaiku ngremukke ati."
(Hanya satu hal yang bisa kamu lakukan dengan baik, yaitu meremukkan hati.)
28. "Aku sing loro ati, ngopo wong liyo sing mbok obati?"
(Aku yang sakit hati, kenapa orang lain yang kamu obati?)
29. "Biyen ngomong opo, saiki dadine koyo opo, aku kesel."
(Dulu bilangnya gimana, sekarang nyatanya seperti apa, aku capek.)
30. "Jarene janji trenamu gede, nyatane saiki mbok tinggalne."
(Katanya, janji cintamu besar, nyatanya sekarang kamu tinggalkan.)
31. "Rasane wis kesel nyoba, yen kabeh sing dicoba mung muspra."
(Rasanya lelah untuk berusaha, ketika semua yang diusahakan sia-sia.)
32. "Ngapusi kui hakmu. Nek kewajibanku yo mung etok-etok ora ngerti yen mbok apusi."
(Berbohong itu hakmu. Kewajibanku ya hanya pura-pura tak tahu kalau kamu bohongi.)
33. "Kowe pancen pinter nggawe uwong sayang, tapi kenapa malah mbok tinggal pas aku lagi sayang-sayange?"
(Kamu memang pintar membuat orang sayang, tapi mengapa kemudian kamu tinggalkan saat aku sedang sayang-sayangnya?)
34. "Sak durunge aku ngerti kowe, aku durung tau ngrasakake lara sing kaya ngene."
(Sebelum aku mengenal kamu, aku tidak pernah merasa sakit hati yang sesakit ini.)
35. "Ono papat sing iso ngilang. Pertama malaikat, keloro jin, ketelu setan, kepapat wong utang ra iso nyaur."
(Ada empat yang bisa menghilang. Pertama malaikat, kedua jin. Ketiga setan, keempat orang hutang gak bisa bayar.)
Kata-kata Marah dan Kecewa Bahasa Jawa Ajak Refleksi Diri
36. "Uwong iku nek diapiki bales ngapiki. Nek wis diapiki malah nglarani iku berarti guduk uwong."
(Orang itu kalau dibaikin bales baikin. Kalau sudah dibaikin malah menyakiti, itu berarti bukan orang.)
37. "Nek kowe ora nduwe sego, ojo mangan konco."
(Kalau kamu tidak punya nasi, jangan makan teman.)
38. "Ngene wae, di ajeni aku lanjut, di jarke aku lungo."
(Gini aja, di hargai aku lanjut, di abaikan aku pergi.)
39. "Ngaku konco kok gur pengen nuntut mulyo, pas konco ciloko malah lungo."
(Ngaku teman kok cuma mau menuntut kesenangan, saat teman susah malah pergi.)
40. "Niat kerjo, ora golek perkoro. Niat golek rejeki, ora golek rai. Ora balapan, opo maneh ugal-ugalan."
(Niat bekerja, bukan cari perkara. Niat mencari rejeki, bukan cari perhatian belaka. Bukan balapan, apalagi ugal-ugalan.)
41. "Aku kon ngerteni kowe terus. Lha rumangsamu aku cctv opo?"
(Aku diminta untuk mengerti dirimu terus, memangnya aku ini cctv apa?)
42. "Nambah dino nambah angel di omongi, sakjane aku mbok anggep opo."
(Makin hari semakin sulit di bimbing, sebenarnya aku kamu anggap apa.)
43. "Jebule aku dudu kelangan kanca, aku lagi ngerti yen aku pancen ora tau duwe kanca."
(Ternyata, aku tidak kehilangan teman, aku hanya baru sadar kalau memang tidak pernah memilikinya.)
44. "Aku nangis dudu mergo aku lemah, tapi aku nangis mergo wis kesel nyoba kuat kanggo wektu sing suwe."
(Aku menangis bukan karena aku lemah, tetapi aku menangis karena telah lelah berusaha kuat dalam waktu yang lama)
45. "Aku rumangsa wedi ngrasakne seneng amarga saben aku seneng, ana sing ala mesthi kedadeyan."
(Aku selalu merasa takut untuk bahagia karena setiap aku merasakannya, sesuatu yang buruk pun selalu terjadi setelah kebahagiaan itu)
46. "Sing bisa mbatesi aku saka rasa seneng ikut kasunyatan."
(Yang bisa membatasi aku dari kebahagiaan adalah kenyataan)
47. "Rasane wis kesel nyoba, yen kabeh sing dicoba mung muspra."
(Rasanya lelah untuk berusaha, ketika semua yang diusahakan sia-sia)
48. "Uripku kaya kuburan sing sampurna kanggo pangarep-arep sing tiwas."
(Hidupku ibarat kuburan sempurna untuk harapan yang mati)
49. "Aku pengin ndhelik ing endi wae. Donya iki kebak goroh."
(Aku ingin bersembunyi di suatu tempat. Dunia ini penuh dengan kebohongan)
50. "Aku mbangun pangarep-arep, nanging mung gagal ding tak oleh."
(Kubangun harapan, tapi hanya kegagalan yang kudapatkan)
51. "Pangarepan iku sumbere lara ati."
(Keinginan adalah akar dari semua sakit hati)
52. "WOng sing ora tau kecewa iku wong sing ora tau ngarep-arep."
(Orang yang tidak pernah kecewa adalah ia yang tidak pernah berharap)
53. "Aku trimo mundur timbang lara ati, wong tak oyak kono wis lali."
(Aku terima muncur daripada sakit hati, dia yang kukejar pun sudah lupa)
54. "Mungsuhku sing paling gedhe kuwi awakku dhewe."
(Musuh terbesarku adalah diriku sendiri)
55. "Kenyataan sing paling nggawe sedhih iku yen sadar wis nyia-nyiakke kesempatan sing ora bakal teka ping loro."
(Kenyataan yang paling menyedihkan adalah menyadari diri ini telah menyia-nyiakan kesempatan yang tidak datang dua kali)
56. "Mungkin, kabeh sing tak karepke iku mung mandheg sedhela kanggo ngartekke kabeh kegagalan kuwi."
(Mungkin, semua yang aku butuhkan hanyalah jeda untuk memaknai semua kegagalan ini)
57. "Kowe lungo nggowo kenangan, tapi kowe teko nggowo undangan."
(Kamu pergi membawa kenangan, tapi kamu datang membawa undangan)
58. "Jarene janji trenamu gede, nyatane saiki mbok tinggalne."
(Katanya, janji cintamu besar, nyatanya sekarang kamu tinggalkan)
59. "Kenopo kowe isih bertahan karo wong sing wis nglarani kowe? Opo kuwi sing jenenge sayang?"
(Mengapa kamu masih bertahan pada orang yang telah menyakitimu? Apakah itu yang dinamakan sayang?)
60. "Kowe pancen pinter nggawe uwong sayang, tapi kenapa malah mbok tinggal pas aku lagi sayang-sayange?"
(Kamu memang pintar membuat orang sayang, tapi mengapa kemudian kamu tinggalkan saat aku sedang sayang-sayangnya?)
61. "Aku serius marang kowe, nek kowe gur arep dolanan, aja ning kene, iki ati dudu lapangan."
(Aku serius kepada kamu, kalau kamu hanya mau main-main, jangan di sini, ini hati bukan lapangan)
62. "Ana siji wae sing bisa mbok tindakake kanthi apik, yaiku ngremukke ati."
(Hanya satu hal yang bisa kamu lakukan dengan baik, yaitu meremukkan hati)
63. "Kudune aku ngerti kapan wektune mungkasi ngarep-arep sapaya akhire ora kecewa."
(Seharusnya, aku tahu kapan waktunya untuk berhenti berharap supaya akhirnya tidak kecewa)
64. "Yen sayang karo kowe iku salah, aku ikhlas dadi wong sing salah sak teruse."
(Kalau menyayangi kamu itu salah, aku ikhlas menjadi orang yang salah selamanya)
65. "Sak durunge aku ngerti kowe, aku durung tau ngrasakake lara sing kaya ngene."
(Sebelum aku mengenal kamu, aku tidak pernah merasa sakit hati yang sesakit ini)
66. "Aku dadi korban saka kabeh rasa optimisku."
(Aku menjadi korban dari semua optimismeku)
67. "Aku bakal tetep neng kene kanggo nangisi salah-salahku."
(Aku akan tetap di sini untuk menangisi kesalahanku)
68. "Aku nyesel sak wis e sadar yen aku mbuang akeh wektu kanggo ora seneng."
(Aku menyesal setelah sadar bahwa aku membuang banyak waktu untuk tidak bahagia)
69. "Krasane sedhih yen aku wis nyoba paling apik, tapi kabeh ora cukup."
(Rasanya menyedihkan ketika diri sudah berusaha maksimal, tapi semuanya ternyata belum cukup)
70. "Ojo ragu mecahno masalah, kecuali nek onok tulisan, 'Mecahno tuku'."
(Jangan ragu untuk sekadar memecahkan masalah, kecuali kalau ada tulisan 'Memecahkan berarti membeli')
71. "Aku wes ra kuat. Tresno seng tak bangon kawet 0 karo kowe, mbok ambrokne ngnono wae."
(Aku sudah tidak kuat. Cinta yang aku bangun dari 0 bersama mu, kamu robohkahkan begitu saja)
72. "Ikhlas iku koyok keset, dipidek-pidek tetep kudu welcome."
(Ikhlas itu seperti keset, walau diinjak-injak tetap harus welcome.)
73. "Sak abot-abote masalahmu, nek ditimbang yo ra bakal payu."
(Seberat apa pun masalahmu, kalau ditimbang juga tidak akan laku)
74. "Urip ki mbok digawe rileks wae, ojo sregep-sregep malah mundak sugih."
(Hidup itu dibikin santai aja, jangan rajin-rajin malah cepet kaya)
75. "Musuh paling gedhe ning donya iki, yen ora lambene tonggo yo lambene konco."
(Musuh paling besar di dunia ini kalau tidak mulu tetangga ya mulut teman)
76. "Saking galau ne, krungu lagu Balonku wae atiku kemropok."
(Begitu galaunya sampai dengar lagu Balonku aja hatiku hancur)
77. "Kabeh uwong kui duwe kekurangan."
(Semua orang itu punya kekurangan masing-masing)
78. "Pangarapku marang sampeyan bubar nyritakake sapa sejatine sampeyan."
(Harapanku kepadamu hilang setelah tahu siapa kamu sebenarnya)