Kapolda DIY: Jangan biarkan anak keluyuran sampai malam hingga pagi
Merdeka.com - Maraknya kasus kekerasan jalanan dengan melibatkan pelajar di Kota Yogyakarta atau lazim disebut sebagai klitih mendapat perhatian serius dari Polda DIY. Sejumlah upaya dilakukan oleh pihak kepolisian untuk meredam kasus klitih (kejahatan jalanan).
Menurut Kapolda DIY Brigjen Ahmad Dofiri, upaya preventif seperti menggelar razia maupun melakukan patroli rutin tiap malam sudah dilakukan. Selain itu, sambung Dofiri, pihak kepolisian juga telah menggandeng pihak sekolah maupun pemerintah untuk bersama-sama terlibat upaya memberantas klitih.
"Orang tua perlu memperhatikan anak-anaknya. Jangan biarkan anak-anak keluyuran sampai malam hari bahkan hingga dini hari," ungkap Dofiri saat ditemui di Mapolresta Yogyakarta, Selasa (14/3).
-
Kenapa muda-mudi terjaring razia? Petugas juga memergoki pemuda bersama 2 orang wanita dalam satu kamar.
-
Bagaimana cara agar anak terbebas? Edukasi tentang bahaya rokok ini harus dimulai sejak dini, dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh anak-anak.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI terhadap para pelajar? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar apel pengarahan kepada ratusan pelajar terindikasi hendak tawuran di Balai Kota DKI Jakarta.
-
Bagaimana cara melindungi anak dari kekerasan? 'Ajari anak untuk berteriak dan lalu menghindari pelaku atau cari orang dewasa lain untuk minta perlindungan,' jelas Vera saat dihubungi di Jakarta, dilansir Antara, Rabu (31/7). Selain itu, ajarkan anak untuk selalu bercerita jika ada yg menyakiti dirinya.
-
Dimana lokasi penangkapan para pelajar? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Kapan anak harus waspada terhadap orang asing? Jika anak menemukan orang asing di tempat umum, beri tahu mereka situasi-situasi yang memerlukan perhatian lebih.
Dofiri menambahkan bahwa selama ini, para pelajar yang tertangkap karena melakukan aksi kekerasan merupakan anak-anak yang jauh dari pengawasan orang tua.
"Rata-rata yang kami tangkap seperti pelaku kekerasan dan pembacokan di Jalan Kenari, Yogyakarta ini jauh dari orang tua. Bahkan ada yang berasal dari keluarga yang ayah dan ibunya sudah berpisah atau broken," tutur Dofiri.
Dofiri mengaku prihatin dengan para pelajar yang menjadi pelaku kekerasan. Mereka, lanjut Dofiri masih anak-anak, masih punya masa depan tetapi harus berurusan dengan polisi karena melakukan tindak kejahatan.
"Saya sebenarnya merasa kasihan dan prihatin melihat para pelaku yang masih anak-anak. Tetapi akan tetap kita tindak tegas agar menjadi efek jera dan aksi klitih tak terjadi lagi," ujar Dofiri.
Dofiri mengimbau kepada para orang tua untuk memerhatikan kegiatan anak-anaknya di luar rumah. Jangan sampai, para anak-anak ini lepas dari pengawasan orang dan menjadi pelaku kekerasan.
"Berikan anak-anak kasih sayang. Awasi mereka. Jangan biarkan mereka keluyuran sampai malam. Mereka masih usia sekolah, kalau main sampai malam bagaimana dengan sekolahnya. Jangan pula dibelikan sepeda motor. Mereka masih berusia di bawah umur. Belum waktunya mereka mengendarai sepeda motor dan keluyuran di jalan," tegas Dofiri.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, seorang pelajar SMP bernama Ilham Bayu Fajar (15) tewas karena sebuah luka bacokan di dada sebelah kanan. Korban tewas dibacok saat berboncengan dengan kakaknya yang merupakan pelajar SMA. Kedua sedang dalam perjalanan usai bermain biliard. Ilham tewas setelah sempat dirawat di rumah sakit Ludira Husada. Ilham menghembuskan nafas terakhir pada pukul 12.45 Wib.
Sebanyak tujuh orang pelaku sudah berhasil ditangkap oleh petugas Polresta Yogyakarta. Sebanyak lima orang pelaku berstatus pelajar ditingkat SMP dan SMA. Para pelajar ini juga masih berusia di bawah umur. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Enam remaja di Jakarta Barat rayakan tahun baru di kantor polisi
Baca SelengkapnyaPara pelaku dan barang bukti kemudian diserahkan ke Polsek Sawah Besar untuk dilakukan proses hukum
Baca SelengkapnyaKasus asusila ini tak hanya merusak masa depan anak, namun juga membuat mereka harus berurusan dengan hukum.
Baca SelengkapnyaKapolres mengatakan, kejatahan yang dilakukan anak-anak, biasanya dimulai dari telepon selulernya.
Baca SelengkapnyaJenderal bintang dua ini memastikan pelaku tawuran bakalan salat ied di dalam sel
Baca SelengkapnyaMeninggalkan anak sendirian di rumah bisa dilakukan oleh orangtua secara berjenjang seiring usia.
Baca SelengkapnyaKapolda mengajak seluruh masyarakat terutama orangtua lebih memperhatikan pergaulan dan perkembangan putranya saat berada di luar rumah.
Baca SelengkapnyaMasyarakat dan pelajar diimbau memperhatikan aturan jam malam ini.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro mengeluarkan maklumat melarang sejumlah kegiatan masyarakat yang bisa berdampak negatif, selama Ramadhan 1445.
Baca SelengkapnyaPersonel Polri menggelar patroli untuk memastikan keamanan selama Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaSetelahnya para pelaku diserahkan ke Polsek Pademangan guna jalanin proses hukumnya.
Baca SelengkapnyaPolisi diminta tindak tegas pelaku tawuran agar tidak menimbulkan korban jiwa.
Baca Selengkapnya