Kapolrestabes Semarang perintahkan anak buah tembak kepala pengedar narkoba

Merdeka.com - Jajaran Polrestabes Semarang berhasil mengungkap 36 kasus penyalahgunaan narkoba selama 20 hari pelaksanaan operasi Antik Candi 2018. Dari pengungkapan tersebut, sebanyak 39 tersangka ditangkap.

"Target kami sebenarnya hanya lima kasus narkotika saja. Tapi malah sukses mengungkap lebih. Paling banyak kasus narkotika dengan 28 kasus dan 31 tersangka. Disusul kasus peredaran obat-obatan berbahaya yang terdiri dari delapan kasus dan delapan pelaku," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Abioso Seno Aji saat gelar perkara di Polrestabes Semarang, Kamis (20/9).

Abioso menambahkan, dari keterangan tersangka pengedar narkotika bisnis tersebut menyasar anak muda sebagai pembelinya.

"Rata-rata anak sekolah sampai mahasiswa. Jadi Semarang sudah menjadi sasaran empuk pengedar narkotika," ungkapnya.

Dalam Operasi Antik Candi 2018, turut dilakukan penindakan terhadap peredaran minuman keras ilegal. Yakni sejak 24 Agustus hingga 12 September 2018 dan dilaksanakan oleh seluruh jajaran Polsek dan Polrestabes Semarang.

"Kami amankan 783 botol berbagai ukuran berisi miras bermacam jenis dengan total takaran 10 liter. Operasi kita laksanakan di tempat hiburan, terminal bus dan tidak lupa kawasan Pelabuhan Tanjung Mas," terangnya.

Adapun barang bukti narkotika dan obat berbahaya yang turut disita sabu seberat 257,7 gram lalu ganja 2.500 gram serta obat berbahaya sebanyak 3.022 butir. Kemudian ada lagi timbangan digital, bong, juga pipet. Atas perbuatan puluhan tersangka ini, mereka diancam dengan sejumlah pasal yang sesuai. Seperti Pasal 112 KUHP untuk narkotika dan pasal 204 untuk peredaran miras.

"Saya tidak main-main, maka nanti saya atau semisal ada Kapolrestabes Semarang yang baru, saya minta (pelaku peredaran narkotika) ditembak kepalanya," tegasnya.