Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kapolri: Ada terorisme siber, rekrutmen & pelatihan bom lewat online

Kapolri: Ada terorisme siber, rekrutmen & pelatihan bom lewat online GNPF MUI dan Polri konpers demo 2 Desember. ©2016 Merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, saat ini pelaku teroris melakukan rekrutmen anggota dan pelatihan merakit bom melalui media sosial. Selain itu, pelaku teroris juga mencari dana melalui bitcoin.

Salah satu kasusnya, terduga teroris Nur Solihin yang kerapkali melakukan aksi terorisme melalui media sosial.

"Ada cyber terrorism, cyber jihad melakukan rekrutmen dan pelatihan. Latihan tidak lagi fisik, tapi online, bagaimana cara membuat bom, dalam kasus kemarin, Solihin, kemarin semua itu online, pancinya bagaimana," kata Jenderal Tito Karnavian usai pertemuan forum pemred di Dharmawangsa, Jakarta, Rabu (21/12) malam.

Kendati begitu, kata dia, pihaknya melakukan cyber counter terrorism untuk menelusuri pergerakan teroris di dunia maya. Pihaknya selalu melakukan patroli dalam dunia maya untuk mengawasi para terduga teroris. Namun mantan Kapolda Metro Jaya ini tak menyebutkan cara kerja pasukan cyber tersebut.

"Mereka juga lakukan cyber operation, mereka pendanaan juga online, ada yang pakai bitcoin. Kami harus lakukan cyber counter terrorism. Kami patroli siber, lakukan cyber attack dan cyber surveillance melalui dunia maya," jelasnya.

Dia juga mengatakan, pihaknya perlu aturan dalam pasukan siber untuk mencegah radikalisasi di media sosial. Supaya aksi tindakan terorisme bisa dicegah oleh aparat keamananan.

"Dunia maya kita memang memprihatinkan sehingga perlu ada regulasi yang kuat atau teknik lain di luar legal. Jadi yang legal dilakukan, antara lain investigasi di dunia maya, rule of law, ketiga adalah teknik nonlegal untuk menyerang mereka," katanya.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengatakan, kontan radikalisme di media sosial merupakan kewenangan Polri, BNPT, TNI dan BIN untuk melakukan penindakannya. Sehingga jika dilakukan pemblokiran Kemenkoinfo akan selalu membantu pihak aparat keamanan.

"Dan ini tidak pakai prosedur yang berbelit belit, karena kalau radikalisme dan terorisme mereka tidak pernah memberitahu bagaimana caranya, kapan dilakukan, dimana dilakukan, jadi pemikiran itu harus harus begitu. dan kita tidak ada babibu. kita sangat straight forward ssoal radikalisme dan terorisme," tukas Rudiantara.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kapolri Jenderal Sigit Bicara Bahaya Narkoterorisme: Begitu Ada Teman Ubah Kebiasaan, Tolong Ikuti
Kapolri Jenderal Sigit Bicara Bahaya Narkoterorisme: Begitu Ada Teman Ubah Kebiasaan, Tolong Ikuti

Jenderal Sigit mengatakan saat ini gerakan terorisme menjadi lebih berbahaya karena bergabung dengan jaringan narkoba atau narkotika.

Baca Selengkapnya
BNPT Bongkar Pola Serangan Terorisme di Indonesia, Lewat Gerakan Bawah Tanah Secara Sistematis
BNPT Bongkar Pola Serangan Terorisme di Indonesia, Lewat Gerakan Bawah Tanah Secara Sistematis

Hal tersebut disampaikan Rycko usai mengikuti peringatan tragedi kemanusiaan Bom Bali di Ground Zero atau Tugu Peringatan Bom Bali.

Baca Selengkapnya
BNPT Ungkap Internet dan Medsos jadi Salah Satu Penyebar Ekstremisme, Berikut Datanya
BNPT Ungkap Internet dan Medsos jadi Salah Satu Penyebar Ekstremisme, Berikut Datanya

BNPT menyebut aktivitas propaganda kelompok teroris dan simpatisan di ruang siber secara signifikan yang terdeteksi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Perwira TNI-Polri Kuasai Teknologi: Perang Siber Bisa Robohkan Fungsi Keamanan Pertahanan
Jokowi Minta Perwira TNI-Polri Kuasai Teknologi: Perang Siber Bisa Robohkan Fungsi Keamanan Pertahanan

Jokowi Minta Perwira TNI-Polri Kuasai Teknologi: Perang Siber Robohkan Fungsi Keamanan Pertahanan

Baca Selengkapnya
Pelajar Terduga Teroris di Batu Terpapar Radikalisme di Medsos, Sudah Beli Bahan Peledak untuk Bom Bunuh Diri
Pelajar Terduga Teroris di Batu Terpapar Radikalisme di Medsos, Sudah Beli Bahan Peledak untuk Bom Bunuh Diri

Tim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap Para Jago IT, TNI Buka Rekrutmen untuk Perkuat Satuan Siber Buntut Peretasan Data BAIS
Siap-Siap Para Jago IT, TNI Buka Rekrutmen untuk Perkuat Satuan Siber Buntut Peretasan Data BAIS

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membuka rekrutmen khusus untuk masyarakat yang memiliki kemampuan terkait IT.

Baca Selengkapnya
Kapolri Blak-blakan Ungkap Indonesia Rentan Serangan Siber, Begini Upaya Pengamanan Berlapis Dilakukan Polri
Kapolri Blak-blakan Ungkap Indonesia Rentan Serangan Siber, Begini Upaya Pengamanan Berlapis Dilakukan Polri

Menurut Sigit, Polri perlu mempersiapkan seluruh jajaran untuk memperkuat pengamanan siber.

Baca Selengkapnya
Menko Polhukam: Matra Siber Adalah Perang Pikiran
Menko Polhukam: Matra Siber Adalah Perang Pikiran

Hadi memastikan rencana pembentukan empat matra itu serius dilakukan. Prabowo juga sangat setuju.

Baca Selengkapnya
Penyuplai Senjata ke Pegawai KAI Tersangka Teroris Ditangkap, Modusnya Palsukan KTA Pejabat TNI
Penyuplai Senjata ke Pegawai KAI Tersangka Teroris Ditangkap, Modusnya Palsukan KTA Pejabat TNI

Polda Metro Jaya membongkar sindikat penjualan senjata api ilegal hasil kerja sama dengan TNI Angkatan Darat.

Baca Selengkapnya
Densus 88 Bongkar Modus Penyelundupan Dana Teroris via Kripto Rp6 M Dikirim ke Suriah
Densus 88 Bongkar Modus Penyelundupan Dana Teroris via Kripto Rp6 M Dikirim ke Suriah

Pengiriman dana memakai cryptocurrency ke Suriah, berkaitan dengan kelompok teroris AD

Baca Selengkapnya
Kapolri Ungkap Penyebab Sulitnya Pemberantasan Judi Online
Kapolri Ungkap Penyebab Sulitnya Pemberantasan Judi Online

Alat pembayaran judol kini juga sudah lebih mudah melalui QRIS, dompet digital hingga bergeser ke kripto.

Baca Selengkapnya
Kasau Tak Masalah Angkatan Siber Diisi Warga Sipil, Asalkan Profesional
Kasau Tak Masalah Angkatan Siber Diisi Warga Sipil, Asalkan Profesional

Menurut Kasau, TNI maupun sipil bisa mengisi angkatan siber asalkan memiliki keahlian di bidang tersebut.

Baca Selengkapnya