Kapolri: Ada terorisme siber, rekrutmen & pelatihan bom lewat online
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, saat ini pelaku teroris melakukan rekrutmen anggota dan pelatihan merakit bom melalui media sosial. Selain itu, pelaku teroris juga mencari dana melalui bitcoin.
Salah satu kasusnya, terduga teroris Nur Solihin yang kerapkali melakukan aksi terorisme melalui media sosial.
"Ada cyber terrorism, cyber jihad melakukan rekrutmen dan pelatihan. Latihan tidak lagi fisik, tapi online, bagaimana cara membuat bom, dalam kasus kemarin, Solihin, kemarin semua itu online, pancinya bagaimana," kata Jenderal Tito Karnavian usai pertemuan forum pemred di Dharmawangsa, Jakarta, Rabu (21/12) malam.
-
Bagaimana cara membentuk Angkatan Siber TNI? 'Kalau ingin menambah matra atau angkatan baru, ubah dulu aturannya,' ujarnya.
-
Siapa yang ingin membentuk Angkatan Siber TNI? Wacana angkatan siber kembali mencuat setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto untuk membentuk matra baru di TNI, yakni matra siber.
-
Bagaimana kejahatan siber dilakukan? Di balik layar monitor, para pelaku kejahatan siber beroperasi dengan kecanggihan yang semakin meningkat, menggunakan berbagai teknik seperti phising, malware, dan social engineering untuk mencuri data berharga atau merusak infrastruktur digital.
-
Siapa yang menjadi target kejahatan siber? Tidak hanya perorangan yang menjadi target, namun perusahaan besar, pemerintah, hingga institusi finansial juga rentan terhadap serangan ini.
-
Apa yang dilakukan jaringan kriminal di Asia Tenggara di Telegram? Sebuah laporan terbaru dari UNODC, kantor PBB yang menangani urusan narkoba dan kejahatan, mengungkapkan bahwa aplikasi Telegram telah menjadi sarana utama bagi jaringan kriminal di Asia Tenggara untuk melakukan aktivitas ilegal dalam skala besar.
-
Bagaimana cara penipuan online dilakukan? Penipuan online juga nggak kalah canggih. Saya pernah dapet email dari pangeran Nigeria. Katanya mau bagi warisan 10 juta dolar. Saya mikir, 'Wah, lumayan nih, bisa buat modal nikah.' Tapi habis itu saya sadar, 'Emang kenapa juga pangeran Nigeria kenal saya?'
Kendati begitu, kata dia, pihaknya melakukan cyber counter terrorism untuk menelusuri pergerakan teroris di dunia maya. Pihaknya selalu melakukan patroli dalam dunia maya untuk mengawasi para terduga teroris. Namun mantan Kapolda Metro Jaya ini tak menyebutkan cara kerja pasukan cyber tersebut.
"Mereka juga lakukan cyber operation, mereka pendanaan juga online, ada yang pakai bitcoin. Kami harus lakukan cyber counter terrorism. Kami patroli siber, lakukan cyber attack dan cyber surveillance melalui dunia maya," jelasnya.
Dia juga mengatakan, pihaknya perlu aturan dalam pasukan siber untuk mencegah radikalisasi di media sosial. Supaya aksi tindakan terorisme bisa dicegah oleh aparat keamananan.
"Dunia maya kita memang memprihatinkan sehingga perlu ada regulasi yang kuat atau teknik lain di luar legal. Jadi yang legal dilakukan, antara lain investigasi di dunia maya, rule of law, ketiga adalah teknik nonlegal untuk menyerang mereka," katanya.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengatakan, kontan radikalisme di media sosial merupakan kewenangan Polri, BNPT, TNI dan BIN untuk melakukan penindakannya. Sehingga jika dilakukan pemblokiran Kemenkoinfo akan selalu membantu pihak aparat keamanan.
"Dan ini tidak pakai prosedur yang berbelit belit, karena kalau radikalisme dan terorisme mereka tidak pernah memberitahu bagaimana caranya, kapan dilakukan, dimana dilakukan, jadi pemikiran itu harus harus begitu. dan kita tidak ada babibu. kita sangat straight forward ssoal radikalisme dan terorisme," tukas Rudiantara.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal Sigit mengatakan saat ini gerakan terorisme menjadi lebih berbahaya karena bergabung dengan jaringan narkoba atau narkotika.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan Rycko usai mengikuti peringatan tragedi kemanusiaan Bom Bali di Ground Zero atau Tugu Peringatan Bom Bali.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Perwira TNI-Polri Kuasai Teknologi: Perang Siber Robohkan Fungsi Keamanan Pertahanan
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membuka rekrutmen khusus untuk masyarakat yang memiliki kemampuan terkait IT.
Baca SelengkapnyaMenurut Sigit, Polri perlu mempersiapkan seluruh jajaran untuk memperkuat pengamanan siber.
Baca SelengkapnyaHadi memastikan rencana pembentukan empat matra itu serius dilakukan. Prabowo juga sangat setuju.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya membongkar sindikat penjualan senjata api ilegal hasil kerja sama dengan TNI Angkatan Darat.
Baca SelengkapnyaPengiriman dana memakai cryptocurrency ke Suriah, berkaitan dengan kelompok teroris AD
Baca SelengkapnyaAlat pembayaran judol kini juga sudah lebih mudah melalui QRIS, dompet digital hingga bergeser ke kripto.
Baca SelengkapnyaMenurut Kasau, TNI maupun sipil bisa mengisi angkatan siber asalkan memiliki keahlian di bidang tersebut.
Baca SelengkapnyaPolri membongkar modus baru pelaku judi online dengan menawarkan berbagai janji manis untuk menjerat para pemain.
Baca Selengkapnya